Ini adalah ketiga kalinya saya menggunakan jasa ASDP untuk menyeberangi ke sebuah pulau. Sempat hinggap rasa malas mengingat pengalaman perjalanan kedua saya yang kurang nyaman dengan menumpang angkutan kapal, yaitu pada saat saya pergi ke Pulau Karimun Jawa. Tapi ya, seperti biasa, tidak ada rasa kapok untuk mendapat pengalaman baru. Jadi tetap lanjut saja acara jalannya. Ketika mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL), saya lihat ada loket untuk membeli tiket pesawat menuju Bandara Brang Biji, Sumbawa Besar.
Sebagai orang yang hanya bermodalkan tas punggung tanpa persiapan itenerary, rasanya kurang pas kalau naik pesawat. Apalagi saya belum pernah ke Lombok melalui BIL. Teman saya juga sudah lama tidak pernah ke Lombok. Ya sudah sebelum ke Sumbawa, lebih baik keliling Mataram dulu saja.
Loket bus Damri dilatarbelakangi turis yang berasal dari penduduk sekitar BIL. Tadinya saya pikir, jika naik Damri di Lombok itu sama seperti di Jakarta. Ada bus terpisah untuk tujuan masing-masing. Dua tujuan bus Damri saat itu adalah menuju Mandalika dan Pasar Seni Senggigi. Jadi saya tanya penjaga yang menjual tiket, bus mana yang menuju Mandalika. Ternyata, kata beliau sebenarnya bus melayani dua rute sekaligus. Ooh jadi begitu.
Kami menunggu cukup lama sampai bus terisi. Selagi menunggu, saya melihat-lihat lokasi depan BIL yang ramai dikunjungi turis setempat. Semenjak BIL ini didirikan ternyata bandara ini dijadikan tempat wisata bagi penduduk. Sebenarnya tidak apa, asal kebersihan dan keamanannya tetap di jaga. Sampai di terminal Damri Mandalika, saya bertemu dengan karyawan Damri, Pak Imran. Wah Pak Imran itu ya, kalau bisa saya angkat sebagai the best customer service of the month, saya angkat langsung deh. Dia tuh informatif banget. Saya yang tadinya kepikiran untuk naik travel ke Sumbawa, ganti haluan jadi naik Damri. Dengan tiket seharga 65 ribu Rupiah di tangan, saya putuskan untuk mencoba jasa Damri untuk membawa saya ke Maluk. Bus Damri untuk ke Maluk berangkat sekitar pukul 9 malam.
Saat tiba waktu berangkat, semua penumpang dipersilahkan masuk. Kursi sudah penuh, tapi ada dua orang yang baru datang boleh ikut dalam perjalanan. Loh, kok bisa ya? Padahal kan kursinya tidak ada lagi. Apa mau di kata, sudah terlanjur naik bus dan sudah jalan. Walau harap-harap cemas akan keselamatan teman dan diri sendiri, soalnya bus-nya kelebihan muatan penumpang dan barang.
Bus dan truk diatur rapi masuk ke dalam kapal. Untuk gambaran bus yang kita pakai untuk menyeberang, kalau di Jakarta bus Damri yang melayani transportasi bandara Soekarno Hatta itu berukuran besar, di Lombok transportasi bandara BIL berukuran sedang, sementara untuk penyeberangan menuju Sumbawa bus berukuran kecil.
Jarak antara terminal Damri Mandalika dengan Pelabuhan Kayangan sekitar 2,5 jam. Saya lihat waktu di handphone, sampai pelabuhan Kayangan pukul 10.42. Pantas ngantuk berat. Tapi sayang juga kalau tidak lihat-lihat sekitar kapal. Di luar gerimis, jadi pemandangan laut makin tambah gelap. Jadi ya sudah....yang kelihatan hanya kelap-kelip lampu menara.
Keadaan tampak dalam kapal yang sepi pada malam hari. Biasanya penumpang mencari kursi, duduk dan langsung istirahat tidur. Cek toilet kapal, tersedia air bersih yang cukup, kursi juga lumayan nyaman.
Tapi... penyakit di kapal, ada pengamen. Haduh, itu pengamen bisa bikin kerusuhan kapal. Berisik tapi bermental baja. Sudah dibayar mahal orang supaya diam (hehe dibayar untuk diam, ga ada kan di tempat lain), eh malah lanjut nyanyi. Si pembayar mahal langsung ngamuk.
Pelabuhan Kayangan di saat pagi terlihat tenang seperti di kayangan. Kapal terlihat datang dan pergi di Pelabuhan Kayangan. Kalau kita menyeberang pada pagi hari, ombaknya lebih tenang. Kurang dari 1,5 jam sudah sampai di Pelabuhan Kayangan.
Kapal ASDP Indonesia Ferry menyatukan nusantara dari Pelabuhan Kayangan.
Sebagai hasil dari bangun pagi, maka kita bisa menikmati cuaca yang bersahabat sambil melihat keindahan Pelabuhan Kayangan. Baru kelihatan deh kalau ternyata pelabuhan ini cantik dan tertata rapi.
Pepohonan yang asri di sekitar Pelabuhan Kayangan. Pada saat kapal merapat di Pelabuhan Kayangan, barisan motor, mobil dan truk teratur satu-persatu keluar untuk memulai kegiatannya masing-masing di pulau Lombok.
Saat saya pulang dari Sumbawa kembali ke Lombok, kami memutuskan naik travel. Jadi kembali menyeberang menuju Pelabuhan Kayangan. Jadwal jasa travel lebih fleksibel, jadi kita pilih di jemput paling pagi, yaitu jam 5.30. Sampai di Pelabuhan Kayangan sekitar pukul 8.30.
Pelabuhan Kayangan Lombok Timur
Alamat : Jl. Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Lokasi GPS : -8.486491, 116.6745847, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Lombok Timur. Diubah: Juni 28, 2018.Label: Fina Hastuti, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Pelabuhan
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.