Bandros (Bandung Tour on The Bus)

Bandros (Bandung Tour on The Bus) adalah bus wisata keliling Kota Bandung yang disediakan oleh pemerintah Kota Bandung bagi wisatawan yang hendak mengitari Kota Bandung. Bus ini diresmikan pada malam tahun baru 2014. Cukup menarik dan efektif jika anda ingin mengelilingi Kota Bandung melintasi tempat-tempat penting dan bersejarah yang berada di Kota Bandung, terutama bagi orang yang belum mengetahui seluk beluk Kota Bandung transfortasi seperti ini sangatlah cocok dan membantu.

Bandros (Bandung Tour on The Bus) dicat berwarna-warni transportasi wisata Kota Bandung melalui rute ke berbagai penjuru Kota Bandung. Tiap warna Bandros memiliki rutenya masing-masing. Bandros berwarna biru rute dari Alun-alun Bandung, menuju Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu. Sedangkan Bandros kuning melewati rute Lapangan Gasibu, menuju Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga. Saya sendiri sebagai orang Bandung baru pertama kali menaiki Bandros dan Bandros warna kuning yang saya pilih dengan jarak tempuh 14 kilometer dan waktu tempuh 1 sampai 1.5 jam tergantung kondisi jalanan.

Selain itu ada Bandros (Bandung Tour on The Bus) berwarna ungu melalui rute Gasibu, menuju Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai. Lain lagi dengan rute Bandros hijau yang akan membawa wisatawan melewati Chinatown, menuju Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran. Ada juga Bandros merah muda dengan rute melewati Gasibu, menuju Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya. Menurut petugas yang menjadi nara sumber saya, ada juga Bandros berwarna hitam yang disediakan khusus tamu VIP pemerintahan yang datang berkunjung ke Kota Bandung, saya pribadi belum pernah melihat Bandros hitam beroperasi di jalanan.

bandros bandung tour on the bus
Salah satu hclass="lazyload" alte Bandros ( Bandung Tour on The Bus) yang saya datangi di halaman Balai Kota Bandung, tepat di depan Taman Badak dan Taman Dewi Sartika. Kami tidak lama menunggu penumpang yang memenuhi Bandros, hanya 12 orang Bus Bandros yang tumpangi sudah penuh, sebenarnya bus ini berkapasitas 16 penumpang. Adapun jadwal beroperasinya dimulai pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore, dengan tiket 20 ribu untuk sekali jalan dan tiket 40 ribu untuk perjalanan seharian lintas rute. Kata Bandros itu sendiri dalam bahasa Sunda adalah nama makanan camilan khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan parutan kelapa, yang kemudian dijadikan akronim dari Bandung Tour on The Bus.

Cukup menyenangkan juga naik Bandros (Bandung Tour on The Bus), dari Balai Kota Bandung kami berhenti 15 menit di depan museum Geologi Jalan Dipenogoro yang tidak jauh dari Taman Lansia. Beberapa Bandros parkir menepi dan penumpang dipersilahkan turun sejenak untuk membeli minuman atau sekedar berjalan di sekitar museum, saya memutuskan untuk turun dan beberapa penumpang lainnya memilih menunggu di dalam Bus Bandros menanti perjalanan dilanjutkan lagi. Wisata kota mengenakan kendaraan seperti bandros, mengingatkan pada kendaraan serupa di Negara di Eropa seperti Prancis dan Spanyol yang mana memperbolehkan penumpangnya turun di setiap tempat wisata kota lalu naik lagi untuk melanjutkan perjalanan dengan mempergunakan bus lain yang serupa tanpa harus membayar tiket lagi. Semoga saja di kemudian hari Bandros bisa seperti itu, tidak hanya berhenti di satu tempat wisata saja.

bandros bandung tour on the bus
Pemberhentian Bandros (Bandung Tour on The Bus) di depan Museum Geologi cukup menarik karena ada sepeda berwarna biru berjajar, sepeda tersebut disewakan untuk umum atau berupa jasa layanan sewa sepeda Boseh. Untuk menyewa sepeda boseh ini, kita harus membeli kartu seharga 30 ribu belum diisi saldo. Di sebelah sepeda disediakan mesin gesek kartu sewaan sepeda, yang nantinya bila kartu tersebut digesekan akan membuka kunci sepeda boseh. Harga sewa sepeda sebesar 2 ribu perjam, adapun pengembalian sepeda bisa dikembalikan di tempat parkirnya di manapun yang tersebar di 30 tempat. Jumlah sepeda di 30 tempat parkir tersebut sekitar 300 buah sepeda.

Kota Bandung yang rajin bebenah dan memperhatikan fasilitas umum, mulai terasa manfaatnya bagi warga Kota. Bandros ( Bandung Tour In The Bus) adalah salah satu fasilitas warga dan pengunjung sebagai transportasi wisata keliling kota, yang secara langsung mendukung sektor pariwisata khususnya di sekitar Kota Bandung. Wisata kota mengunjungi bangunan atau tempat bersejarah, seperti Gedung Merdeka, Gedung Sate, Monumen Soekarno Banceuy atau pun Gedung Indonesia Menggugat di Kota Bandung yang memang sangat pantas dikunjungi. Rute Bandros melewati tempat-tempat tersebut, hal ini memudahkan turis untuk melakukan wisata kota.

bandros bandung on the bus
Bandros (Bandung Tour on The Bus) yang berwarna-warni seperti gula-gula, mempunyai interior yang cukup menarik. Atap plafonnya dilapisi oleh bahan material kayu, terpasang kursi besi yang berjajar di kiri dan kanan sebanyak 8 kursi dan masing-masing kursi memuat 2 orang. Bus terbuka tanpa jendela membuat ruang pandang lebih leluasa dan pintu bus menyerupai pagar besi, desain bus seperti ini memang sangat cocok untuk wisata kota. Ada dua kursi tambahan yang terletak paling belakang dengan atap terbuka, jika ingin mendokumentasikan jalanan yang terlewati posisi ini yang paling mendukung.

Bandros (Bandung Tour on The Bus) menyediakan pemandu wisata, yang selama perjalanan menerangkan lokasi-lokasi yang dilewati. Selain itu pemandu wisatapun menceritakan sejarah berdirinya Kota Bandung, dengan m pembekalan pengetahuan dan cara penyampaian yang cukup komunikatif. Masukan untuk pengelola Bandros, kiranya mereka yang bertugas melayani penumpang Bandros dilengkap dengan pakaian tradisi baik itu pemandu wisata maupun pengendaranya.

bandros bandung tour in the bus
Tak ketinggalan saya pun berpose di dalam Bandros bersama Chili keponakan dari Jakarta, seperti selayaknya pelancong setidaknya sebagai warga Bandung turut merasakan sensasi keliling kota naik Bandros. Walaupun celoteh sang pemandu wisata sesuatu yang tidak asing dan hapal di luar kepala, mungkin baiknya saya melamar jadi pemandu wisata saja terlintas iseng dalam pikiran saya sambil tersenyum memperhatikan Akang pemandu berambut gondrong ia berbicara di sebelah pengemudi.

Satu jam lebih keliling Kota Bandung sudah kami lalui dan turun di tempat yang sama ketika naik, yaitu di halaman Balai Kota Bandung. Menjelang sore taman di kawasan balai kota banyak dikunjungi, mereka menikmati Taman Badak dengan santai duduk di kursi taman. Sebagian dari mereka mendekati air mancur terlewat di kanan kiri Patung Badak. 3 bus Bandros bersandar di halaman Balai Kota menunggu penumpang penuh untuk membawa mereka keliling kota.

Saya yakin mayoritas penduduk Kota Bandung belum pernah mencoba naik Bandros (Bandung Tour on The Bus), tidak ada salahnya untuk mencoba tidak hanya pengunjung luar kota saja. Siapa tahu setelah mencoba bisa mempromosikan kepada teman, kerabat dan saudara yang berada di luar Kota Bandung jika berkunjung ke Kota Bandung untuk merasakan naik Bandros. Bandros sebuah terobosan untuk memacu sektilor wisata Kota Bandung, bukanlah isapan jempol belaka. Pelan-pelan Bandros akan menjadi tujuan utama para pelancong yang datang ke kota tercinta, sangatlah mungkin jika kita sebagai warga Kota Bandung turut serta untuk memajukan kotanya.

Bandros (Bandung Tour on The Bus)

Kota Bandung, Jawa Barat Tiket/rute Rp. 20.000 Lintas Rute Rp. 40.000

Diubah: Juni 01, 2018.
Label: Bandung, Jawa Barat, Vinny Soemantri, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
Senang membuat catatan diri setiap perjalanan sekedar penghargaan atas apa yang dilihat dan dirasakan sebagai ritual ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.(Jatuh cinta pada lembah, gunung dan pepohonan ).
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »