Pak Wardji yang bertubuh tambun dengan rambut beruban telah bertahun-tahun ikut H. Asiwa, pemilik Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi yang menyediakan penjemputan gratis bagi kami, calon pelanggannya, dari Stasiun Kereta Api Kejaksan ke tokonya yang berada di daerah Trusmi, Plered. Setelah membeli tiket pulang ke Jakarta, begitu cara terbaik agar tidak menemui kesulitan untuk pulang ke Jakarta, kami diantar mencari penginapan ke beberapa hotel sebelum akhirnya mendapatkan di Hotel Prima di Jl. Siliwangi 107. Hotelnya cukup baik, harganya cukup wajar, dan lokasinya dekat dengan Stasiun KA Kejaksan serta Alun-alun Cirebon.
Selesai check-in, kami pun kembali naik mobil jemputan, dan Pak Wardji menawarkan kami untuk sarapan nasi Jamblang khas Cirebonan di Warung Mang Dul di dekat Mal Grage, namun kami memilih langsung pergi ke toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi. Sebuah keputusan yang keliru, karena setelah itu tidak ada kesempatan lagi untuk mencicipi masakan Warung Mang Dul, meski kami tinggal beberapa hari di Kota Cirebon. Ketika sampai di toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi, kami disambut ramah oleh H. Asiwa dan isterinya, yang masih aktif melayani para tamu, sambil berbincang-bincang tentang bisnis batiknya yang telah ditekuninya cukup lama.
Tampak muka Toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi dilihat dari tepi jalan. Jika menggunakan kendaraan umum untuk berkunjung ke Trusmi, dari tepi jalan besar masih bisa dijumpai angkutan becak untuk membawa pengunjung untuk sampai ke tempat ini. Bisnis batik Cirebonan, menurut penuturan H. Asiwa, mulai kembali ramai sejak sekitar 5 tahun yang lalu, setelah banyak orang ribut mempersoalkan hak cipta seni tradisional batik warisan nenek moyang ini.
H. Asiwa sendiri mulai berdagang batik sudah sejak tahun 1975, setelah selesai dari SMA. Ia rajin berdagang berkeliling dari kota ke kota, menjelajahi daerah di wilayah Jawa Barat sampai Jawa Timur, seperti Tasik, Garut, Sukabumi, Bandung, Surabaya, dan Malang, hingga tahun 1985. Setelah langganannya cukup banyak, H. Asiwa tidak lagi berkeliling dari kota ke kota. Langganannya saat ini berasal dari berbagai kota di Jawa, juga dari Padang, Palembang, Medan, Banjarmasin, Denpasar, dan beberapa kota lainnya.
Tamu-tamu Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi dijemput dari dan diantar kembali ke Stasiun Kereta Api Kejaksan setelah selesai berbelanja, gratis. Gratis pula diantar mengunjungi tempat wisata, bisa mampir untuk makan di warung makan khas Cirebon dan mampir membeli oleh-oleh, serta ditraktir gratis makan minum khas Cirebon dari mulai tahu gejrot sampai Empal Asem selama berbelanja di tokonya. Lebih dari itu semua, H. Asiwa secara pribadi masih melayani para tamunya dengan ramah dan dengan senyum tipisnya yang khas.
H. Asiwa, pemilik Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi, terlihat tengah merentang selembar kain Batik khas Cirebonan yang disebut motif Mega Mendung yang asalnya dari Kraton Kasepuhan. Kualitas batik dengan motif Mega Mendung ini antara lain dilihat dari kehalusan gradasi warnanya, dari yang kasar sampai yang halus dengan gradasi sampai 7 tingkat. Menurut H. Asiwa, Batik Trusmi sekarang ini sedang naik daun, popularitasnya di atas batik yang berasal dari daerah lain, seperti Solo, Jogja, dan Pekalongan.
Beberapa batik sutera berkualitas tinggi koleksi Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi lainnya juga dibeber oleh H. Asiwa untuk memperlihatkan motifnya. Menurut penuturannya, pengrajin batik di daerah Trusmi ini kebanyakan berasal dari satu keturunan. Kisah asal muasal batik di desa Trusmi ini tidak lepas dari peran Ki Buyut Trusmi, seorang pengikut setia Sunan Gunung Jati yang mengajarkan seni membatik sambil menyebarkan agama Islam di daerah itu.
Makam Ki Buyut Trusmi, yang berada tidak jauh dari toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi, masih dirawat dengan baik. Setiap empat tahun sekali, dilakukan upacara Ganti Welit dan Ganti Sirap di separuh bangunan di dalam kompleks Makam Ki Buyut Trusmi, dan separuh lagi diganti empat tahun kemudian. Sejumlah kain batik yang digelar diantaranya secarik kain batik halus Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi berbahan dasar katun dengan motif udang, ikon Kota Cirebon, yang sejak dulu kala dikenal dengan sebutan Kota Udang.
Lalu ada kain ATBM sutera halus bermotif udang namun memiliki capit seperti kepiting. Bahan kain sutera yang bagus urutannya adalah yang berasal dari Garut, Jepara, Ujung Pandang, dan terakhir dari Cina. Sutera dari Cina biasanya dibuat dengan menggunakan mesin, sedangkan kain sutera yang lain dibuat dengan menggunakan tangan. Setelah membeli kain di Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi, pengunjung juga bisa menjahitkan bajunya di Penjahit Corona, salah satu penjahit terbaik di Cirebon, melalui H. Asiwa, yang akan selesai dalam waktu 1-2 hari dan bisa dikirim ke Jakarta. Ongkos untuk menjahit sebuah kemeja adalah Rp.150 ribu.
Motif Singa Barong adalah salah satu motif batik khas Cirebonan koleksi Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi. Toko Batik milik Haji Asiwa ini membuat dan menjual batik dengan berbagai jenis bahan, motif dan cara pembuatan, mulai dari ATBM, katun, tulis, cetak, sampai printing. Setengah prihatin H. Asiwa menuturkan bahwa 1 kain batik tulis motif tertentu berukuran 2,4 m ia jual dengan harga Rp. 1,5 juta, setelah motif itu di print di Jakarta atau Bandung dijual per meter hanya Rp.40 ribu.
Satu kain batik tulis halus motif Megamendung ia jual dengan harga Rp.350 ribu, namun batik print yang sudah dibuat baju hanya dijual Rp.50 ribu. Bagaimanapun H. Asiwa tetap optimis, karena orang tahu mana batik tulis dan mana batik print, sehingga bergantung pada segmen pasarnya, batik tulis tetap laku yang print pun juga laku. Toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi dibukanya 10 tahun yang lalu, dan tamunya kebanyakan datang dari Jakarta, karena setiap hari ada 5-6 kali angkutan Kereta Api Jakarta-Cirebon yang hanya memakan waktu 3 jam perjalanan. Argo Jati bahkan hanya 2,5 jam.
Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi
Alamat : Jl. Panembahan Utara No.5 Plered Cirebon. Telp. 0231-321 337, 322 643. Lokasi GPS : -6.703997, 108.515625, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Cirebon, Hotel Murah di Cirebon, Tempat Wisata di Cirebon, Peta Wisata Cirebon.Diubah: Januari 13, 2019.Label: Batik, Cirebon, Jawa Barat, Trusmi, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.