Curug Cimahi

Semenjak menetap di Kabupaten Bandung Barat, saya sering sekali melewati Curug Cimahi ini. Ya, hanya sekedar lewat, karena lokasinya yang ada di Cisarua ini selalu saya lewati apabila hendak pergi ke daerah Lembang dan sekitarnya untuk berwisata di akhir pekan. Tempatnya tidak jauh dari Dusun Bambu, kurang lebih sekitar 1-2 km. Lokasi pintu masuknya tepat di pinggir Jl. Kolonel Masturi, yang menjadi jalan akses utama Cimahi-Cisarua-Parongpong, dan tepat berada di samping Terminal Tipe C Cisarua.

Pintu masuknya terbilang kecil karena hanya terdapat loket karcis masuk, warung-warung ala kadarnya, dan 2 baris parkiran motor disana. Kebetulan saya yang berkendara motor (tarif parkir motor Rp 3.000) tidak keberatan mengenai hal tersebut. Dari info yang saya dapatkan, pengunjung yang membawa kendaraan mobil dapat parkir di area Terminal Tipe C Cisarua dengan tarif parkir + Rp 5.000. Tiket masuk per bulan Januari 2018 ke Curug Cimahi / Curug Pelangi adalah sebesar Rp 15.000 / orang.

Mengingat lokasinya yang ada persis di sebelah Terminal Tipe C Cisarua, pengunjung yang hendak ke lokasi menggunakan transportasi umum dapat menggunakan beberapa opsi trayek angkot: 1) Lembang - Cisarua, 2) Pasar Atas - Cisarua, 3) Parongpong - Padalarang. Apabila menggunakan kendaraan pribadi dapat mengikuti petunjuk Waze atau Google Maps 😂 karena lokasinya tidak sulit untuk dijangkau dan ditemukan lewat peta.

Setelah membayar karcis masuk, saya langsung disambut dengan tangga turunan yang cukup panjang. Untuk Anda penikmat curug / air terjun seperti saya pasti sudah terbiasa dengan hal ini karena lokasi curug / air terjun wisata selalu jauh di bawah pintu masuk utama kawasan wisata itu sendiri.

Bersamaan dengan seramnya anak-anak tangga tersebut, saya juga dapat melihat indahnya Curug Cimahi dari kejauhan. Membuat saya menjadi makin penasaran dan bersemangat menuruni anak-anak tangga itu.

Untuk pengunjung yang merasa mudah kelelahan atau tidak kuat jalan jauh, Anda tidak perlu khawatir; sepanjang jalan dari pintu masuk Curug Cimahi sampai ke curug itu sendiri disediakan beberapa tempat untuk duduk dan beristirahat. Semacam rest area / check point yang direncanakan dengan sangat baik oleh pihak pengelola kawasan wisata ini. Beberapa diantaranya didesain seperti panggung yang arah pandangannya langsung ke curug.

Saya cukup beruntung pada saat itu karena dapat bertemu dengan hewan berhabitat hutan di daerah pegunungan yang hobi memanjat pohon: monyet ekor panjang. Satu diantaranya duduk santai di pijakan kayu yang sepertinya sengaja didesain untuk monyet-monyet tersebut agar dapat dilihat oleh pengunjung Curug Cimahi.

Satu diantaranya berjarak sangat dekat dari tangga turun, saat saya dekati untuk mengambil fotonya, dia diam saja dan tidak menyerang. Mungkin hewan-hewan tersebut sudah biasa berinteraksi dengan pengunjung di kawasan ini, sehingga tidak lagi menunjukkan sifat agresif.

Sepanjang perjalanan turun, ada beberapa area yang bersebelahan langsung dengan lereng yang cukup curam. Pihak pengelola mengantisipasi area yang berbahaya seperti ini dengan memasang pagar kawat dan beberapa rambu peringatan rawan longsor, agar pengunjung lebih waspada ketika cuaca mulai gerimis dan hujan saat sedang berwisata.

Setelah menuruni tangga selama kurang lebih 10-15 menit, akhirnya saya tiba di zona wisata utama dari Curug Cimahi. "Ah, terbayar banget lah capeknya jalan dari atas sampai sini", begitu yang ada di pikiran saya waktu itu. Terasa sekali hembusan angin dan buih-buih air yang diciptakan oleh kekuatan air terjun setinggi 87 meter ini. Suasana khas lanskap lembah pegunungan di sekitar curug terasa begitu lengkap untuk Anda pecinta wisata alam.

Walaupun saya berkunjung di akhir pekan, ternyata tempat ini tidak terlalu padat dikunjungi oleh wisatawan lain. Masih banyak spot-spot kosong yang dapat saya tempati untuk duduk dan menikmati suasana di curug. Terlihat beberapa orang yang tidak segan mencebur ke danau dan sungai kecil di depan curug, walaupun ada papan peringatan dilarang berenang. Menurut saya, sangat sulit untuk menahan keinginan mencebur di tempat seperti ini, namun sebaiknya tidak mendekati aliran air apabila cuaca sedang hujan atau debit air terjun sedang tinggi karena akan sangat berbahaya.

Fasilitas yang ada di zona utama juga cukup lengkap. Ada 3-4 warung makan dan tempat duduk-duduk, tempat menjual pakaian (mungkin diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin mencebur tapi tidak membawa baju ganti), serta mushola panggung yang dirawat dengan baik oleh pihak pengelola kawasan wisata ini.

Saya bersantai sejenak sambil menikmati Indomie rebus telur + kopi Good Day hangat untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya suhu udara. Anda dapat duduk santai sambil menyantap makanan di warung-warung tersebut sambil tetap memandang ke arah Curug Cimahi.

Tantangan terbesar jika mengunjungi tempat wisata curug adalah: kembali ke pintu masuk. Menuruni anak tangga sepanjang itu tidak melelahkan, paling-paling kaki terasa lemas dan gemetaran saat sampai di bawah. Saya yang berbadan kurus ini tidak sekalipun istirahat saat turun tadi.

Berbeda saat kembali ke atas, stamina saya habis terkuras bahkan di 1/5 jalan. Saya jadi mengerti kenapa rest area di sepanjang jalan tadi berjumlah cukup banyak. Perjalanan ke atas memakan waktu kurang lebih 15-20 menit karena saya 2-3 kali beristirahat di rest area.

Saya cukup beruntung pada saat itu karena dapat bertemu dengan hewan berhabitat hutan di daerah pegunungan yang hobi memanjat pohon: monyet ekor panjang. Satu diantaranya duduk santai di pijakan kayu yang sepertinya sengaja didesain untuk monyet-monyet tersebut agar dapat dilihat oleh pengunjung Curug Cimahi.

curug cimahi

Setelah membayar karcis masuk, saya langsung disambut dengan tangga turunan yang cukup panjang. Untuk Anda penikmat curug / air terjun seperti saya pasti sudah terbiasa dengan hal ini karena lokasi curug / air terjun wisata selalu jauh di bawah pintu masuk utama kawasan wisata itu sendiri.

curug cimahi

Beberapa rest area yang saya temui di sepanjang jalan dari pintu masuk Curug Cimahi sampai ke lokasi Curug Cimahi itu sendiri. Ada yang hanya sekedar tempat duduk, ada yang dibuat seperti panggung yang mengarah ke Curug Cimahi itu sendiri. Rest area yang seperti panggung memiliki kapasitas tertentu, ada yang 10 orang dan ada yang 25 orang.

curug cimahi

Setelah menuruni tangga selama kurang lebih 10-15 menit, akhirnya saya tiba di zona wisata utama dari Curug Cimahi. "Ah, terbayar banget lah capeknya jalan dari atas sampai sini", begitu yang ada di pikiran saya waktu itu. Terasa sekali hembusan angin dan buih-buih air yang diciptakan oleh kekuatan air terjun setinggi 87 meter ini. Suasana khas lanskap lembah pegunungan di sekitar curug terasa begitu lengkap untuk Anda pecinta wisata alam.

curug cimahi

Fasilitas yang ada di zona utama juga cukup lengkap. Ada 3-4 warung makan dan tempat duduk-duduk, tempat menjual pakaian (mungkin diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin mencebur tapi tidak membawa baju ganti), serta mushola panggung yang dirawat dengan baik oleh pihak pengelola kawasan wisata ini.

curug cimahi

curug cimahi

curug cimahi

curug cimahi

Suasana lanskap lembah pegunungan sangat kental di kawasan ini. Lereng yang cukup curam dengan vegetasi pohon-pohon besar terlihat begitu agung sekaligus menyejukkan.

curug cimahi

curug cimahi

curug cimahi

Area wisata utama di Curug Cimahi memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai dan terawat dengan baik. Antara lain: warung-warung makan, tempat jual souvenir, dan mushola.'

curug cimahi

curug cimahi

Lelahnya perjalanan turun-naik tangga tadi sangat terbayar; Curug Cimahi sangat mampu merepresentasikan indahnya air terjun yang selalu saya idam-idamkan. Sepertinya bulan-bulan depan saya akan kembali kesana, dengan membawa baju ganti dan handuk tentunya 😆.

Lokasi Curug Cimahi berada di Jalan Kolonel Masturi No.325, Cihanjuang Rahayu, Parongpong, Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40551. Lokasi GPS : -6.7985499, 107.5761455, Waze. Harga tiket masuk: Rp 15.000 / orang, parkir motor : Rp 3.000, parkir mobil : Rp 5.000. Jam buka: 07.00 - 20.00 (sebaiknya tidak berkunjung saat hujan). Hotel di Lembang, Tempat Wisata di Bandung, Peta Wisata Bandung, Hotel Murah di Bandung, Hotel di Bandung.

Diubah: Desember 15, 2024.
Label: Air Terjun, Bandung Barat, Bhre Aroengbinang, Jawa Barat, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
Penulis amatiran. Penikmat lanskap dan segala bentuk bentang alam. Senang jalan, tidak bisa berenang.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »