
Salah satu dari mata Air Tiga Rasa Rejenu yang disebut sebagai sendang petilasan Syekh Sadzali itu. Ketiga sendang yang letaknya berdekatan itu semuanya berukuran sekecil sendang ini, dikelilingi tembok bata polos. Ketiga mata air itu konon tak pernah kering meski di musim kemarau. Bisa dimaklumi karena masih banyak pohon besar di sekitarnya.

Rumah sederhana yang saya lihat beberapa saat setelah turun dari ojeg dan menapaki undakan ke arah makam dan sendang Air Tiga Rasa Rejenu. Rumah itu digunakan sebagai tempat menyimpan motor agar tidak kehujanan dan kepanasan. Juga sebagai tempat berteduh jika hujan turun mengguyur lereng Gunung Muria.

Tanjakan terakhir sebelum sampai ke gapura paduraksa di atas sana, yang uniknya diapit oleh candi bentar. Gapura paduraksa adalah gapura yang bagian atasnya bersambung, sedangkan jika tak bersambung maka disebut candi bentar. Gapura paduraksa biasanya memisahkan bagian tengah bangunan dengan bagian dalam atau bagian utama tempat ibadah atau tempat lain yang dianggap sakral.

Sebuah cungkup makam kami lihat sebelum sampai di jalan simpang ke arah air tiga rasa dan makam Syekh Sadzali. Tak tercantum nama di sana. Kabarnya memang ada sejumlah makam misterius di Rejenu yang hingga kini tak diketahui siapa pemiliknya.

Sponsored Link