Menuju Sumenep bisa naik bus dari Terminal Bus Purabaya atau naik bus dari Pelabuhan Tanjung Perak. Jika dari Bali, bisa menyeberang ke Pelabuhan Jangkar di Situbondo dan menyeberang ke Kalianget dengan naik Fery. Anda bisa berbagi catatan perjalanan dan membantu memajukan wisata Indonesia dengan menulis Travelog tentang tempat-tempat wisata yang telah anda kunjungi. Lihat Peta Wisata Sumenep.
Tempat Wisata di Sumenep
1. Asta Batu AmparDesa Batu Ampar, Kecamatan Guluk-Guluk, 37 Km dari Kota Sumenep, merupakan makam K. Abdullah tokoh penyiar agama Islam di wilayah Batu Ampar.
2. Asta Gumuk Brembeng
Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget, merupakan makam K.Ali Barangbang, seorang ulama besar yang sangat disegani, yang wafat pada 1092 H.
3. Asta Karang Sabu
Desa Karangduak, Kecamatan Kota Sumenep, yang merupakan makam Raden Tumenggung Kanduruan, Raja Sumenep pada 1559-1562 M.
4. Asta Majapahit
Dusun Gunung Malang, Desa Kombang, Kecamatan Talango, makam Pangeran Anom Joyonegoro, tokoh yang mengadakan perlawanan terhadap Belanda di Madura.
5. Asta Panaongan
Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, makam Ummingtai tahun 1218, makam Syech Al Arief Abu Said tahun 1112, dan makam lainnya.
6. Asta Ponjuk I / Padike
Desa Padike, Kecamatan Talango, 2 km dari Pelabuhan Talango, makam Raden Maulana Kusuma / Kyai Abdul Halim, keturunan mataram Islam yang anti Belanda.
7. Asta Ponjuk II / Kombang
Desa Kombang, Kecamatan Talango, 8 Km dari Pelabuhan Talango, makam Ratu Zahara, adik dari Kyai Agung Abdurrahman (Asta Majapahit) dan makam suaminya.
8. Asta Sayyid Yusuf
Desa Talango, Kecamatan Talango, diakses melalui Pelabuhan Kalianget (11 km dari pusat kota), lalu menyeberang ke Pulau Talango, selama 5-10 menit.
9. Asta Tinggi
Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, 2,4 Km dari Kota Sumenep, merupakan situs makam Raja-raja Sumenep dan keturunannya yang dibangun pada 1763.
10. Gua Jeruk
Desa Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep, merupakan tempat pertapaan Sultan Abudurrahman Pakunataningrat, Adipati Sumenep pada 1811-1854.
11. Gua Kandalia
Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, 17 Km dari Kota Sumenep, di dalam gua terdapat makam Agung Wali Tanjung, Agung Patapaan dan Raden Bagus Anom.
12. Gunung Payudan
Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, 30 Km dari Kota Sumenep, merupakan pertapaan raja-raja Sumenep pada abad 14 sampai 17.
13. Karapan Sapi
Desa Manding Laok, Kecamatan Manding, berasal dari kebiasaan Pangeran Katandur yang membajak sawah memakai Nanggala/Salaga, dua bilah bambu yang ditarik 2 ekor sapi.
14. Kirmata
Desa Saronggi, Kecamatan Saronggi, 10 km dari Kota Sumenep, merupakan sumber mata air terbesar yang ada di desa tersebut.
15. Kelenteng Pau Sian Lin Kong
Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep, 2,8 Km dari pusat Kota Sumenep, merupakan kelenteng Tridhama yang berumur lebih dari 160 tahun.
16. Masjid Agung Sumenep
Desa Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, pertama dibangun pada 1779 M dan selesai 1787, diperbaiki jaman Panembahan Notokusumo I dengan arsitek Lauw Prango.
17. Museum Dan Keraton Sumenep
Desa Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, dibangun oleh Panembahan Sumolo I pada 1762, dengan bangunan bercorak budaya Islam, Cina dan Eropa.
18. Pantai Lombang
Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, 30 Km dari Kota Sumenep, dengan pasir putih sepanjang 12 Km yang ditumbuhi Cemara Udang.
19. Pantai Slopeng
Desa Sema'am, Kecamatan Dasuk, 21 Km dari Kota Sumenep, merupakan tempat nelayan mencari ikan, dengan pasir putih bersih, dinaungi pohon nyiur dan siwalan.
20. Penggalian Batu Putih
Bukit Panjalin, di Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, 30 km dari Kota Sumenep, dengan panorama perbukitan bekas tempat penggalian batu yang indah.
21. Rumah Kasur Pasir
Desa Legung Timur dan Legung Barat, Kecamatan Batang-Batang, merupakan kebiasaan masyarakat setempat untuk tidur di atas hamparan pasir.
22. Sumber Air Dasuk
Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk, yang dihuni beribu-ribu ikan besar yang jumlahnya konon tidak pernah berkurang atau menghilang.
23. Waduk/Dam Larangan Pereng
Desa Larang Pereng, Kecamatan Pragaan, 30 Km dari Kota Sumenep, dibangun pada 2005, yang digunakan untuk pengairan dan tempat wisata.Diubah: Oktober 25, 2017.
Label: Jawa Timur, Sumenep, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.