Angkot yang ngetem di seberang jalan depan Gedung Hotel Ibis Surabaya juga hampir selalu ada, berbagi lahan dengan gerobak para penjual makanan minuman yang mangkal di tepi trotoar. Ada bagusnya ada tidaknya. Bagusnya karena suasana tidak menjadi sepi benar yang membuat perasaan lebih aman bagi pejalan yang melintas di sana. Tak bagusnya tentu saja karena mengganggu pemandangan.
Menurut catatan, bagian asli Gedung Hotel Ibis Surabaya dibangun pada tahun 1913-an namun belum diketahui siapa arsitek yang merancangnya. Gedung ini dibuat dengan rancangan simetris sempurna, dilengkapi menara kembar pendek di kedua sisinya. Komposisi simetris Gedung Hotel Ibis ini menjadi salah satu ciri bangunan kolonial klasik.
Penampakan bagian depan Gedung Hotel Ibis Surabaya dilihat sebuah titik yang agak jauh di samping kanannya. Terdapat empat lubang lengkung besar dengan dua diantaranya diberi undakan untuk menuju ke selasar depan gedung, namun hanya satu lubang masuk di sebelah kiri yang undakannya bersambung ke undakan untuk masuk ke dalam ruangan lobi hotel.
Hotel itu sekarang menggunakan empat kanopi pelindung matahari dan hujan pada jendela balkon selasar setengah lingkarannya yang tidak ada pada bangunan aselinya. Kayu penjepit diantara kaca yang sebelumnya tebal dan hanya berjumlah dua menyilang, kini menjadi tipis dan berjumlah tiga dan tegak. Ada tiga tiang tegak di sana, namun entah bagaimana cara memasang benderanya.
Pandangan lebih dekat pada lubang masuk luar lengkung bermahkota Gedung Hotel Ibis Surabaya yang mengambil bentuk lengkung yang sebelumnya ada di bawah menara pendek yang keduanya sekarang dibuka lebar untuk jalan masuk mobil ke tempat parkir. Terlihat undakan depan yang bersambung dengan undakan sebelah dalam menuju ke lobi hotel yang luas.
Bagian dari gedung yang masih relatif aseli adalah yang ada di bagian depan hotel, sedangkan gedung yang menjulang tinggi di sebelah belakang bangunan lama adalah bangunan baru yang dibuat oleh manajemen hotel. Mungkin karena terkena pelebaran jalan, bagian depan gedung hotel itu hampir tak memiliki jalur pedestrian, halaman pun tak ada.
Pandangan lebih dekat pada seluruh bidang bagian depan Gedung Hotel Ibis Surabaya, memperlihatkan pintu lebar di bawah menara pendek sebelah kiri maupun kanan yang digunakan untuk masuk dan keluarnya kendaraan ke dan dari tempat parkir . Sebuah pohon kecil di depan sana itu semoga bertahan lama, karena kota sering tak ramah dengan pepohonan, apalagi jika sudah mulai tinggi batangnya.
Dasar lantai Gedung Hotel Ibis bisa dikatakan tinggi, apalagi di bagian lobbinya yang lebih tinggi, entah memang sedari awal atau dinaikkan dari lantai bangunan aselinya. Meski sudah tua namun keelokan bangunannya masih tetap terjaga. Hanya saja tak diimbangi dengan arsitektur bangunan baru yang ada di belakang sana, yang nyaris tanpa selera.
Pandangan menyamping pada bagian depan Gedung Hotel Ibis Surabaya yang memiliki dinding tebal seperti sebuah benteng pertahanan, sebuah bentuk yang banyak dijumpai pada bangunan lama peninggalan kolonial. Boleh jadi selain agar lebih kuat maka bentuk seperti memang dimaksudkan agar lebih aman buat tinggal, oleh karena bagaimana pun juga para penjajah itu di lubuk hatinya tetap merasa tidak aman, karena tinggal di atas tanah yang bukan haknya.
Saya sempat masuk ke dalam Gedung Hotel Ibis Surabaya hingga sampai bagian lobbynya yang luas dan nyaman. Tidak ada tanda jelas di sana yang membantu orang untuk membedakan mana bagian yang masih aseli dan mana yang baru. Mungkin memang tidak dirasakan penting, karena umumnya orang datang ke hotel memang tidak untuk belajar sejarah, namun hanya untuk tidur, untuk bertemu klien, atau untuk keperluan bisnis dan liburan lainnya.
Gedung Hotel Ibis Surabaya sebelumnya adalah kantor Geo Wehry & Co, sebuah perusahaan swasta jaman Hindia Belanda yang didirikan George Wehry. Perusahaan itu bergerak di bisnis perkebunan dan eksport - import. Penelusuran lebih lanjut memberi informasi bahwa gedung bekas Geo Wehry & Co ternyata ada pula di kota-kota lain, diantaranya di Semarang, Jakarta, hingga di Padang pun ada.
Gedung Hotel Ibis Surabaya
Alamat : Jl. Rajawali No. 9-11, Surabaya. Lokasi GPS : -7.23609, 112.73668, Waze. Rujukan : Hotel di Surabaya, Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata SurabayaDiubah: Mei 02, 2018.Label: Jawa Timur, Surabaya, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.