
Bagian pusat lelangit Masjid Agung Jepara dengan ukuran kayu menempel di sana, dan sebuah lampu gantung susun tiga dengan bagian bawa berukuran besar. Atap tumpang di puncak masjid tampaknya tak cukup tinggi sehingga tak cukup membawa cahaya masuk ke dalam ruangan utama ini. Jejendela kaca di sekeliling tembok cukup membantu pencahayaan di siang hari.

Ruang utama Masjid Agung Jepara dengan pilar-pilar beton silindris berukuran besar dan tinggi yang dibalut dengan ukiran kayu, sehingga terlihat elok. Bagian lelangitnya pun memakai material kayu sepenuhnya yang menambah keanggunannya. Kepiawaian seni ukir Jepara terlihat pada bagian mihrab, demikian juga terlihat pada mimbar kayunya.

Pandangan dekat pada ukiran yang ada pada mihrab masjid, dengan kaligrafi huruf Arab yang berisikan ayat-ayat suci Al Quran. Di depan sajadah imam, ada cagak buku tempat meletakkan Al Quran yang diperuntukkan bagi imam jika ia hendak membaca surat yang panjang, namun belum lagi hafal di luar kepala.

Pandangan dekat pada mimbar masjid dengan tiang yang relatif sederhana tak berukir rumit, hanya ada lekuk garis meninggi dan ornamen berbentuk wajik. Pada ujung atas setiap tiang, juga tiang pendek yang ada di depan, ada kubah kecil berwarna keemasan. Kubah dengan warna sama, namun dengan ukuran jauh lebih besar diletakkan di atas atap mimbar. Kaligrafi yang rumit juga tampak di bagian atas mimbar.

Sponsored Link