Ketika tiba di lokasi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, sebelum masuk ke area taman untuk melihat patung, terlebih dahulu kami pergi melihat perbukitan kapur menarik yang berada di sekeliling taman. Areanya sangat luas dengan tebing-tebing kapur bekas ditambang manusia yang menjulang tinggi seakan mengepung setiap orang yang berkunjung ke sana.
Area ini dinamakan Tirta Agung. Di tempat ini tangan Wisnu diletakkan di samping dinding gunung kapur yang menjulang tinggi. Setelah memutari area yang dikelilingi bukit kapur yang sangat mengesankan itu, dan sempat berhenti di beberapa titik untuk mengambil foto, kami menuju ke lokasi utama Garuda Wisnu Kencana atau GWK Cultural Park. Kunjungan ini terjadi jauh sebelum diselesaikan sepenuhnya pengerjaan patung Garuda Wisnu Kencana dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu 22 September 2018.
Pemandangan pada dinding kapur keras di sekitar area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang tinggi dan mengelilingi bidang datar yang luas, memberi kesan tersendiri ketika melihatnya. Pembangunan rumah dan hotel serta tempat wisata lainnya di Bali tentu membutuhkan bahan baku yang tak sedikit, dan alam harus berkorban untuk memenuhi itu.
Setelah parkir kendaraan, kami melangkah ke area yang disebut sebagai Street Theater, tempat pengunjung memulai dan mengakhiri perjalanan di lokasi wisata ini. Pertunjukan juga sering diadakan di tempat ini, yang juga terdapat GWK Souvenir Shop, Food Theater, serta restoran The Beranda. Ada pula kisah Garuda Wisnu Kencana yang diukir di pada empat tembok batu.
Patung Garuda Wisnu Kencana dirancang oleh pematung terkenal Nyoman Nuarta, dan dibuat dalam studio-nya di Bandung. Patung ini terbagi dalam potongan-potongan kecil sebelum dibawa ke lokasi dan disusun kembali. Teknik pembuatannya lumayan rumit, melibatkan 1.000 pekerja dan 120 seniman di Bandung dan Bali.
Patung Wisnu sang pelindung di Garuda Wisnu Kencana ini berukuran sangat besar, menjulang setinggi 23 meter. Lokasi dimana patung berada disebut Wisnu Plaza, yang merupakan dataran tertinggi di kompleks taman Garuda Wisnu Kencana.
Kesenian tradisional Bali dipertunjukkan pada jam-jam tertentu di tempat ini dengan latar patung Wisnu. Panorama matahari terbit dan matahari terbenam di atas panorama Kuta, Benoa, dan Sanur bisa dinikmati dari tempat ini.
Selain memiliki nilai seni tinggi, patung GWK juga dibangun dengan mengaplikasikan teknologi, seperti menjalani wind tunnel test atau uji terowongan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau uji rongga, dan soil test atau uji tanah yang menjadi landasan patungnya.
Aula alam raksasa berpagar dinding karang kapur yang disebut Kolam Teratai, sering menjadi tempat pertunjukan musik, seni dan budaya kolosal yang memberi efek visual yang mengagumkan serta meninggalkan kesan lama ketika penyelenggaraannya pada malam hari.
Di sekitar tempat ini tangan Wisnu diletakkan di samping dinding gunung kapur yang menjulang tinggi.
Area bukit kapur yang bisa dikunjungi sebelum masuk ke area utama GWK ini sangat luas, dan ada kesan tersendiri ketika berkeliling di tempat ini. Serasa bukan di Bali.
Pemandangan yang lepas ke arah laut dari area tepat di sebelum area tertinggi di GWK dimana terdapat patung perunggu Wisnu yang berukuran sangat besar.
Selain panorama ke arah laut, dari area pandang di dataran pada awal undakan ke area tertinggi GWK ini juga bisa melihat perbukitan kapur yang bentuknya tak beraturan namun sedap dipandang.
Foto Patung Wisnu ini diambil dari area pandang dengan memunggungi laut. Besarnya Patung Wisnu bisa diperbandingkan dengan tinggi badan pengunjunga yang tengah berada di bawah patung.
Entah mengapa Patung Wisnu ini dibuat dengan kelopak mata tertutup, karena Wisnu pada patung yang lengkap akan mengendarai Garuda, dan itu artinya Wisnu tidak dalam keadaan bersemedi.
Di sekeliling Patung Wisnu terdapat kolam air mancur yang bentuknya bundar dan terus mengalirkan air, memberi suara gemericik selain desau angin perbukitan.
Detail ornamen pada makuta dan hiasan dada serta lengan dibuat dengan sangat baik. Sebuah karya seni yang sangat indah dan agung.
Di dekat Patung Wisnu terdapat sumber air suci yang disebut Parahyangan Somaka Giri. Sumber air ini diyakini membawa berkah dan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan menurunkan hujan pada musim kemarau.
Lubang persegi pada tanah yang disiapkan sebagai tempat patung Garuda Wisnu Kencana ketika semua bagian patung telah digabungkan. Entah kapan hal itu akan terjadi.
Di belakang Patung Wisnu, di dataran di bawahnya, terdapat Patung Garuda raksasa yang mestinya dipasang sebagai kendaraan Wisnu. Sayap Garuda yang belum selesai dibuat akan membentang selebar 60 meter, dan berat keseluruhan patung diperkirakan bisa mencapai 2000 ton.
Patung dua ekor Nandi (kerbau) dengan cat warna-warni terlihat di sebuah area terbuka di kompleks GWK.
Beberapa pengunjung tampak sedang berjalan santai melewati aula raksasa yang dikelilingi pilar batu kapur, dengan patung Garuda yang megah sebagai latar belakang. Kolam teratai ini merupakan area luar ruang terbesar di Bali yang juga sering digunakan untuk pertemuan internasional, dan pesta-pesta besar.
Jumbai sejenis tanaman jambe yang terlihat menarik saya lihat ketika hendak meninggalkan kompleks GWK.
Patung Wisnu diambil dari bawah bukit sesaat sebelum meninggalkan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana.
Dataran kapur luas di dekat kompleks GWK yang tampaknya masih ditambang untuk bahan bangunan.
Untuk pesta berukuran kecil sampai menengah, juga kumpul-kumpul serta acara pernikahan biasanya orang menggunakan area di Taman Garuda Wisnu Kencana yang disebut Taman Indra Loka yang memiliki panorama indah.
Saat ini juga sudah ada panggung terbuka luas, dilengkapi dengan tribun berkapasitas 800 penonton yang disebut GWK Amphitheater. Pertunjukan budaya sering digelar di tempat ini secara gratis. Amphitheater juga sering dipakai untuk pesta perpisahan, konser kecil, pertunjukan musik, dan acara lainnya.
Setelah rampung, Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan monumen berukuran raksasa setinggi 121 meter, ketiga tertinggi di dunia setelah The Spring Temple Buddha di China (128 meter) dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar (sebenarnya 116 meter, namun menjadi 130 meter jika diukur dari dasarnya). Sedangkan The Statue of Liberty tingginya 93 meter. Patung ini terbuat dari tembaga dan kuningan ditopang sebanyak 21.000 batang baja seberat 2.000 ton dengan 170.000 buah baut.
Garuda Wisnu Kencana
Alamat : Bukit Ungasan, Kuta Selatan, Bali. Sekira 15 km dari Bandara Ngurah Rai, atau 25 km dari kota Denpasar. Lokasi GPS : -8.809658, 115.168242, Waze. Harga tiket masuk : Rp.20.000 per orang, anak-anak Rp.10.000. Hotel di Badung, Tempat Wisata di Badung, Peta Wisata Badung.Diubah: Desember 12, 2024.Label: Badung, Bali, Jimbaran, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.