Menyusuri barat daya Prancis mulai dari Saint Gaudens, Tarbes, Pau, Bayonne, Dax, Biarritz dan Capbreton hingga menginjak negara sebelah yaitu Spanyol. Ketika sampai di Capbreton disuguhi pemandangan yang menyegarkan penglihatan. Pantai Capbreton berbeda dengan dua pantai lainnya yang kami kunjungi yaitu Pantai Biarritz dan Saint Jean de Luz yang berbatasan dengan Spanyol tepatnya dengan kota Donostia Saint Sebastian. Dengan mobil Renault keluaran baru sebagai produsen mobil terbesar di Perancis, perjalanan yang jauh tidak terasa lelah karena terasa empuk dan nyaman ditambah setiap kota berhenti untuk beristirahat dan sekedar menikmati suasana kota-kota yang terlewati.
Kawasan Pantai Capbreton di tepi jalannya banyak menepi mobil, namun kami tidak melihat banyak orang di sekitarnya. Pukul 18.10 langit masih terang dan kami tergesa-gesa menuju tepian pantai untuk melihat matahari terbenam. Rupanya sunset saat itu di Pantai Capbreton terjadi di pukul 21.20, olala akhirnya kami berjalan santai di atas pesisir tepatnya di trotoar setelah tahu matahari masih lama akan pergi di senja itu.
Saat-saat mentari tertidur di Pantai Capbreton suasananya sangat adem tanpa ada ombak hanya riak air dipermainkan angin. Sunset di pantai manapun selalu saja mengundang pesona, dan di Pantai Capbreton senja yang senyap memandang garis laut yang dari kejauhan yang bertemu dengan cakrawala lalu matahari pelan-pelan turun ke peraduan. Menara yang menjorok ke pantai menambah cantik suasana Pantai Capbreton, lalu batu-batu alam yang sengaja diletakan secara memanjang terlihat rapih.
Suasana senja di Capbreton saat itu terasa romantis, jadi teringat cerita pendeknya Sena Gumira Adjidarma tentang senja : "senja yang kau kirimkan sudah kuterima, kukira sama lengkap seperti ketika engkau memotongnya di langit yang kemerah-merahan itu, lengkap dengan bau laut, desir angin dan suara hempasan ombak yang memecah pantai" walaupun di Pantai Capbreton saat itu ombak tidak memecah di pantai. Suhu udara cukup dingin 10 derajat celcius, saya beruntung memakai jaket yang menghangatkan.
Pesisir Pantai Capbreton terlihat sangat bersih, Saya tidak menemukan sedikitpun limbah sampah, artinya benar-benar bersih. Pasir putih kehitaman yang menghampar, lalu trotoar jalan yang dibatasi oleh benteng yang pendek dengan posisi lebih tinggi dari pesisir pantai. Pukul 19.00 langitnya masih cerah dan saya masih sempat memperhatikan bangunan di sekitar Pantai Capbreton kebanyakan apartemen dengan model arsitektur yang sederhana, Pantai Capbreton memang tidak semahal Pantai Biarriz namun tak kalah mempesona.
Mengguna sepeda parkir tidak dikunci tanpa ada rasa takut hilang, saat itu memang bukan musim libur jadi suasana terlihat lenglang tak ada seorangpun yang bermain pasir. Suasana sepi di jalanan berbatu di kawasan Pantai Capbreton, hanya beberapa orang di jalanan dan kebanyakan dari mereka menegur sapa ketika berpapasan dengan kami cukup dengan kata "bonjour" dan senyuman.
Ada jembatan kayu yang menjorok yang laut kurang lebih panjangnya sekitar 25 meter, yang berakhir di bangunan menara atau mercusuar. Jelang sunset banyak orang lalu-lalang di jembatan kayu kebanyakan mereka berpasangan, tidak hanya pasangan muda tetapi pasangan lanjut usiapun menikmati suasana Pantai Capbreton sambil berbincang dan bergandengan tangan. Kafe berderet menawarkan menu makanan yang menarik, tidak usah khawatir sebelum masuk kita bisa melihat daftar menu dan harganya terlebih dahulu. Cara aman makan di kafe mayoritas di Prancis, kafe yang tergolong standar berkisar 8 hingga 15 euro termasuk di kawasan Pantai Capbreton.
Jalan-jalan di Pantai Capbreton yang bersih lengkap dengan fasilitas umum, termasuk toilet yang berbentuk kotak dari bahan almunium cukup bersih terletak di bawah trotoar. Selain itu saya melihat kemasan plastik yang tersedia disimpan seperti gulungan pada plang pendek yang terbuat dari besi, ternyata kemasan itu untuk membuang kotoran hewan peliharaan biasanya anjing yang dibawa jalan-jalan ke pantai oleh pemiliknya. Sangat takjub karena pantai ini sungguh bersih dan tertib.
Langit senja memang cantik warna keemasan semburat kemerahan, di jembatan kayu jalan menuju menara adalah spot indah untuk berfoto. Menunggu sunset di negeri orang, perjalanan ke Kota Dax yang tidak sia-sia. Suasana pantai yang berbeda biasanya suhu udara di pantai yang mayoritas panas, sedangkan ini pantai dengan sensasi udara dingin. Sebenarnya salah satu alasan kenapa saya lebih memilih pegunungan dari pada pantai, salah satunya karena pantai panas tetapi di Pantai Capbreton saat saya datang udaranya seperti pegunungan dingin hampir menusuk tulang.
Bagi penggemar es krim akan dimanjakan oleh deretan penjual es krim cream, di sepanjang jalan depan Pantai Capbreton. Es krim Gelato khas Itali dengan aneka toping, soal rasa jangan diragukan. Sebenarnya galeto itu sendiri dalam bahasa Itali artinya es krim, tapi rasanya memang berbeda dengan es krim biasa. Gelato terasa lebih padat dan teksturnya begitu halus dengan rasa susu yang kuat, sementara es krim biasa lebih kuat di rasa krimnya. Satu Kap galeto seharga 2.20 euro atau sekitar Rp.35.200 memang lebih mahal jika kita membeli di luar kawasan wisata Pantai Capbreton.
Pantai Capbreton yang berada di wilayah Kota Dax, tempat tujuan wisata pantai yang cukup dikenal. Pantai ini memang berbeda dengan pantai yang berada di Kota Marseille yang juga pernah saya kunjungi, pantai lautan Mediterania dengan sinar matahari yang lebih terik. Senangnya menjelajahi negerinya Imannuel Marcron hingga ke barat daya, tempat-tempat indah yang jarang dikunjungi wisatawan Indonesia.
Mataharipun sudah pamit untuk tidur, pukul 10 malam kami meningggalkan Pantai Capbreton 30 menit setelah sunset berlalu. Pengalaman yang tidak terlupakan bisa melihat pantai seperti Capbreton, banyak kenangan indah yang saya simpan. Capbreton yang molek semoga bersihnya bisa menjadi inspirasi di negeri tercinta yang kaya dengan pantai-pantainya yang cantik. Dan galeto di Capbreton rasanya masih tersisa di lidah, semoga waktu mempertemukan kembali dengan si resik Capbreton
Pantai Capbreton
Nouvelle Aquitaine, Dax , PrancisDiubah: Maret 06, 2018.Label: Capbreton, Prancis, Vinny Soemantri
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.