
Dua diantara Gentong Kong dari jaman Dinasti Ming hadiah Putri Campa dari abad ke XIV, dengan latar bedug kuno di sebelah kiri, dan kaca penutup soko guru di sebelah kanan. Gentong Kong ini juga ada di area Makam Raja-Raja Demak, dan sebagian orang menganggapnya keramat, termasuk air yang disimpan di dalamnya. Salah satu fungsi juru kunci makam adalah untuk meluruskan anggapan itu.

Bentuk utuh Gentong Kong dengan gurat-gurat tegak tidak teratur dan gurat melingkar pada beberapa tempat yang lebih rapi dan teratur. Umumnya gentong digunakan sebagai tempat air, atau tempat penyimpanan barang keperluan rumah tangga sehari-hari lainnya. Gayung bertangkai panjang biasa digunakan untuk mengeluarkan air dari dalamnya.

Gentong Kong lainnya, dengan bagian bawah terlihat lebih kusam, karena biasanya ditanam agar stabil ketika diisi air dalam jumlah yang besar. Di sebelah kiri belakang tampak koleksi lampu antik, dan di belakang sana adalah jam lemari yang pernah digunakan di dalam ruang Masjid Agung Demak namun sudah terlalu tua untuk digunakan.

Kentongan Wali dari Abda ke XV yang bentuknya tampak aneh untuk keadaan sekarang ini, karena lebih menyerupai bentuk sebuah kapal kecil ketimbang kentongan. Bagaimana pun namanya kentongan tentu digantung, tidak diletakkan seperti itu. Tangkai memanjang di bawah kentongan sebelah kiri adalah tempat tali untuk kemudian digantung pada tiang. Karena jaman dahulu belum ada speaker, kentong besar tentulah disukai karena bisa menghasilkan gema suara yang jauh.

Sponsored Link