Habibie sebagai putra daerah menjadi tokoh kebanggaan masyarakat Parepare, di Kota Parepare lah Bacharuddin Jusuf Habibie Presiden RI yang ketiga dilahirkan. Hal itupun tertera dalam gapura selamat datang ketika akan memasuki kota, tertulis dengan jelas di malam hari dengan lampu-lampu bahwa : "Kota Parepare adalah kota kelahiran Presedin RI yang Ketiga". Percintaan Habibie Ainun dianggap menginspirasi, dituangkan pula dalam film layar lebar yang cukup sukses, dan tokoh yang masih hidup dibuatkan patungnya boleh dikatakan sangat jarang terjadi.
Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, menandakan Habibie menorehkan tinta emas dan menjadi suri teladan khususnya untuk Kota Parepare, kota yang baru pertama kali kami datangi. Sepulang dari Tana Toraja di siang hari kamipun melintasi kembali Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun. Sepertinya di malam hari monumen terlihat lebih indah dengan lampu-lampu.
Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun terbuat dari perunggu, di bundaran Kota Parepare yang mampu menarik perhatian, terletak di sebelah lapangan Andi Makkasau, Jl Andi Isah Kelurahan Malluse Tasi Kecamatan Ujung Kota Parepare. Dipercantik dengan air mancur yang kadang dinyalakan dan kadang tidak, lalu sorot lampu ke arah patung yang cukup tinggi.
Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, selalu ramai dan tidak pernah sepi pengunjung, terlebih di malam hari. Pengunjung yang datang ke Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, sengaja berfoto di depan monumen yang diresmikan tepatnya pada bulan Mei 2015 yang dihadiri pula oleh Habibie kemudian dinamakan Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun.
Pada Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun berdiri patung Habibie mengenakan setelan jas dan kacamata, sedangkan Ainun memakai kerudung dan memegang setangkai bunga. Pengunjung adalah warga setempat maupun pelancong dari seluruh Indonesia datang untuk mengabadikan momen berada di depan Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun.
Pada Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun terdapat pula foto Habibie Ainun yang dipajang di bagian dalam monumen, tepatnya di bagian belakang patung. Sayangnya saya tidak sempat melihat dari jarak dekat, menaiki tiga anak tangga di bawah patung dan disitulah puluhan foto Habibie Ainun dipajang. Mulai dari foto masa kecil Habibie, saat Habibie menjadi Presiden RI dan foto keduanya. Foto yang menggambarkan peristiwa kebahagiaan Habibie Ainun, yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai jalinan cinta sejati sehingga didirikan monumen ini dengan harapan memberikan inspirasi bagi para pasangan yang berkunjung ke sana.
Melihat orang-orang berfoto di depan monumen, sayapun ikut-ikutan berpose mumpung suasana mulai sepi saat jelang tengah malam. Beberapa anak muda masih menikmati suasana malam minggu berkumpul duduk di trotoar jalanan. Kota Parepare cukup bersih dan resik, beberapa pedagang makanan dekat monumen masih bertahan berjualan hingga tengah malam. Menurut seorang anak muda yang berbincang dengan saya, malam minggu suasana di Kota Parepare lebih semarak ketimbang dengan hari biasa.
Kami sempat menikmati jalanan di Kota Parepare dengan berjalan kaki di sekitar Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun. Lumayan untuk menghilangkan badan yang pegal, setelah melalui beberapa jam perjalanan, sambil mencari sesuatu untuk mengganjal perut. Asik juga suasana malam di Parepare.
Jalanan jelang tengah malam terlihat lenglang, sepertinya Parepare memanjakan kotanya dengan lampu-lampu jalanan. Kami sempat berfoto-foto mengambil suasana malam yang temaram di jalanan. Selain Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, ada monumen lain yang dikenal di Parepare yang juga kami datangi, yaitu Monumen Korban 40 Ribu Jiwa yang letaknya tidah jauh dari Monumen Cinta Sejati Habinie Ainun.
Parepare kota yang sangat menghargai dan mengenang para pendahulunya, dicerminkan pada pembangunan monumen-monumen dan nama jalan di kota Parepare yang banyak diambil dari tokoh atau para pahlawan di daerahnya. Monumen di Parepare bukan sekedar hiasan kota, terbukti antusias warga sekitar sangat baik berinteraksi dengan monumen, seperti halnya Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun yang selalu penuh pengunjung.
Kamipun harus segera meninggalkan Kota Parepare, melanjutkan perjalanan ke Tana Toraja dengan waktu tempuh 5 jam. Badan terasa penat ingin segera tiba ke Tana Toraja, dan perjalanan sepanjang Sulawesi Selatan disuguhi garis pantai yang indah. Menambah wawasan mengunjungi daerah bagian timur Indonesia, walau hanya beberapa daerah saja yang sudah saya kunjungi berharap di kemudian hari bisa menjelajahi ke tempat lainnya.
Menceritakan keindahan tanah air dengan ragam budayanya, mengencani tempat dan pulau-pulaunya, mengenal lebih dalam wajah negeri sendiri adalah bagian dari rasa cinta pada tanah air Indonesia. Perjalanan yang menyenangkan di Kota Parepare dan menyaksikan Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, kisah cinta sejati yang patut diteladani.
Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun
Lapangan Andi Makkasau, Jl. Karaeng Burane, Mallusetasi, Ujung, Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan 91111. Lokasi GPS : -4.0126292, 119.621906, Waze.Diubah: Desember 16, 2017.Label: Habibie, Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Vinny Soemantri
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.