
Bedug dan kentong yang tampak sudah tua. Inilah yang saya kira bedug asli peninggalan dari jaman dahulu. Namun kulit bedugnya saya kira sudah pernah diganti.

Bedug lainnya yang diletakkan pada bagian yang berbeda dan kelihatan masih relatif baru serta lebih indah, dengan ukiran nama masjid pada batang bedugnya.

Satu foto lagi dari arah depan sempat saya ambil beberapa saat sebelum meninggalkan Masjid Wali Loram Kulon.

Foto tampak depan Masjid Wali Loram Kulon dengan menarik pandangan lebih ke belakang lagi yang memperlihatkan taman di tengah jalan dan masjid di latar belakang sana.

Ragam relief pada bagian bawah pilar berupa sulur melingkar memusat ke dalam dan ada bentuk benjolan di bagian atasnya yang entah berupa apa. Namun ragam relief di masjid biasanya tak menggunakan hewan dan manusia.

Pandangan lebih dekat pada ornamen pada dinding yang membatasi relung tempat imam dengan tembok sekitarnya berupa bentuk pilar berwarna keemasan dengan ragam hias suluran.

Keindahan Masjid Wali Loram Kulon adalah karena dipertahankannya corak tradisional Jawa Majapahitan pada struktur bagian depan masjid. Jika saja itu hilang atau dihilangkan, maka hilang pula daya tarik utamanya oleh sebab akan menjadi masjid berpenampilan sangat biasa saja.

Sponsored Link