Jembatan Barelang Batam

Jembatan Barelang Batam sempat saya kunjungi ketika memiliki beberapa jam waktu luang sebelum naik pesawat Garuda untuk kembali ke Jakarta. Setelah mengantar teman yang pulang lebih awal ke Jakarta di Bandara Hang Nadim, Batam, teman yang lain membawa kami menuju ke Jembatan Barelang yang menjadi ikon Pulau Batam.

Nama Jembatan Barelang adalah kependekan dari tiga pulau yang dihubungkannya, yaitu Pulau Batam, Pulau Remang dan Pulau Galang. Jembatan ini juga dikenal orang sebagai Jembatan Habibie, sebagai penghargaan bagi orang yang melahirkan ide pembuatan jembatan elok ini.

Jalan di Kota Batam dirawat dengan baik dan ada banyak area terbuka sepanjang jalan menuju Jembatan Barelang. Batam dikembangkan pada era Soeharto dan Habibie dengan memanfaatkan lokasinya yang strategis yang begitu dekat dengan Selat Malaka, dan hanya sekitar 20 km ke pesisir Singapura.

jembatan barelang batam
Keindahan Jembatan Barelang dilihat dari sebuah area di jalanan yang kami lewati. Di perjalan kami sempat melihat sejumlah perahu tengah diperiksa oleh kapal Bea Cukai berukuran sedang. Sebagai daerah perbatasan, Batam merupakan area yang memang rawan barang selundupan, baik ke dalam maupun ke luar negeri.

Di sejumlah titik di atas jembatan tampak beberapa orang tengah menunggui tali pancingnya. Memancing dari atas jembatan tampaknya merupakan kegiatan yang cukup menantang. Jelas diperlukan senar pancing yang kuat dan sangat panjang agar umpan bisa mencapai lokasi yang disasarkan, sementara cukup sulit juga bagi pemancing untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi jauh di bawah sana.

jembatan barelang batam
Jembatan Barelang sebenarnya adalah sebuah mata rantai dari 6 jembatan berbagai jenis dengan total panjang 2 kilometer. Jarak dari jembatan pertama ke jembatan terakhir mencapai sekitar 50 km. Jembatan yang ditopang kabel baja di atas dinamakan Jembatan Tengku Fisabilillah, jembatan paling terkenal yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Tonton.

jembatan barelang batam
Di dekat sejumlah pulau kecil yang terlihat dari atas jembatan, terlihat rumah-rumah apung sederhana beratap seng dan berdinding kayu, dihubungkan dengan pulau oleh jembatan sederhana. Kotak-kota yang terlihat pada foto bagian bawah tampaknya adalah tempat untuk menangkap ikan.

Di sisi lain ada lagi rumah apung yang ditopang kayu-kayu, dan di dekatnya ada dermaga kayu menjorok ke laut, dengan area penampakan ikan yang disangga tong-tong bercat biru. Ada dua perahu sederhana tengah merapat di sana, salah satunya dengan motor tempel di buritannya. Hut

jembatan barelang batam
Sebuah perahu tradisional tampak tengah mengambang statis. Mereka bukan nelayan, namun para pemancing ikan, dua diantaranya berada di dalam perahu, dan seorang lagi saya lihat berdiri di tepian pulau di atas sebuah batu karang. Di ketika lain ada kapal melintas bawah Jembatan Barelang. Batam memiliki lima buah pelabuhan, yaitu Batam Centre, Nongsapura, Sekupang, Telaga Punggur dan Waterfront City. Pelabuhan itu melayani pejalan yang akan pergi atau datang dari Singapura, Johor, Sumatera, Kepulauan Karimun, Bintan dan tempat tujuan lainnya.

Pemandangan dari Jembatan Barelang sungguh indah yang membuat saya berdiri diam selama beberapa waktu untuk menikmatinya meskipun angin yang bertiup kerasa secara terus menerus menerpa. Saya bukan seorang pelaut yang menganggap angin sebagai kerabat dekat. Namun air laut yang jernih terlihat begitu menggoda.

Karena waktu yang terbatas, kami tidak memiliki cukup waktu untuk melihat semua jembatan, atau untuk berkunjung ke Pulau Galang dimana pengungsi Vietnam pernah berdiam. Di sana sebenarnya ada beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi pejalan yang senang dengan tempat yang punya riwayat sejarah.

Jembatan Barelang Batam

Alamat : Kota Batam, Kepulauan Riau. Lokasi GPS : 0.783009, 104.175882, Waze. Rujukan : Hotel di Batam, Tempat Wisata di Batam, Peta Wisata Batam

Diubah: Oktober 23, 2017.
Label: Batam
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »