
Pandangan pada dinding dengan sepasang gapura yang memisahkan bagian luar dan bagian dalam langgar. Dalam keadaan utuh, gapura ini mestinya berbentuk paduraksa karena memisahkan bagian tengah dengan bagian dalam dimana ibadah biasa dilaksanakan. Relief pada dinding bata juga terlihat pada tembok di ujung sana.

Sudut pandangan yang memperlihatkan cungkup atap langgar, yang meskipun dibuat belakangan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada situs, namun mampu membuat langgar ini menjadi sedikit lebih menarik.

Sudut pandang lain pada batu bundar dan batu tegak dengan reruntuhan tembok bata di ujung sana. Ada yang menyebut batu bundar itu sebagai tempat sesaji, dan ada pula yang menyebut batu tegak itu sebagai Lingga. Namun lingga biasanya sepenuhnya peregi atau bulat untuk diletakkan pada Yoni.

Salah satu sudut dinding bata dengan ornamen berupa bunga dan dedaunan, yang sebagian telah rusak karena retak dan lepas. Saya tak menemukan bentuk binatang atau manusia pada ornamen bata ini. Saya kira bata-bata berornamen itu dibentuk dahulu dan baru kemudian dibakar dan disusun menurut polanya.

Sponsored Link