Tampak samping Makam Belanda Bogor memperlihatkan jalan berlapis batu kerikil di luar tembok makam. Letak makam yang agak tersembunyi membuat banyak orang yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor tidak bisa menemukan letak makam ini.
Sebuah kubur di Makam Belanda Bogor dengan tulisan pada batu nisan dalam bahasa Inggris, yang berbunyi: "To the Sacred Memory of Capt. J. Drury R.N., Who Died on the 1st March 1835, Aged 51 Years, Much Regretted by His Relations & Friends".
Kubur terbesar di dalam kompleks Makam Belanda Bogor ini adalah milik Ary Prins, seorang ahli hukum yang lahir di Schiedam pada 28 Agustus 1816 dan meninggal di Batavia pada 28 Januari 1867. Ary adalah Wakil Presiden Dewan Hindia Belanda dan pernah menjadi pejabat sementara Gubernur Hindia Belanda selama dua kali. Prins terlibat dalam menumpas pemberontakan di Borneo pada 1850-1854. Ia tidak pernah secara resmi ditunjuk Gubernur Jenderal karena pilihan politiknya yang salah. Ia menikah dengan Marie Anne Pietermaat (lahir Amsterdam 13 Desember 1817, wafat 17 Juli 1864 di Semarang dan dimakamkan di sana) pada 29 April 1840 di Surabaya. Ia menikah lagi dengan Anna Catharina Adriana van der Leeuw (lahir di Padang 17 Januari 1842) pada 10 Maret 1866 di Bogor.
Nisan kubur Charles Gerard Alexander van der Parra Breton Vincent yang lahir di Batavia 20 Desember 1845 dan dimakamkan pada 11 September 1871. Di bawahnya ada kutipan tiga ayat dari kitab suci. Sebelumnya ia dikuburkan di Jatinegara (Meester Cornelis) sebelum dipindahkan ke tempat ini.
Kubur sebelah kiri bertulis kata-kata dalam bahasa Inggris: “Cornelia Dorothea Adelheid who died in 1856 at the age of 45.” Di tengah belakang adalah nisan kubur M.S. Henrici Kuhl Hanoviani dan John Corn van Hasselt. Sedangkan yang di sebelah kanan merupakan nisan kubur Jeannette Antoinette Pietermaat yang lahir 6 Juli 1816 dan dimakamkan pada 8 April 1870.
Sebelah kanan adalah sisi kubur Cornelia Dorothea Adelheid dengan tulisan dalam Bahasa Belanda, sementara di sisi lainnya ditulis dalam bahasa Inggris untuk kubur yang sama. Kijing kubur yang di tengah terlihat unik, namun tulisannya tak terbaca.
Di sebelah kiri adalah kubur A. Prins, dan di belakangnya kubur Charles Gerard Alexander yang lahir pada 20 Desember 1848 dan meninggal pada 11 September 1871. Sedangkan di sebelah kanan adalah tempat peristirahatan terakhir bagi D.J. de Eerens.
Sebuah prasasti ditempatkan di luar tembok makan berisi informasi cukup lengkap tentang sejarah makam yang sangat membantu bagi para pungunjung Makam Belanda Bogor ini. Setidaknya ada tiga kompleks makam Belanda lagi yang pernah saya kunjungi di wilayah Jabodetabek.
Di sebelah kanan adalah makam paling baru di kompleks makam Belanda. Makam Belanda ini milik Prof.Dr. Andre Joseph Guillaume Henri Kostermans, seorang ahli botani yang disegani yang meninggal pada 10 Juli 1994.
Kubur Ny Sallois (Martini) yang lahir pada 23 Maret 1811 dan meninggal pada 17 November 1841, dan Charles Johan Sallois yang lahir pada 18 Desember 1838 dan wafat pada 2 Mei 1841.
Kostermans lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 1 Jul1 1901, dan memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia pada tahun 1958. Adalah atas keinginannya agar setelah meninggal ia dikubur di Makam Belanda di Bogor ini.
Nisan kubur Kostermans yang berbunyi "Requiescat in Pace, born Dutch in Purworejo on 1 July 1906 Andre Josef Guillaume Henry, died Indonesian in Jakarta on 10 July 1994 Achmad Jahja Goh Hartono Kostermans, Botanist, Philanthropist".
Nisan kubur yang bertuliskan "Hier ligt begraven Elisabeth Charlotte Vincent Echtgenoot van Jan Jacob Rochussen, zij stierf den 14 Augustus 1851 te Buitenzorg aan de Gevolgen van hare verlossing op den 21 Junij 1851 van eene bij de Geboorte overledene dochter. Het wicht je rust met de moeder in hetzelfde graf en is met haar in den hemel vereenigd." yang kurang lebih artinya "Disini terbaring Elisabeth Charlotte Vincent istri Jan Jacob Rochussen, meninggal 14 Agustus 1851 di Buitenzorg (bogor) sebagai akibat melahirkan seorang putri yang meninggal pada 21 Juni 1851. Ia beristirahat dengan ibunya di kuburan yang sama dan bersatu di surga."
Beton kubur mendatar di atas tanah dengan tulisan "Uxori optimal conjux lugens P. A.V.D.B J.V.S. Vixit annos XXIII Ob. D XVIII Sept MDCCCXXXI". Angka yang terakhir itu adalah 18 September 1831."
Tengara kubur bertuliskan "Hier ligt begraven een dood geboren zoon van Jean Chretien Baud en Ursula Susanna van Braam...". Sayangnya tulisan yang lebih kecil di bawahnya sudah agak susah dibaca.
Sejumlah nisa kubur yang berada di sebelah kanan kompleks Makam Belanda Bogor, dengan bentuk yang bermacam-macam namun semuanya bernasib sama: tak terurus.
Tulisan pada nisan kubur yang berbunyi "I.H.L.O Van Den Bosch Geb 20 Novb 1834 Overl 20 Juny 1836", yang artinya masih berumur 2 tahun ketika meninggal. Ini adalah kubur anak-anak yang kedua yang saya temui di kompleks makam ini.
Joseph Drury lahir di Irlandia dan yang menikah Ambrosina Wilhelmina Rijck (lahir di Batavia 25 Jan 1785, meninggal di Batavia 2 Okt 1864). Joseph Drury adalah suami kedua Ambrosina, sedangkan suami pertamanya adalah Letnan G. G. Jacob van Braam Andries. Mereka tidak memiliki keturunan.
Foto Kuburan DJ de Eerns yang diambil pada hari yang berbeda. Eerns adalah Gubernur Hindia Belanda antara 1836 – 1840. Ia meninggal pada 30 Mei 1840, dalam usia 58 tahun.
Nisan kubur yang bertuliskan "Rustplaats van Zijne Excelletie den Vice-Admiral E.B. Van Den Bosch, in leven Kommandant van Z.M. Zeemagt in oost-Indie en Inspecteur Der Marine overl te Batavia den 11 Fenruarij 1851" atau "Tempat peristirahatan Yang Mulia Wakil Laksamana EB Van Den Bosch Komandan Kapal Z.M. Zeemagt Hindia Timur dan Inspektur Marinir yang wafat di Batavia pada 11 Februari 1851".
Makam Margaretha Catharina Elizabeth Pahud . Lahir 16 Juli 1858 dan meninggal 24 Jan 1860. Ia adalah putri Charles GG Ferdinand Pahud. Tulisan di bawahnya berbunyi "Gij hebt nu droefheid, maar ik zal u wederzien. Uw hart zal zich verblijden en niemand zal uwe blijdschap wegnemen."Anda sekarang megalami kesedihan tapi aku akan bertemu lagi. Hati Anda akan bersukacita , dan tidak ada yang akan mengambil sukacita Anda".
Makam Ernestina Geertruida Mijer yang lahir pada 3 Juni 1838 di Batavia dan meninggal pada 27 Februari 1867 di Buitenzorg (Bogor). Dia menikah dengan Herman Charles Ferdinand Alexander Raders pada 30 Juli 1862 di Surabaya.
Saya tidak menemukan atau mungkin tidak memotret adanya tulisan pada tengara kubur paling kiri. Hanya terlihat relief bayi yang dibopong seorang perempuan yang melayang seperti terbang.
Tampak depan Makam Belanda Bogor dengan keterangan tentang makam berada di luar tembok yang rendah. Curah hujan di Bogor yang tinggi membuat pemeliharaan kompleks kubur tua ini menjadi semakin sulit.
Berada di sekitar kompleks Makam Belanda ini terasa sangat teduh dan hening, sampai datangnya segerombolan turis dengan pemandu wisata yang agak berisik memecahkan keheningan.
Pandangan pada sisi kompleks Makam Belanda dengan sejumlah nisan kubur yang telah menua. Kubur selayaknya dirawat dengan baik untuk menghormati si mati dan keturunannya yang suatu saat nanti merasa rindu untuk melacak leluhurnya siapa dan dimakamkan dimana. Semoga pengelola Kebun Raya Bogor memperhatikannya.
Diubah: Juli 05, 2020.
Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
© 2004 -
Ikuti