Tampak muka Masjid Raya Al A’zhom Tangerang yang memiliki bentuk kubah sangat besar bertumpuk-tumpuk dan berjumlah lima buah, dengan satu kubah besar berada di tengah-tengah masjid. Terlihat pula keempat menara bersusun empat yang ramping dan tinggi dibuat mengelilingi masjid di keempat sudutnya.
Bagian mihrab Masjid Raya Al A’zhom Tangerang berhias kaligrafi 'Allah' dan 'Muhammad' dengan detail indah dilekatkan pada dinding marmar hitam di kiri dan kanan mihrab. Adapula kaligrafi kalimat tauhid yang menempel di dinding ruang imam Masjid Al A’zhom, serta kaligrafi ayat Qur'an lainnya yang dikerjakan dengan halus dan indah.
Bagian tengah ruangan utama Masjid Raya Al A'zhom yang kosong tanpa pilar sama sekali, baik pilar besar atau pun kecil, memberi kesan sangat lega, dan refleksi tiang-tiang penyangga pinggiran ruang pun bisa terlihat jelas di lantai marmer yang mengkilat. Ketiadaan pilar ini menjadi ciri khas dan keistimewaan Masjid Raya Al A’zhom.
Seorang jamaah tengah tertidur di samping bedug raksasa Masjid Raya Al A’zhom Tangerang yang kabarnya merupakan bedug masjid yang terbesar di seluruh Indonesia. Tulisan kaligrafi indah yang menghiasi batang bedug Masjid Raya Al A’zhom ini juga merupakan satu keindahan yang belum pernah saya lihat di masjid-masjid yang lain.
Di bagian mihrab ini ada pula kaligrafi kalimat tauhid yang menempel di dinding ruang imam Masjid Raya Al A’zhom, serta kaligrafi ayat Qur’an lainnya yang dikerjakan dengan halus dan indah. Tiga buah jam lemari berdiri di bawah ketiga tulisan kaligrafi itu.
Mimbar Masjid Raya Al A’zhom yang terbuat dari tembaga dan kayu, dengan kubah kecil di atasnya, tampak diletakkan pada posisi yang agak berjauhan dengan mihrab. Di kebanyakan masjid, mimbar diletakkan di sebelah ruangan yang diperuntukkan untuk imam.
Bayang pilar-pilar Masjid Raya Al A’zhom terlihat jelas di atas lantai marmer yang gilap. Komposisi pemandangan ini dimungkinkan karena tidak adanya pilar besar di tengah ruangan Masjid Raya Al A’zhom yang lazimnya dipakai sebagai penyangga kubah masjid. Ketiadaan pilar ini menjadi ciri khas dan keistimewaan Masjid Raya Al A’zhom.
Lukisan kaca patri menghiasi area di atas pintu masuk ke dalam ruang utama masjid. Kaca patri yang ditengah bertuliskan huruf Arab berbunyi Allah, hanya saja pada foto terbalik karena dibaca dari dalam, dan kaca patri lainnya berhiaskan bunga berbentuk berlian konsentrik.
Bagian dalam kubah utama Masjid Raya Al A’zhom terlihat indah, dengan garis-garis melingkar dan memusat serta ornamen lainnya di sekelilingnya. Langit-langit kubah Masjid Raya Al A’zhom ini sangat tinggi, namun besarnya kubah membuat lensa 14mm pun tidak mampu menangkap seluruh bagian kubah.
Sisi pandang lain ke arah bagian dalam kubah atau langit-langit ruangan utama Masjid Raya Al A'zhom, dengan garis-garis konsentrik, empat lapis kaligrafi ayat-ayat Al Qur'an melingkar dengan ukuran semakin membesar ke arah luar, serta hiasan indah pada pusatnya.
Kubah Masjid Raya Al A'zhom yang dibuat bersusun-susun juga bisa dilihat pengaruhnya pada ornamen bagian dalam kubah yang juga terlhat bertumpuk-tumpuk. Struktur ini tampaknya dibuat untuk mengkompensasi ketiadaan pilar yang menyangga kubah.
Sebuah ornamen pada pintu kayu jati Masjid Raya Al A'zhom yang dikerjakan dengan halus dan sangat indah. Lepas dari biayanya pembuatannya yang dirasa sangat besar, masjid ini memang dibuat dengan baik, dan unik.
Pilar-pilar terlihat berjajar rapi membentuk komposisi simetris di bagian samping Masjid yang tampak indah untuk dipandang mata. Ruang samping masjid seperti ini sering dijadikan tempat untuk beristirahat meluruskan punggung, dan terkadang malah sampai pulas, karena berbaring di dalam masjid biasanya tidak diperbolehkan.
Di halaman Masjid Raya Al A’zhom terdapat monumen dengan prasasti peresmian masjid. Pembangunan Masjid Raya Al A’zhom rupanya dimulai pada bulan Juli 1997, dan diresmikan penggunaannya pada 23 Aprl 2003, dan kabarnya menelan biaya sampai sebesar Rp. 28,3 milyar.
Sesaat sebelum naik ke kendaraan di area parkir di depan Kantor Walikota Tangerang saya sempat mengambil foto Masjid Raya Al A’zhom lagi, memperlihatkan menara dan kubah tumpuknya yang unik.
Diubah: Juni 28, 2020.
Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
© 2004 -
Ikuti