Ketika kami datang pertama kali ke Gedung Bank Mandiri Surabaya, suasana di depan gedung sangat ramai dengan orang karena adanya pasar kaget di sepanjang pinggir jalan di pertemuan Jl. Pahlawan dengan Jl. Kebun Rojo ini. Tenda-tenda berdiri berjejer di depan gedung dengan banyak orang berlalu lalang.
Gedung Bank Mandiri Surabaya dirancang Biro Arsitek Hulswit, Fermont dan Ed. Cuypers dari Batavia dan menjadi Kantor N.V Lindeteves-Stokvis. Gedung Lindeteves ini pada 1993 digunakan oleh Bank Niaga, dan baru digunakan seperti sekarang ini sejak tahun 2001.
Penampakan Gedung Bank Mandiri Surabaya dilihat dari perempatan lalu lintas di Jl Kebon Rojo, Kota Surabaya. Menara tunggal gedung Bank Mandiri yang ada di sebelah kiri tampak menonjol dengan sebuah jam di setiap sisi di bawah puncak kubahnya. Kecuali menara, gedungnya sendiri dibuat dalam bentuk simetri sempurna, dalam posisi menyudut sesuai dengan lokasi dimana gedung berada.
Saat itu Gedung Bank Mandiri Surabaya tampak seperti dikepung oleh kerumunan orang yang menyemut, dengan deretan tenda-tenda lapak yang berwarna-warni yang praktis menutup pandangan pada bagian bawah gedung. Sangat sulit untuk berjalan di depan Gedung Bank Mandiri Surabaya ini tanpa bersenggolan dengan orang yang berseliweran di sana.
Meski padat dengan lapak pedagang dan orang lalu lalang, namun saya masih bisa menemuka sebuah tengara di salah satu bagian di tembok depan Gedung Bank Mandiri Surabaya, meski harus diambil dari sela-sela kerumunan orang yang memandang heran dengan apa yang sedang saya lakukan. Setidaknya orang-orang itu seminggu sekali berdagang di sana namun mungkin tak begitu peduli dengan adanya tengara di dana.
Tengara ini menyebutkan bahwa Gedung Bank Mandiri Surabaya sebelumnya bernama Gedung Lindeteves yang dibangun pertama kali pada tahun 1913 (sumber lain ada yang menyebut dibangun tahun 1911), pernah menjadi gudang peralatan perang Jepang, Kitahama Butai (bengkel kendaraan tempur, kavaleri), dan disebutkan pula bahwa dari gedung ini arek-arek Suroboyo mendapatkan tank dan panser yang digunakan dalam perang 10 November.
Peristiwa penyerbuan arek-arek Suroboyo ke gudang peralatan perang Jepang itu terjadi pada tanggal 12 September 1945 dipimpinan Isa Edris dan Suprapto. Dalam penyerbuan itu mereka berhasil merebut 23 tank, meskipun hanya 8 buah yang masih berfungsi, serta belasan pucuk senjata berat. Ini mengingatkan saya pada peristiwa yang dikenang di Monumen Lengkong. Gedung Bank Mandiri Surabaya ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya dengan No. Urut 35 pada tahun 2008.
Sebuah tengara lain di Gedung Bank Mandiri Surabaya yang isinya tidak jauh berbeda dengan tengara pertama, hanya saja prasasti ini dilengkapi dengan versi Bahasa Inggris di bagian bawahnya, yaitu "Gedung ini dulu milik perusahaan dagang Belanda Lindeteves. Kemudian dipakai oleh Kitahama Butai Jepang sebagai bengkel untuk senjata berat dan kendaraan perang. Pada 1 Oktober 1945 bengkel ini direbut oleh Pemuda Indonesia dengan perolehan banyak meriam ringan, kendaraan panser serta tank".
Sedangkan tulisan bahasa Inggris di bawahnya berbunyi "A Dutch enterprise, The Lindeteves, owned this compound. The Japanese Army The Kitahama Butai, used it as a workshop to repair cannons and armored cars. On October 1, 1945, the Indonesians took it over. Thereby acquiring cannons and panzers". Ada satu lagi tengara yang menyebut bahwa gedung ini sebelumnya digunakan oleh PT Bank Dagang Negara (Persero) Cabang Surabaya Pahlawan.
Pandangan pada Gedung Bank Mandiri Surabaya diambil dari dalam kendaraan yang melaju pada hari lain, ketika langit berwarna kebiruan dengan sedikit potongan awan putih mengambang dan sudah tidak ada lagi deretan tenda pasar kaget dan tak ada kerumunan orang yang menyemut. Rumah-rumahan kaca berjeruji sebagai sumber cahaya menjadi ornamen manis di atap Gedung Bank Mandiri Surabaya.
Menara tunggal Gedung Bank Mandiri Surabaya itu memiliki ornamen lengkung di bagian tengah, tonjolan seperti balkon di atasnya dan jam-jam dinding di bawah kubahnya. Mudah-mudahan ada kesempatan di lain waktu untuk masuk ke dalam menara jam ini. Gerbung masuk gedung ini berbentuk lengkung dengan dinding tebal. Logo Bank Mandiri dan Bendera Merah Putih terlihat di sana, serasi dan cantik.
Gedung Bank Mandiri Surabaya
Alamat : Jl. Pahlawan Surabaya. Lokasi GPS : -7.24349, 112.73842, Waze. Rujukan : Hotel di Surabaya, Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata SurabayaDiubah: Mei 02, 2018.Label: Jawa Timur, Surabaya, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.