Foto Museum Masjid Demak 6

Dua diantara koleksi beduh tua yang disimpan di Museum Masjid Agung Demak, lengkap dengan kentongannya, yang bentuknya menyerupai kentong sekarang ini. Kulit bedug tampaknya sudah pernah berlubang, sehingga ditambal dengan kulit lain dalam bentuk bulatan. Bagian tengah bedug adalah tempat yang paling sering dipukul, dan karenanya paling cepat rusak.

museum masjid agung demak

Koleksi Bedug Wali dari abad ke XV, yang berarti sudah berusia sekitar 600 tahun. Sebuah usia yang sangat tua untuk selembar kulit dan segelondong kayu yang menyusunnya. Pada jaman dahulu tidak sulit untuk mencari kayu dengan diameter besar, sehingga bedug semacam ini selalu dibuat dari satu kayu utuh yang dilubangi di tengahnya.

museum masjid agung demak

Di sebelah atas adalah ukiran kaligrafi pada kayu jati dengan detail yang rumit, dan ornamen yang indah. Di sebelah bawah adalah sejumlah sirap kayu jati bekas atap Serambi Majapahit Masjid Agung Demak yang dihadiahkan oleh Prabu Brawijaya V kepada Raden Patah.

museum masjid agung demak

Empat buah papan kayu jati dengan relief ukir yang menunjukkan tahun, namun tak saya temukan keterangan tentang angka tahun ini. Dua yang di atas tampaknya menurujuk pada tahun Saka, penanggalan Jawa, sedangkan dua yang di bawah sepertinya merujuk pada tahun Masehi. Masjid Agung Demak sendiri diperkirakan pertama kali dibangun pada 1388 Saka, sehingga 1344 Saka adalah 44 tahun sebelum berdirinya Masjid Agung Demak.

museum masjid agung demak

Potongan Soko Guru Sunan Gunung Jati Masjid Agung Demak asli yang telah rusak dan potongan ini panjangnya sekitar 1 meter. Diameternya 61,5 cm dan tinggi seluruh tiangnya adalah 16,3 meter. Potongan Soko Guru asli dengan ketiga nama wali lainnya berada di sekelilingnya yang semuanya lebih panjang potongan yang rusaknya ketimbang yang satu ini.

museum masjid agung demak

©2021 Ikuti