Warung Palai Rinuak Gasang Maninjau Agam

Dalam perjalanan meninggalkan Danau Maninjau, kami mampir ke sebuah warung sederhana yang berada di tepian jalan, di pinggiran Danau Maninjau, yang saya sebut saja sebagai Warung Palai Rinuak Gasang Maninjau, lantaran tidak ada papan nama di situ. Hal yang lazim di daerah dimana merk belum lagi merupakan hal penting bagi sebuah usaha.

Warung Palai Rinuak ini, namanya saya ambil dari makanan khas yang dijual di sana, berada di Kampung Gasang Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Karena berada di pinggir jalan, dagangan dan makanan yang dijejer di sana menjadi menarik perhatian saat kami lewat di dekatnya. Lokasi, di jaman dimana aplikasi online belum berjaya, masih merupakan faktor penting bagi sebuah usaha kuliner.

Rinuak, sebuah kata dalam bahasa Minang yang berarti kecil, adalah nama sejenis ikan yang hidup di perairan Danau Maninjau. Sedangkan palai adalah cara mengolah makanan yang di daerah lain dikenal dengan sebutan pepes, dimana bahan makanannya dibungkus dengan daun pisang dan dikukus atau dipanggang di atas perapian kecil.

warung palai rinuak gasang maninjau
Tepat di belakang Warung Palai Rinuak adalah tepian Danau Maninjau, dimana terdapat pepohonan dengan sulur-sulur akar yang menghias pemandangan air danau yang jernih.

Tampak sekumpulan karamba di sebelah kanan belakang Warung Palai Rinuak dengan latar belakang perbukitan biru di ujung Danau Maninjau. Danau dan karamba-karamba itulah rupanya yang menjadi pemasok ikan bagi Warung Palai Rinuak di Gasang Maninjau ini.

warung palai rinuak gasang maninjau
Seorang kawan memegang sebungkus Palai Rinuak yang bungkus daun pisangnya telah ia buka untuk memperlihatkan isinya. Rinuak yang telah matang dan siap untuk disantap itu saat meluncur masuk ke dalam mulut mendatangkan rasa gurih sedap.

Lantaran Warung Palai Rinuak ini tidak menyediakan nasi, dan perut kami yang lapar tak cukup hanya dijejali dengan ikan-ikan mungil itu, supir pun pergi untuk membeli nasi di warung yang lain. Beruntung tak lam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa bungkus nasi hangat.

warung palai rinuak gasang maninjau
Penampakan sisi depan Warung Palai Rinuak di Gasang Maninjau itu dengan tentengan ikan bilis goreng dalam kotak plastik untuk dibawa sebagai oleh-oleh atau untuk disantap di sepanjang perjalanan.

Di bagian warung yang lain, Ikan Rinuak yang telah dibumbui kelapa, cabe dll, dibungkus dengan daun pisang dan dijajar berderet di atas lempengan logam datar, dan diletakkan di atas tungku memanjang sederhana yang dipanggang dengan panas yang berasal dari nyala api kayu yang dibakar.

warung palai rinuak gasang maninjau
Pensi, sejenis remis dari Danau Maninjau, adalah makanan khas lain yang bisa disantap di Warung Palai Rinuak ini. Pensi dan Palai Rinuak bisa ditemukan juga di warung-warung lain di sekitar tepian Danau Maninjau.

Karena bukan penggemar remis, saya tak tertarik untuk mencoba rasa Pensi, meski beberapa ditawari. Cara makan dengan menyedot atau mengkorek daging dengan memakai garpu mungkin menjadi bagian ritual makan menarik bagi yang menggemari santapan ini.

warung palai rinuak gasang maninjau
Ikan Rinuak yang dibuat dalam bentuk bulatan seperti rempeyek, yang sempat saya gigit dengan bersemangat lantaran mengira makanan itu sudah matang, namun ternyata masih mentah, membuat mulut meringis kecut yang memancing tawa penjualnya.

Warung Palai Rinuak yang dengan kesederhanaannya itu ternyata tidak mengurangi nafsu teman-teman untuk menyantap Palai Rinuak dan Pensi khas Danau Maninjau ini. Maklum, ketika perut sudah sangat lapar maka tempat menyantap tak lagi menjadi faktor yang terlalu penting. Kadang.

Warung Palai Rinuak

Alamat : Kampung Gasang Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Lokasi GPS: -0.28759, 100.22597, Waze

Diubah: November 09, 2017.
Label: Agam, Kuliner, Sumatera Barat, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »