
Pandangan samping pada bagian mihrab Masjid Jami Baiturrahman Robayan memperlihatkan mimbar dengan empat undakan dan ornamennnya. Pada bagian atas terlihat lingkaran kaca patri, di apit kaca-kaca patri segi empat memanjang tinggi, yang di dalamnya terdapat huruf Arab yang berbunyi "Allah", simbol tempatnya yang sangat tinggi dan tanpa pembanding yang setara dengan-Nya. Lokasi Desa Robayan ada di perbatasan wilayah Kalinyamatan dan wilayah Welahan, dimana terdapat Kelenteng Hok Tek Ceng Sin yang sebelumnya sempat saya kunjungi, dan Kelenteng Hian Thian Siang Tee.

Pandangan dekat pada pintu utama yang memisahkan serambi dengan ruang utama masjid. Ukirannya terlihat sangat indah, yang selain suluran dan bebungaan, juga ada ukiran kaligrafi huruf Arab yang rumit berisi petikan ayat suci Al Quran. Memelihara pintu dengan ukiran seperti merupakan sebuah tantangan tersendiri.

Tempat wudlu yang efisien, praktis, dan unik. Konon Desa Robayan dijaga oleh seekor macan gaib piaraan mbah Roboyo yang dikenal sebagai Macan Deglok. Macan ini hanya punya kaki tiga dan bisa dilihat oleh orang yang diberi keberuntungan.

Hiasan pada lelangit masjid, seperti gambaran matahari yang sinarnya memancar ke segala arah. Mungkin menggambarkan Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia. Islam yang berwajah sejuk, merengkuh, melindungi. Bukan wajah beringas intoleran dan menghancurkan yang ditunjukkan sebagian orang yang mengaku menjadi pemeluknya.

Sponsored Link