
Ruangan lainnya di dalam petilasan pertapaan Pertapaan Begawan Eyang Sakri Rahtawu. Tulisan pada papan di dekat pintu adalah tata tertib bagi pengunjung, diantaranya mendaftar dan mengisi kas, lapor kepala desa jika tinggal lebih dari 24 jam, tidak berjualan, menjaga kesopanan, dan mengikuti petunjuk juru kunci. Ada pula peringatan untuk menjaga diri dan barang yang dibawa.

Pada dinding menempel foto juru kunci bersama Paguyuban Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Lalu ada struktur dan foto pengurus "Pertapaan Agung Begawan Sakri". Sebagai juru kunci adalah Sutomo, dengan Kasmito sebagai wakilnya, dan ada juru tulis serta pembantu umum. Di sebelah kanan ada "Surat Tugas" dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kudus.

Cerobong asap yang lebar di bawah dan mengecil di atas namun masih cukup besar. Ketika membakar dupa atau menyan, penganut kepercayaan biasanya merapal kata "Niat ingsun ngobong dupa, kukuse dumugi angkasa, kang angganda arum pinangka tali rasaningsun manembah dumateng Gusti Kang Akarya Jagad.”. Yang artinya: Niatku bakar dupa, asapnya sampai angkasa, berbau harum sebagai tali rasaku menyembah kepada Gusti Yang Mencipta Jagad".

Sebuah tulisan dalam aksara Jawa. Silahkan dibaca jika bisa ... Salain kata baku ha na ca ra ka dst yang mudah dipahami, ada tanda-tanda baca dan tanda lainnya yang tak sepenuhnya saya mengerti.

Sponsored Link