Adalah Myra Diarsi yang memperkenalkan kami dengan mas Sanusi, yang ternyata juga senang pergi berkelana ke tempat-tempat bersejarah di Kediri. Sebagian tempat itu belum sempat dikunjunginya meskipun ia telah cukup lama tinggal di kota itu sejak mengelola sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang berurusan dengan penyakit sosial.
Lokasi Arca Totok Kerot berada di tepian ladang jagung dan tanaman tebu, diletakkan di atas sebidang tanah terbuka yang dikelilingi oleh bilah pagar besi. Jalan di depan area Arca Totok Kerot Kediri ini sudah dibuat dengan cukup rapi dan lumayan lebar. Ada pula sebuah warung sederhana di dekat situs yang menjual minuman dan makanan ringan.
Tengara Arca Totok Kerot Kediri yang dipasang dibalik pagar. Sayangnya pintu masuknya digembok, dan tidak ada penjaga yang datang sampai kami meninggalkan tempat itu. Tidak pula terlihat ada nomor telepon penjaga yang bisa dihubungi pengunjung, meskipun di bagian samping depan situs Arca Totok Kerot terdapat sebuah pos jaga.
Alhasil kami hanya bisa melihat dan memotret Arca Totok Kerot dari luar pagar. Tak apa, karena jaraknya cukup dekat sehingga masih bisa dilihat dengan jelas. Arca ini terbuat dari batu andesit utuh sehingga dalam pembuatannya membutuhkan perhitungan matang, ketelitian tinggi, serta tidak boleh ada kesalahan dalam penatahan.
Penampakan Arca Totok Kerot dengan mata seperti gundu dan mulutnya seperti tersenyum. Tinggi arca ini mencapai tiga meter, terbesar dan tertinggi yang pernah saya lihat. Arca ini diduga merupakan peninggalan dari Kerajaan Kediri atau Panjalu (1042-1222) yang beribukota di Daha (baca: "Doho"), atau sekitar Kota Kediri sekarang ini.
Kondisi Arca Totok Kerot Kediri ini terlihat masih cukup baik, meski kepalan tangannya tidak ada lagi dan bagian atas mata kanannya seperti sobek terkena parang. Tangan kiri arca juga telah hilang sampai ke pangkal lengannya. Ada yang menyebut bahwa tangan itu lepas saat arca diangkat, namun jika benar mestinya bisa direkatkan kembali.
Tampak samping Arca Totok Kerot, memperlihatkan rambut gimbal dan ornamen pada lengan dan kakinya. Pada pergelangan kakinya terlihat dihiasi dengan lilitan ular bermahkota di kepalanya. Kaki kanan arca menekuk ke depan, dan yang kiri menekuk ke belakang. Legenda setempat menceritakan bahwa Arca Totok Kerot adalah jelmaan putri cantik dari Lodoyo, Blitar, yang dikutuk oleh Sri Aji Jayabaya setelah dikalahkan dalam adu kesaktian lantaran keinginannya untuk diperistri Raja Kediri itu ditolak.
Tak diketahui siapa yang memberi nama Totok Kerot pada arca Dwarapala ini. Ada yang menyebutkan nama itu melambangkan kemarahan sang putri (kerot adalah suara gigi beradu saat marah, totok dari bahasa Kawi yang berarti kutukan) yang bukan hanya gagal diperistri namun malah dikutuk menjadi raseksi. Hanya saja tarikan wajahnya mirip senyuman.
Dugaan asal muasal arca ini bermula dari lambang Kediri dalam wujud ornamen tengkorak di atas bulan sabit pada dahi atas Arca Totok Kerot. Lambang itu dikenal dengan nama Candrakapala. Selain pada dahi, ornamen tengkorak juga ada pada lengan arca, anting kiri kanan, dan juga untaian kalung di lehernya. Kepalan tangan kanan Arca Totok Kerot terlihat telah hancur tidak berbentuk, sehingga menjadi pertanyaan apakah pada tangan itu apakah ada gada atau tidak, karena arca Dwarapala semacam ini lazimnya memegang gada dalam posisi tegak.
Arca Totok Kerot sebelumnya terbenam di bawah tanah ketika ditemukan penduduk pada 1981, dan baru sepenuhnya diangkat pada 2003. Biasanya arca semacam ini ada sepasang, dan dalam jarak yang tak terlalu jauh. Tak jelas apakah pernah dilakukan penggalian untuk menemukan arca Dwarapala yang satunya lagi itu, karena mestinya juga terpendam.
Pada saat kunjungan, pepohonan di sekitar arca belum cukup menaungi dari sengat matahari Kediri, namun cukup asri. Arca Totok Kerot merupakan situs terbesar peninggalan Kerajaan Kediri yang pernah ditemukan. Ada baiknya areanya diperluas, ada tempat duduk, serta papan informasi yang memberi keterangan seputar situs Arca Totok Kerot.
Arca Totok Kerot Kediri
Alamat : Dusun Kunir, Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Lokasi GPS : -7.79801, 112.07018, Waze. Rujukan : Hotel di Kediri, Tempat Wisata di Kediri, Peta Wisata Kediri.Diubah: April 24, 2018.Label: Arca, Jawa Timur, Kediri, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.