Lokasi Makam Belanda Bogor Kebun Raya Bogor terletak di salah satu sudut kebun tua yang sangat luas itu. Jika anda menggunakan mobil untuk berkeliling di kebun raya, satu hal yang hanya bisa lakukan pada hari-hari kerja, anda tidak akan menemukannya karena tempatnya berjarak beberapa meter dari jalan dan tertutup rapat oleh rumpun bambu yang tebal dan semak-semak yang rimbun.
Jika anda sudah bisa menemukan Kolam Gunting yang berada di depan Istana Bogor, maka anda sudah dekat dengan lokasi makam ini. Keberadaan Makam Belanda Bogor ini ternyata telah ada jauh sebelum berdirinya Kebun Raya Bogor yang baru ada pada tahun 1817.
Berada di sekitar kompleks Makam Belanda ini terasa sangat teduh dan hening, sampai datangnya segerombolan turis dengan pemandu wisata yang agak berisik memecahkan keheningan. Makam tertua yang ditemukan di kompleks Makam Belanda ini adalah milik Cornelis Potmans, seorang ahli kimia Belanda, yang dikubur pada tahun 1784. Namun letak makam yang agak tersembunyi membuat banyak orang yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor tidak bisa menemukan letak makam ini.
Di dalam kompleks makam Belanda ini terdapat 42 makam, namun hanya 38 yang bisa diidentifikasi siapa pemiliknya. Berbagai macam bentuk dan ornamen makam ada di tempat ini. Ada nisan bertuliskan kata-kata dalam bahasa Inggris: "Cornelia Dorothea Adelheid who died in 1856 at the age of 45."
Setidaknya ada tiga kompleks makam Belanda lagi yang pernah saya kunjungi di wilayah Jabodetabek. Kompleks kubur yang pertama adalah Ereveld Ancol yang ada di dalam Taman Impian Jaya Ancol, lalu Makam Belanda di Museum Taman Prasasti, dan Ereveld Menteng Pulo dimana di dalamnya terdapat kubur Jenderal Mallaby, yang bersebelahan dengan Makam Perang Jakarta.
Sebuah kubur di Makam Belanda Bogor dengan tulisan pada batu nisan dalam bahasa Inggris, yang berbunyi: "To the Sacred Memory of Capt. J. Drury R.N., Who Died on the 1st March 1835, Aged 51 Years, Much Regretted by His Relations & Friends".
Di luar tembok kompleks makam ini ada papan prasasti yang berisi informasi ringkas namun cukup lengkap tentang sejarah makam yang sangat membantu bagi para pungunjung Makam Belanda Kebun Raya Bogor ini.
Kubur terbesar di dalam kompleks Makam Belanda Kebun Raya Bogor adalah milik Ary Prins, seorang ahli hukum yang lahir di Schiedam pada 28 Agustus 1816 dan meninggal di Batavia pada 28 Januari 1867. Ary adalah Wakil Presiden Dewan Hindia Belanda dan pernah menjadi pejabat sementara Gubernur Hindia Belanda selama dua kali.
Prins terlibat dalam menumpas pemberontakan di Borneo pada 1850-1854. Ia tidak pernah secara resmi ditunjuk Gubernur Jenderal karena pilihan politiknya yang salah. Ia menikah dengan Marie Anne Pietermaat (lahir Amsterdam 13 Desember 1817, wafat 17 Juli 1864 di Semarang dan dimakamkan di sana) pada 29 April 1840 di Surabaya. Ia menikah lagi dengan Anna Catharina Adriana van der Leeuw (lahir di Padang 17 Januari 1842) pada 10 Maret 1866 di Bogor.
Nisan kubur lainnya dihuni oleh Charles Gerard Alexander van der Parra Breton Vincent yang lahir di Batavia 20 Desember 1845 dan dimakamkan pada 11 September 1871. Di bawahnya ada kutipan tiga ayat dari kitab suci. Sebelumnya ia dikuburkan di Jatinegara (Meester Cornelis) sebelum dipindahkan ke tempat ini.
Selain makam-makam Belanda yang sudah sangat tua, ada makam paling baru yang berisi jasad Prof.Dr. Andre Joseph Guillaume Henri Kostermans, seorang ahli botani yang disegani yang meninggal pada 10 Juli 1994. Ia lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 1 Jul1 1901, dan memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia pada tahun 1958.
Adalah atas keinginannya agar setelah meninggal ia dikubur di Makam Belanda di Bogor ini. Di bagian lain ada makam milik DJ de Eerns, Gubernur Hindia Belanda antara 1836 - 1840 yang meninggal pada 30 Mei 1840 pada usia 58 tahun. Makam lainnya bertulis Margaretha Catharina Elizabeth Pahud yang lahir 16 Juli 1858 dan dimakamkan pada 21 Januari 1860, yang artinya ia meninggal saat berumur kurang dari 2 tahun.
Di Makam Belanda Kebun Raya Bogor ada sebuah prasasti kubur bertuliskan "Rusplaats van zijne excellentie den Vice-Admiraal E.B. van den Bosch, in leven kommandant van S.M. Seemagt in Oost-Indie En Inspecteur der Marine. Overl te Batavia den 11 Fenruarij 1851". Tulisan di Wikipedia menyebutkan bahwa Engelbertus Batavus van den Bosch adalah perwira angkatan laut yang selama beberapa bulan menjabat sebagai Menteri Jajahan dan kemudian Menteri Angkatan Laut dalam Kabinet De Kempenaer / Donker Curtius selama 2 bulan.
Wikipedia menulis bahwa ia lahir di Brusel pada 15 September 1789 dan meninggal di Buitenzorg (Bogor) pada 11 Februari 1851 pada umur 61 tahun. Namun prasasti kubur menyebut bahwa ia "Overl(eden) te Batavia", yang artinya adalah meninggal di Jakarta. Raja Willem II mengangkat Van den Bosch sebagai komandan di Militaire Willems-Orde pada 6 Desember 1846, atas jasanya dalam Perang Bali Pertama.
Ada satu nisan kubur lagi di Makam Belanda Kebun Raya Bogor bertuliskan I.M.H.O van Den Bosch. Melihat pada prasasti yang ada di kuburnya yang lahir pada 20 November 1934 dan meninggal pada 20 Juni 1836, maka ini adalah kubur dari Johannes Hendrik Lodewijk Otto van den Bosch yang lahir dan meninggal di Pondok Gedeh, Batavia (Pondok Gede, Jakarta).
Johannes Hendrik Lodewijk Otto van den Bosch adalah putera kedua dari pasangan Johannes Hendrik van den Bosch dengan Johanna Adelaïde Bartholde Henriete Adolphine (Jennij) von Schmidt auf Altenstadt. Sedangkan Johannes Hendrik van den Bosch adalah anak ke-2 dari pasangan Johannes van den Bosch dengan Catharina Lucretia de Sandol Roy.
Jadi, yang dimakamkan di Makam Belanda Kebun Raya Bogor adalah cucu dari Johannes van den Bosch, Gubernur Jenderal Batavia 1830 – 1834 yang lahir di Herwijnen 1 Februari 1780 dan meninggal di Den Haag, 28 Januari 1844 dalam umur 63 tahun. Informasi tentang Makam Johannes van den Bosch di Den Haag bisa dilihat di situswebmonumentenzorgdenhaag.nl.
Jika ke Bogor atau ke Ancol, Anda bisa meluangkan waktu untuk mengunjungi tempat-tempat itu untuk mengagumi bentuk batu kubur, ornamen dan tulisannya, serta belajar sedikit lebih banyak tentang sejarah Indonesia di jaman penjajahan kolonial Belanda. Hanya saja harus mengajukan ijin dulu untuk berkunjung ke Ereveld Menteng Pulo dan Ereveld Ancol.
Lokasi Makam Belanda berada di dalam kompleks Kebun Raya Bogor, Jl. Paledang No. 35 Bogor. Lokasi GPS : -6.5993, 106.79625, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Bogor, Hotel di Bogor Kota, Peta Wisata Bogor, Tempat Wisata di Bogor.Diubah: November 14, 2024.
Label:
Bogor,
Jawa Barat,
Makam,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.