Langit musim terang sedang cerah, dengan gelayutan awan putih agak ke bawah mendekati cakrawala, memberi latar pemandangan yang bagus bagi gedung klasik bercat putih bersih yang kontras dengan warna gentingnya yang merah bata. Sebuah Bendera Merah Putih berukuran besar berkibar di tiang tinggi yang terpancang di tengah taman bundar.
Saya sempatkan untuk menyapa penjaga Gedung Negara Cirebon yang tengah bertugas di pos jaga di sisi utara untuk menyampaikan maksud dan tujuan masuk ke area ini. Pos itu dibangun pada 1988, sementara dua pos jaga yang asli tidak digunakan sebagai tempat jaga lagi. Tak ada kesulitan untuk bisa memotret meski hanya bagian luar, hingga teras.
Bentuk bangunan Gedung Negara Cirebon terlihat agak rendah dan mendatar, karena memang hanya berlantai satu dan bentuknya melebar. Empat buah lampu hias dengan ornamen lengkung yang cantik terlihat menghiasi taman, dengan tulisan Gedung Negara yang diciptakan dari pemangkasan tanaman perdu. Taman bundar ini juga dibangun pada 1988.
Di ujung kiri ada pos jaga yang sudah tak digunakan lagi. Sang Saka Merah Putih berkibar di atas tiang bendera yang kokoh berornamen bunga teratai di pangkalnya, berlatar langit Kota Cirebon dengan seleret awan tipis yang terlihat seperti memancar dari kain bendera, mendaki ke atas langit biru yang indah. Gedung Negara tampak terlihat berdiri anggun di belakangnya.
Teras depan Gedung Negara Cirebon terlihat teduh. Atap terasnya dibeton dan disangga dua pilar ganda serta struktur mirip benteng di kedua ujungnya. Lantai teras dibuat lebih tinggi hampir 1m dari halaman, dan dicapai dengan menapaki tujuh undakan yang diatapi kanopi. Pada bagian atas depan terlihat tulisan besar "Gedung Negara".
Sampai dengan tahun 1973 Gedung Negara Cirebon masih dikenal sebagai Gedung Karesidenan Cirebon. Lalu dengan dihilangkannya wilayah karesidenan, pada 1974 namanya berubah menjadi Gedung Kantor Pembantu Gubernur Wilayah III Cirebon. Sejak tahun 2000 Gedung Negara Cirebon menjadi Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Cirebon.
Beberapa buah lampu anggun antik terlihat menggantung menghiasi teras depan Gedung Negara Cirebon, dengan beberapa pasang kursi dan meja yang tampak nyaman sebagai tempat bersantai saat sore dan malam hari. Sayang kami tidak diperbolehkan masuk sehingga tidak bisa melihat ke dalam gedung yang konon keramik di setiap ruangannya berbeda.
Gedung Negara Cirebon dibangun pada tahun 1865 ketika Albert Wilhelm Kinder De Camurecq menjabat sebagai Residen Cirebon, dan menjadi rumah dinasnya. Sedangkan Kantor Residen dibangun pada 1841 di Lemahwungkuk. Pada 1835 Benteng De Beschertming terbakar, sehingga kantor dan rumah orang Eropa pindah secara bertahap dari kawasan Pelabuhan.
Gedung Negara Cirebon, atau Gedung Karesidenan Cirebon, dirancang oleh Van De Berg, arsitek berkebangsaan Belanda, dengan bentuk mirip Istana Merdeka Jakarta meski tak persis sama. Luas bangunan aslinya 2.120 m2 dengan luas tanah 27.315 m2. Area gedung dikelilingi tembok setinggi 1,2 meter di bagian depan, dan 1,5 m di ketiga sisi lainnya.
Di Gedung Negara Cirebon terdapat Ruang Jepara untuk menerima tamu penting, serta ada pula ruang untuk rapat, ruang gubernur, dan ruang keluarga di bagian tengah. Di jaman dahulu serambi kiri dipakai sebagai ruang kerja dan tempat peristirahatan Residen Cirebon, sedangkan serambi kanan digunakan sebagai ruang radio dan telegraf.
Di halaman selatan Gedung Negara Cirebon terdapat area seluas sekitar 200 m2 yang dikelilingi pagar dan di dalamnya dipelihara sekitar 11 rusa tutul, sebagaimana yang ada di Istana Bogor. Gedung yang sejak 2001 ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya ini sekarang juga dipakai sebagai tempat pertemuan dan pagelaran seni budaya.
Gedung Negara Cirebon
Alamat : Jl. Siliwangi No.14 Cirebon. Lokasi GPS : -6.69827, 108.55381, Waze. Hotel di Cirebon, Hotel Murah di Cirebon, Tempat Wisata di Cirebon, Peta Wisata Cirebon.Diubah: Juni 07, 2021.Label: Cagar Budaya, Cirebon, Jawa Barat, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.