
Papan berdasar warna hijau yang berisi silsilah Silsilah Ratu Kalinyamat itu. Dimulai dari Kartawijaya (Brawijaya V, raja Majapahit terakhir) yang dengan putri Tionghoa berputra Raden Patah, raja Demak pertama. Raden Patah berputra Raden Suryo (Pangeran Sabrang Lor, raja Demak ke-2), Raden Sekar (Pangeran Sekar Sedo Lepen, berputra Arya Penangsang), Raden Trenggono (raja Demak ke-3), dan seorang putri yang menikahi Syekh Nurdin Maulana Isroil (Faletehan Gunungjati, berputra Pangeran Pasarean Cirebon dan Pangeran Hasanudin Banten).

Seorang peziarah muda lebih memilih suasana tenang dengan duduk di luar cungkup yang dindingnya menempel hiasan ukir berbentuk bulat berjumlah empat. Di dalam cungkup memang banyak orang, dan setiap orang membaca bacaan yang belum tentu sesuai dengan yang diinginkan seseorang. Makam tua juga terllihat di sisi ini.

Pandangan pada sisi kanan cungkup Makam Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadlirin, dengan beberapa jirat kubur yang bentuk dan ukurannya bervariasi. Diantara yang dimakamkan di sini adalah ayah angkat dan putri angkat Pangeran Hadlirin.

Pintu masuk dan pendopo yang ada di dalam area Makam Sykeh Siti Jenar, dengan seorang ibu tampak tengah khusuk berdoa, dan seorang lagi bersandar pada tiang pendopo sambil meluruskan kakinya. Jirat kubur pada makam yang ada di sebelah kiri terlihat cantik.

Sponsored Link