Adalah pada perjalanan ke sebuah kelenteng, saya dipersilahkan mengambil buku doa yang diletakkan di atas meja. Pagi ini, salah satu brosur yang saya ambil itu saya pegang, saya baca, yang berjudul Ajaran Welas Asih Avalokitesvara Bodhisattva (Kwan Im Po Sat).
Itu mengingatkan saya pada percikan mutiara kata yang sering menghias buku2 silat Cina karangan Kho Ping Hoo, selain soal lwee-kang (tenaga dalam), gin-kang (ilmu meringankan tubuh), kiam-hoat (ilmu pedang), kisah asmara yang mengharu biru, dan pertarungan para jagoan dunia kang ouw yang membawa pembacanya hingga ke puncak kepuasan syahwat imajinasi.
Karena brosur mudah terselip dan hilang, maka saya salin isinya agar lebih awet dan bisa dibaca lebih banyak orang. Baris pertamanya berbunyi "Yang harus diingat dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari".
- Jika orang bikin kita susah, anggaplah itu suatu TUMPUKAN rejeki
- Mulai hari ini, BELAJARLAH setiap hari menyenangkan hati orang lain
- Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah BAHAGIA
- Lari dan berlarilah yang cepat untuk MENGEJAR hari esok
- Setiap hari kamu sudah harus merasa PUAS dengan apa yang kamu miliki
- Setiap kali ada orang memberi kamu satu, kamu harus mengembalikannya SEPULUH kali lipat
- Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu, tetapi HAPUSKANLAH semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain
- Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan PAHALA
- Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan HUKUMAN
- Orang yang benar kita BELA, tetapi yang salah kita beri nasihat
- Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, TETAPI selalu melihat diri sendiri, itulah kebenaran
- Orang yang baik diajak bergaul, tetapi orang yang jahat DIKASIHANI
- Kalau wajahmu SENYUM, hati kamu senag. Pasti kamu akan aku terima
- Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan BERSAHABAT sepanjang masa
- Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan PUTUS hubungan
- Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu SEBAGAI penolongnya
- Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang di belakangnya, sebab kamu akan DINILAI jelek oleh si pendengar
- Kalau kamu mengetahui orang berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu menjadi lebih INSYAF
- Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa SABAR dan menuruti jalanku.
Ajaran kebaikan dan untuk berbuat bajik boleh jadi tidak mengenal agama, oleh sebab akan menjadi absurd bila orang ditanya lebih dahulu apa agamanya sebelum ia bisa berbuat baik pada seseorang atau sekelompok masyarakat, atau sebaliknya sebelum ia dinilai 'berhak' menerima kebaikan. Meski setiap kepercayaan dan agama mengajarkan kebaikan, namun bagaimana mengamalkan ajarannyalah yang membedakan ketinggian budi dan kedalaman jiwa para penganutnya. (Terbit 25 Juni 2006)Diubah: Oktober 30, 2017.
Label: Blog, Percikan
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.