Untuk mencapai Pulau Kelapa Dua, pengunjung bisa berangkat dari pantai Marina Ancol dengan kapal cepat sekitar 1 jam, atau dari Pelabuhan Muara Angke dengan waktu tempuh 2-3 jam. Jika memperhitungkan kenyamanan, pejalan sebaiknya memilih dari Pantai Marina Ancol.
Di Kepulauan Seribu kami menginap di Pulau Harapan. Jadi, untuk pergi ke Pulau Kelapa Dua, kami harus menyeberang. Saat kapal selesai bersandar, kami harus memasuki pemukiman penduduk terlebih dahulu.
Kantor Utama Pelestarian Penyu Sisik Pulau Kelapa Dua. Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit, kami sudah sampai di pojok lokasi yang sepi dimana terdapat Kantor Utama Pelestarian Penyu Sisik Pulau Kelapa Dua.
Sambil berjalan menuju ke tempat ini, tidak lupa kami menyapa penduduk sambil melihat-lihat model rumah mereka yang unik. Di Pulau Kelapa Dua rumahnya rata-rata berbentuk rumah panggung. Di atas rumah digunakan untuk tempat tinggal, di bawahnya untuk mengobrol ataupun bekerja.
Lokasi Penangkaran Penyu Sisik ada di belakang kantor ini. Penangkaran Penyu Sisik di Pulau Kelapa Dua ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali populasi penyu yang nyaris punah.
Kata mas Bambang (Bukan Om Bambang Aroengbinang loch haha) yang mengantar kami, rata-rata penduduk Pulau Kelapa Dua merupakan keturunan Suku Bugis.
Ikan Sepat, menu makan siang Penyu Sisik. Kegiatan penangkaran meliputi kegiatan penetasan telur, yang sebisa mungkin sesuai dengan proses alamiah, dan perawatan anak penyu sampai siap untuk dilepas kembali ke alam. Penyu Sisik atau Eretmochelys imbricata bentuk badannya sangat unik dengan sisik-sisik tebal pada kulitnya.
Konsumsi daging penyu dan pencurian telur penyu di beberapa daerah di Indonesia adalah salah satu ancaman bagi musnahnya populasi hewan penyu. Di Indonesia terdapat beragam jenis penyu yang sudah langka. Diantaranya Penyu Hijau, Penyu Belimbing, Penyu Ridel, Penyu Pipih, Penyu Tempayan. Semua jenis penyu tersebut telah dilindungi.
Salah satu Penyu Sisik yang ditangkarkan di bak penampungan. Penyu adalah perenang yang handal, meskipun jika kita perhatikan jalannya sangat lambat. Namun ternyata kemampuan berenang penyu bisa mencapai 1,5-2,5 km/jam. Setiap kali mendarat di pantai, penyu akan mengeluarkan air mata untuk membersihkan garam dari tubuhnya.
Ciri khas hewan penyu adalah induk tidak mengerami telurnya. Setiap bertelur, induk penyu bisa menghasilkan 50-250 butir telur. Dalam proses bertelur, induk penyu sangat sensitif terhadap suara dan cahaya. Jika induk penyu merasa ada tanda-tanda gangguan pada saat mereka bertelur, mereka bisa menghentikan proses bertelur dan kembali berenang.
Di luar kompleks penangkaran Penyu Pulau Kelapa Dua, Departemen Kehutanan juga membuat Arboretum Mangrove. Tempat ini ditanami berbagai jenis Mangrove atau Bakau yang ada di Kepulauan Seribu, sehingga dapat berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, riset, wisata alam dan budidaya.
Sesuai yang tertera pada papan pemberitahuan, ada 12.000 batang bakau yang ditanam dari 9 jenis tanaman bakau. Diantaranya Rhyzopora stylosa, Rhyzopora mucronata, Rhyzopora apiculata, Bruquera cylindrica/ Bogem, Bruquera gymnoriza/Prepat, Ceriop tagal/Tegar, Xylocarpus granatum/Nyiri Batu, Avicennia marina/ Api-api, Sonneratia alba /Pedada (Perapat laut).
Jadi selain kita bisa belajar mengenai pelestarian dan penangkaran Penyu Sisik di Pulau Kelapa Dua, di tempat ini kita juga bisa sekalian mengetahui berbagai jenis tanaman Bakau yang banyak kegunaannya bagi kehidupan manusia. Jika saja manusia tahu batas dalam memanfaatkan kekayaan alam, maka penangkaran penyu semacam ini tidak perlu ada.
Penangkaran Penyu di Pulau Kelapa Dua
Alamat : Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Lokasi GPS : -5.6492074, 106.5646684, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Harga tiket masuk : Rp.2.500. Rujukan : Peta Wisata Kepulauan Seribu, Peta Wisata Jakarta, Hotel di Jakarta Utara, Hotel Melati di Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Utara.Diubah: Juni 27, 2018.Label: Fina Hastuti, Jakarta, Kepulauan Seribu, Pantai, Penyu, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.