Bangunan Museum POLRI Jakarta terletak di Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, persis sebelum pos jaga yang melakukan pengecekan saat pengunjung akan memasuki Markas Besar POLRI yang ada di lokasi sama. Meskipun ada petugas polisi di pos jaga, namun saya langsung masuk ke museum tanpa diminta melapor dulu ke petugas jaga.
Sesaat setelah memasuki museum seorang petugas polisi wanita yang ramah berdiri dari duduknya dan menyapa dari belakang meja penerima tamu. Dengan melempar senyum tipis ia meminta saya untuk mengisi buku tamu, namun nanti saja setelah selesai berkunjung. Tidak ada pungutan biaya untuk masuk ke dalam museum.
Tengara Museum POLRI Jakarta menempel pada dinding serambi gedung di belakang Monumen dan patung Bapak Kepolisian Negara RI R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo. Monumen itu diresmikan pada 14 Februari 2001 oleh Presiden RI KH Abdurrahman Wahid sebagai pendorong semangat dalam melanjutkan pembangunan POLRI yang profesional dan dicintai rakyat.
Tri Brata
Di atas tengara nama museum, dipajang logo POLRI berwarna keemasan dengan tiga bintang lambang Tri Brata yang menjadi pedoman hidup POLRI. Di halaman depan museum juga terdapat sebuah mobil truk polisi bernomor 4383-04 dengan garis khas merah kuning yang dipajang di atas beton bundar di dekat gerbang masuk.Pencetus ide didirikannya Museum POLRI Jakarta adalah Jendral Bambang Hendarso Danuri, saat ia menjabat sebagai Kepala Kepolisian RI periode 1 Oktober 2008 - 22 Oktober 2010. Kutipan kata dan foto para mantan Kepala Kepolisian RI yang bisa menjadi inspirasi buat semua orang bisa dilihat di area Hall of Fame yang ada di lantai satu museum.
Ruang pamer ini yang berada di lantai dasar Museum POLRI Jakarta, dengan koleksi kereta angin (sepeda onthel), sepeda motor, dan sepeda motor tandem yang biasa terlihat wara-wiri selama masa pendudukan dan periode revolusi kemerdekaan RI di akhir tahun 40-an.
Koleksi berbagai persenjataan dan peralatan polisi dipajang di lantai satu museum. Diantaranya Senjata Mesin Berat model HMG/ SG 43 buatan Uni Soviet keluaran 1946 yang digunakan Resimen II BriMob JaBar selama perang Papua pada 1963. Juga ada koleksi berupa Roket SPG 82 buatan Uni Soviet keluaran tahun 1946.
Sepeda Kumbang
Salah satu koleksi menarik lainnya adalah sepeda kumbang Soekitman. Pada 30 September 1965 malam, Soekitman mendengar suara tembakan dan bergegas mengayuh sepedanya mendekati sumber suara di kediaman Jenderal DI Panjaitan. Namun ia dihadang lalu dibawa ke Lubang Buaya, dan menjadi salah satu saksi pembunuhan sejumlah pemimpin TNI di sana.Di tempat ini dipajang Garand M1 buatan Amerika Serikat keluaran 1917, Senapan Lee Enfield buatan Inggris 1917, dan Senapan Mauser buatan Jerman antara 1920-1938. Koleksi pistol dan senjata laras pendek juga dipamerkan di lantai satu Museum POLRI Jakarta, selain berbagai peralatan polisi untuk keperluan komunikasi dan penyidikan.
Lantai 2 Museum POLRI Jakarta terbagi menjadi Ruang Kesatuan (atribut dan seragam kesatuan), Ruang Simbol Kepolisian (tanda pangkat), Ruang Kepahlawanan (dokumentasi foto), Ruang Penegakan Hukum (peralatan deteksi uang palsu dan narkotika), Ruang Laboratorium Forensik dan Identifikasi (sidik jari), serta Kid Corner untuk anak-anak.
Di dalam ruangan bagian depan museum ada Pataka dengan lambang POLRI, serta patung polisi menggandeng anak perempuan berpunggungan dengan dua pria lainnya. Pada dinding menempel semboyan POLRI, yaitu Tribrata dan Catur Prasetya.
Tribrata berbunyi: "Kami polisi indonesia: 1. Berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2.Menjunjung tinggi kebenaran keadilan dan kemanusiaan dalam menegakkan hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945. 3.Senantiasa melindungi mengayomi dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban. Dalam bahasa Sanskerta adalah 1.Rastra Sewakottama (abdi utama nusa bangsa), 2.Nagara Yanottama (warga negara teladan negara), dan 3.Yana Nucacana Dharma (wajib menjaga ketertiban pribadi rakyat).
Monumen Gorom
Di lantai 2 disajikan aksi satuan polisi dalam memerangi terorisme, dan miniatur Monumen Gorom, sebagai kenangan keterlibatan POLRI selama operasi Trikora pada 1962 yang dimulai dari Pulau Gorom. Selanjutnya ada maket toko dan restoran yang luluh lantak setelah meledaknya bom Bali 2002, dan lukisan sketsa pelaku Bom Bali dan Bom Marriott. Di lantai tiga terdapat Perpustakaan, Ruang Pameran Temporer, dan Ruang Audio Visual.Koleksi Museum POLRI Jakarta diatur rapi dan profesional, dilengkapi toilet di setiap lantai dan pendingin ruangan. Ada pula monitor LCD dengan film dokumenter. Meskipun gratis, pengunjung rombongan besar sebaiknya memberitahu museum terlebih dahulu.
Alamat Museum POLRI Jakarta ada di Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. 021-7210654. Lokasi GPS : -6.239495, 106.802065, Waze. Jam buka : Selasa - Minggu, 09.00 - 16.00. Harga tiket masuk : gratis. Hotel di Jakarta Selatan, Hotel Melati di Jakarta Selatan, Nomor Telepon Penting, Peta Wisata Jakarta, Peta Wisata Jakarta Selatan, Rute dan Jadwal Lengkap KRL Commuter Line Jabodetabek, Rute Lengkap TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Selatan, Trayek Bus Damri Bandara Soekarno - Hatta.Diubah: Desember 07, 2024.
Label: Jakarta, Jakarta Selatan, Museum, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.