
Altar sembahyang untuk Kongco Hok Tek Ceng Sin, Dewa Bumi, yang menurut Tjen Lay merupakan salah satu ibadah spiritual. Dewa Bumi dipercayai akan memberikan berkahnya kepada orang yang melakukan kebajikan. Oleh karenanya kalau belum melakukan kebajikan maka orang belum akan diberi berkah olehnya.

Pada altar sembahyang untuk pengikut Tao terdapat rupang Laozi / Lao Tze dalam posisi duduk bersila diapit oleh seorang dewi dan seorang panglima perang, serta ada lambang yin-yang di dalam pat-kwa pada dinding di belakangnya. Di sebelahnya terdapat altar sembahyang bagi Nabi Kong Hu Cu dengan rupang dalam posisi duduk di atas kursi dengan sebuah genta kecil dan hiolo di atas meja di depannya.

Di altar bernomor 21 ini sama sekali tidak ada patung atau rupang. Hanya ada tulisan Si Ku Seng Kiun di depan hiolo yang berbentuk trapesium terbalik. Pada bagian depan meja kayu jati terdapat ukiran sepasang burung Hong yang indah. Tak ada informasi tentang siapa Si Ku Seng Kiun ini, namun hari kelahirannya diperingati setiap tahun di kelenteng ini.

Sebuah cungkup altar dengan empat rupang (patung dewa dewi) di dalamnya. Di sebelah kanannya ada rupang pria dengan pakaian perang lengkap dengan senjatanya. Pada dinding di belakangnya terdapat lukisan di atas kulit sapi panglima perang yang sama yang tengah menunggang kuda.

Sponsored Link