Instagram Meluncurkan Reels menantang dominasi TikTok

Persaingan platform digital semakin sengit. Setelah sekian lama TikTok merajai segmen konten video kreatif pendek yang sebagian besar penggunanya berusia muda, Instagram meluncurkan Reels, pesaing langsung TikTok yang dirilis di lebih dari 50 negara hari ini, di iOS dan Android.

TikTok saat ini memiliki 800 juta pengguna aktif di seluruh dunia, dan telah diunduh lebih dari 2 miliar di App Store maupun Google Play. TikTok merupakan aplikasi paling banyak diunduh di App Store untuk Q1 2019 dengan lebih dari 33 juta unduhan. Sebagian besar pengguna TikTok, 41 persen, berusia antara 16 dan 24 tahun.

Jika Instagram berada di posisi ke-6 di urutan social networks terpopuler dunia pada bulan Juli 2020, yang diurut berdasarkan jumlah pengguna aktif menurut statista.com, maka peringkat TikTok berada persis di bawahnya. Mirip TikTok, Reels membuat orang bisa menciptakan video durasi pendek yang dipasangkan ke musik dan dapat dibagikan ke teman dan pengikut, dan bisa pula dilihat saat menjelajahi aplikasi.

Instagram Meluncurkan ReelsFoto: instagram.com

Dengan Reels, orang bisa merekam video hingga 15 detik dan menambahkan musik yang sedang ngetrend, serta menambahkan filter dan efek. Kreator yang ingin menggunakan Reels untuk menambah jumlah follower, Instagram telah membuat bagian atas layar halaman Explorenya bisa digulir vertikal - mirip “For You Page"-nya TikTok.

Jika hanya ingin berbagi dengan teman, Reels yang disetel sebagai akun pribadi hanya akan memposting ke Feed dan Stories seseorang. Fitur ini sudah ada sebelumnya di Instagram, bukan hal yang baru.

Ketika TikTok sedang menghadapi kemungkinan pemblokiran di Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump, serta kemungkinan diakuisisi secara terbatas oleh Microsoft, peluncuran Reels sepertinya berusaha menangguk keuntungan dari ketidakpastian itu.

Seperti dikutip oleh the Verge, Robby Stein yang adalah product director Instagram, mengatakan meski TikTok mempopulerkan format video pendek, kedua produk tersebut berbeda.

“Saya pikir TikTok layak mendapat banyak pujian karena mempopulerkan format di segmen ini, dan itu kerja sangat bagus,” kata Stein. "Tetapi pada akhirnya, tidak ada dua produk yang persis sama, dan produk kami juga tidak sama."

Ini pembelaan diri yang dilakukan mirip ketika Instagram meluncurkan Stories pada tahun 2016, dan dituduh membuat tiruan Snapchat. Namun Instagram Stories dengan cepat melampaui Snapchat dalam jumlah pengguna harian. Tampaknya Instagram berharap hal yang sama terjadi dengan Reels.

Untuk mencapai ambisinya itu Instagram telah menciptakan teknologi yang mudah digunakan untuk siapa pun yang ingin membuat video. Orang akan bisa bergeser ke bagian baru dari kamera yang menyediakan berbagai macam tools.

Reels dapat direkam sekaligus atau sebagai rangkaian klip, atau mengunggah video dari galeri mereka. Fitur baru kamera Reels ini mirip TikTok, dengan opsi untuk bermain dengan kecepatan, menerapkan efek khusus, mengatur timer, dan menambahkan audio.

Perbedaan terbesar Reels dari TikTok adalah pada ekosistemnya, dengan Reels ada di dalam aplikasi Instagram sehingga tidak perlu bersusah payah lagi membangun pengguna baru, sedangkan TikTok merupakan aplikasi yang mandiri namun dengan basis pengguna yang sudah sangat luas pula.

TikTok dan Instagram, dan Youtube untuk durasi video yang panjang, adalah komunitas untuk para kreator, baik yang sudah mapan maupun sedang berkembang. Jika banyak orang sudah menambang uang dalam jumlah besar di Youtube, dan TikTok pun mulai membayar sejumlah kreator video, namun Instagram belum ada rencana untuk membayar kreator populer untuk videonya.

Meskipun Instagram memungkinkan influencer dan kreator mendapatkan pendapatan melalui brand deals dan posting bersponsor, tetapi Instagram tidak secara langsung membayar orang untuk kontennya.

Bulan lalu TikTok mengeluarkan dana $200 juta di AS untuk membayar pembuat konten top untuk video mereka, dan berharap bisa bertambah lagi hingga $1 miliar.

Tidak sebagaimana TikTok, dengan Reels orang tidak bisa "berduet" dengan orang lain, yang menjadi fitur inti awal TikTok yang memungkinkan orang berinteraksi dan menggabungkan video. Di Instagram orang juga tidak bisa mengunggah lagu secara langsung ke aplikasi.

Musisi yang ingin membuat lagunya menjadi viral bisa menambahkan audio asli dengan merekamnya dan live belakangan, dan kemudian orang lain bisa menggunakannya dan menggabungkannya ke video yang dibuatnya.

Jika mencari aplikasi Reels di Google Play atau App Store, Anda tidak akan menemukannya, karena aplikasinya ada di dalam Instagram. Cara untuk menggunakan Reels adalah dengan mengupdate aplikasi Instagram Anda.

Setelah diupdate Anda tinggal klik ikon kamera di sudut kiri atas, dan taut Reels akan berada setelah Boomerang, Superzoom dan Layout. Sayangnya, setelah mengupdate Instagram, saya belum melihat adanya taut Reels, yang artinya Reels belum diluncurkan untuk pengguna Instagram di Indonesia. Sabar ya.

Diubah: Agustus 06, 2020.
Label: Instagram, Reels, Trend
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »