Hanya ketika musim kering, Mei - Oktober, Sendratari Ramayana dipentaskan di Teater Terbuka Candi Prambanan. Saat yang paling indah untuk menonton Sendratari Ramayana di Teater Terbuka adalah pada malam Bulan purnama penuh, ketika Bulan bersinar terang di langit yang bersih ditemani bintang gemintang, dengan latar belakang Candi Prambanan yang indah.
Sendratari Ramayana dipentaskan dalam bentuk gerak dan tari bergaya Jawa halus, tanpa dialog sama sekali, yang menceritakan kisah epik kuno yang berasal dari India dan telah lama diadaptasi ke dalam versi Jawa. Sebuah kisah klasik tentang cinta, tipu muslihat, perang, kesetiaan, pengorbanan, sifat ksatria, patriotisme, dan keteguhan kepercayaan.
Sebuah adegan Sendratari Ramayana Prambanan Sleman Yogyakarta ketika Rama Wijaya, putra mahkota Prabu Dasarata di Kerajaan Kosala yang beribukota di Ayodya, memenangkan sayembara yang diselenggarakan oleh Raja Janaka, penguasa Kerajaan Mantili, untuk memilih ksatria yang terbaik yang akan mengawini putrinya yang cantik jelita, Dewi Sinta. Sedangkan Laksmana dinikahkan dengan adik Sinta yang bernama Urmila.
Rama memeliki tiga saudara seayah lain ibu yang hidup rukun, yang masing-masing bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari ibu bernama Kausala isteri pertama Dasarata, Barata lahir dari ibu bernama Kaikeyi isteri kedua, dan Laksmana serta Satrukna lahir dari ibu bermana Sumitra isteri ketiga Dasarata.
Oleh karena Dasarata terikat janji pada Kaikeyi bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 tahun, maka Rama pun meninggalkan istana dan pergi mengembara ke Hutan Dandaka yang diikuti Sinta dan Laksmana. Di hutan itu mereka bertemu Surpanaka, raksesi yang memaksa Rama dan Laksmana menjadi suaminya yang tentu saja ditolak. Hidung dan telinga Surpanaka pun dibabat putus oleh Laksmana. Surpanaka mengadu kepada Rahwana, kakaknya yang menjadi raja Alengka, dan membujuknya merebut Sinta.
Penggalan kisah dalam Sendratari Ramayana Prambanan Sleman Yogyakarta ketika Rama dan Sinta tengah digoda oleh seekor kijang emas, yang merupakan penjelmaan Marica atas perintah Rahwana dalam satu tipu muslihat untuk memisahkan Rama dan Sinta, agar Rahwana bisa dengan mudah menculik dan membawa Sinta ke Kerajaan Alengka.
Laksmana diperintahkan Rama untuk menjaga Sinta selagi ia mengejar kijang emas palsu itu. Namun karena ketidaksabaran menunggu Rama yang tak kunjung tiba akhirnya Laksmana diminta Sinta untuk menyusul pergi mencari suaminya. Sebelum pergi, Laksmana membuat garis perlindungan gaib melingkar pada tanah yang mengelilingi Sinta, dan meminta Sinta untuk tidak keluar dari lingkaran, apa pun yang terjadi.
Fragmen Sendratari Ramayana Prambanan Sleman Yogyakarta ketika Rahwana yang gagal menembus garis gaib Laksmana, merubah bentuk menjadi seorang Brahmana tua yang lemah. Sinta pun merasa kasihan dan keluar dari garis lingkaran gaib untuk menolong, dan jatuhlah ia ke dalam perangkap Rahwana. Sinta dibawa Rahwana ke Alengka, setelah bertarung dan mencederai dengan parah seekor burung raksasa bernama Jatayu, sahabat Raja Janaka. Rama memperoleh informasi tentang penculikan Sinta dari Burung Jatayu beberapa saat sebelum Jatayu tewas.
Ketika sedang dalam perjalanan mencari Sinta, Rama dan Laksamana bertemu Sugriwa (adik Subali) raja kera berujud wanara dari Kerajaan Kiskenda, serta bertemu Hanoman yaitu kera putih putera Batara Bayu dan Anjani, sekaligus keponakan dari Subali dan Sugriwa. Rama membantu Sugriwa menyelesaikan perselisihannya dengan Subali. Hanoman kemudian diperintahkan untuk membantu Rama, diiringi pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali. Mengikuti petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan.
Hanoman melakukan penyusupan ke ibukota Alengka dengan meloncat dari puncak Gunung Mahendra, mengumpulkan informasi mengenai kekuatan tentara Alengka. Fragmen Sendratari Ramayana Prambanan Sleman Yogyakarta di atas adalah saat Hanoman bertemu dengan Sinta di taman keputren Alengka dan mengabarkan bahwa Rama akan segera datang untuk membebaskannya. Keberadaan Hanoman di Alengka diketahui oleh Indrajit, anak Rahwana. Ketika Rawhana akan membunuh Hanoman, Kumbakarna mencegahnya dan nyawa Hanoman pun terselamatkan.
Kumbakarna tahu bahwa Rahwana, abangnya, telah melakukan sebuah kesalahan besar, namun ia tetap setia kepada saudara dan negaranya, meskipun ia telah diusir Rahwana keluar dari Alengka. Hanoman selamat, dan berhasil kabur dari Alengka untuk melaporkan apa yang ia lihat kepada Rama. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang memihak Rama, dibuat jembatan menuju Alengka melintasi laut sehingga pasukan kera pun bisa menyerbu Alengka.
Segmen Sendratari Ramayana Prambanan Sleman Yogyakarta yang menceritakan pertempuran di Alengka. Saat Alengka diserbu, Rahwana memerintahkan anak buahnya untuk membangunkan Kumbakarna dan membawanya menghadap. Setelah gagal menasihati Rahwana agar mengembalikan Sita karena tindakan kakaknya itu salah, Kumbakarna maju ke medan perang untuk membela negara. Kumbakarna akhirnya tewas setelah terkena tiga panah Rama. Panah pertama memutuskan tangannya, panah kedua memutuskan kakinya, dan panah ketiga memutuskan kepala dari badannya. Kumbakarna mati sebagai seorang kstaria.
Rahwana akhirnya berhadapan di medan peperangan melawan Rama. Rahwana yang hidup kembali setiap kali berhasil dibunuh oleh Rama, akhirnya bisa dikalahkan dengan bantuan Hanoman yang memisahkan kepala dan tubuh Rahwana dan menindihnya di bawah gunung Sumawana. Wibisana pun dinobatkan menjadi raja di Kerajaan Alengka, menggantikan tahta yang ditinggalkan oleh kakaknya.
Fragmen Sendratari Ramayana Prambanan Sleman Yogyakarta yang menceritakan kisah Sinta yang kecewa ketika ditolak oleh Rama karena disangka sudah tidak suci lagi setelah disandera di Alengka selama beberapa waktu. Sinta memutuskan untuk membakar diri dengan nyala api, namun ia selamat dari panasnya api yang membuktikan kesucian tubuh dan jiwanya.
Kakawin Ramayana ditulis dalam bentuk tembang berbahasa Jawa Kuno, diduga dibuat pada masa pemerinthan Dyah Balitung sekitar tahun 820-832 Saka (870 M) di era Mataram Hindu. Kakawin ini tidak sepenuhnya mengikuti alur cerita Ramayana versi Walmiki, namun lebih merujuk pada kitab Rawanawadha yang ditulis pujangga India kuno bernama Bhattikawya.
Sendratari Ramayana Prambanan Sleman
Alamat : Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasi GPS : -7.7531128, 110.4885793, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Sleman, Peta Wisata Sleman, Hotel di Yogyakarta.Diubah: Mei 13, 2018.Label: Candi, Hiburan, Sleman, Wisata, Yogyakarta
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.