
Pesawat telepon antik buatan tahun 1928 koleksi Museum BRI Purwokerto yang menjadi salah satu pendukung kegiatan perbankan, dan pernah digunakan oleh Kantor Cabang BRI Tarakan, Kalimantan Timur.

ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) II dengan nominal 100 rupiah di Museum Bank Rakyat Indonesia, diterbitkan di Jogjakarta pada 1 Januari 1947, ditandatangani Mr Sjafruddin Prawiranegara. Pecahan lainnya adalah 5, 10, dan 25 rupiah. Pada tahun itu juga diterbitkan ORI III pada 26 Juli, dengan pecahan ½, 2½, 25, 50, 100, dan 250 rupiah, yang ditandatangan oleh Mr AA Maramamis. Jogjakarta sempat menjadi Ibukota RI dari 4 Januari 1946 sampai 19 Desember 1948. Setelah itu ibukota dipindahkan ke Bukittinggi menyusul agresi militer II Belanda yang menduduki Jogjakarta dan menjadikan Soekarno – Hatta sebagai tawanan.

Bagian ruangan yang memasang dokumentasi foto jajaran Direksi BRI dari masa ke masa. Ada pula koleksi lemari besi untuk menyimpan benda dan barang-barang berharga. Ruangan ini ada di lantai bawah, dicapai dengan menuruni anak tangga yang terlihat di ujung sana.

Sejumlah alat kelengkapan bank yang pernah digunakan berbagai cabang BRI tampak dipajang di ruangan ini. Pegawai bank sekarang ini barangkali sudah tidak bisa mengoperasikannya, atau bahkan tak tahu apa fungsinya.

Patung dada Raden Aria Wiriatmadja dengan latar belakang bangunan dari jaman kolonial yang kini menjadi Kantor Unit Bank Rakyat Indonesia cabang Wiriatmadja dan Museum Bank Rakyat Indonesia.

Roman muka pada patung Raden Aria Wiriatmadja ini dikerjakan dengan sangat baik dan tampak hidup, dengan mata meredup setengah tertutup serta kantung mata tebal seperti tanda kurang tidur, tanda pekerja keras. Pada dada menempel lencana yang menandai kedudukannya.

Kunjungan ke Museum Bank Rakyat Indonesia Purwokerto memberi pelajaran akan kepekaan, kepedulian dan kepeloporan yang dicontohkan Patih Raden Aria Wiriatmadja. Juga kisah heroik penerbitan ORI yang dibuat bukan sekadar sebagai alat tukar tetapi juga sebagai penyemangat perjuangan, serta sebagai perwujudan kekuatan ekonomi negara berdaulat.

Sponsored Link