
Di puncak atap Paseban Tri Panca Tunggal yang ditutup sirap terdapat tujuh tiang logam ulir dalam posisi 2-3-2. Dasarnya berbentuk silindris dan bagian atasnya berupa kelopak dan bugan denganpuncak lancip. Tengara di bawah berbunyi "Cagar Budaya Nasional Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, Kuningan, dilindungi oleh Monumenten Ordonatie STBE 238/1931 Direktorat Sejarah dan Purbakala Ditjen Kebudayaan Departemen P dan K".

Sofa dengan kain warna merah marun itu diperuntukkan bagi pemimpin paseban saat rapat yang diapit sepasang payung kerajaan dan tiga tombak di setiap sisi. Foto pemimpin yang sekarang dan sebelumnya juga mengapit sofa. Di Ruang Sri Manganti ini terdapat Patung Puraga Baya dan relief bayi pembawa obor.

Ruangan bagian depan sebelah kiri yang disebut Pendopo, dengan lambang burung Garuda yang tengah mengepak sayap, berdiri di atas lingkaran bertuliskan huruf Sunda “Purwa Wisada”, yang disangga oleh sepasang naga bermahkota yang ekornya saling mengait. Di tengah lingkaran terdapat sebuah simbol, yang tampaknya merupakan lambang Tri Panca Tunggal.

Pada dinding Ruang Jinem terdapat ornamen hias Resi Wisesa Sukmana Tunggal (Kesatria Pinandita), raseksi, motif hias Banaspati dan Jagad Ayang-ayang. Pada tiang kedua ruang itu diukir ornamen bermotif suluran, praba, patran, dan beberapa motif ukir lainnya.

Sponsored Link