Tidak ada masalah untuk masuk ke halaman Gereja Santo Yusuf yang cukup luas itu, meskipun ada pos jaga yang ditunggui satpam gereja. Namun menjadi masalah ketika hendak masuk ke dalam gereja, karena satpam tidak bisa membantu untuk menghubungkan saya dengan pengurus gereja yang memiliki wewenang memberi ijin masuk ke dalam ruangan.
Dalam beberapa kesempatan saya beruntung bisa bertemu pengurusnya dan bisa masuk ke dalam gereja, seperti ketika ke Gereja Immanuel Jakarta. Namun di kesempatan lain harus datang kembali untuk kedua atau ketiga kalinya sebelum akhirnya bertemu dengan penanggungjawabnya, seperti ketika berkunjung ke Gereja St Antonius Purbayan Solo
Gereja Santo Yusuf Cirebon merupakan bangunan gereja katolik yang tertua di Jawa Barat, yang berdiri terlebih dahulu sebelum dibangunnya gereja di wilayah Bandung dan Jawa Barat lainnya. Bangunan aslinya kini hanya tinggal pada bagian depan gereja saja, sedangkan bagian lainnya merupakan bangunan lebih baru yang ditambahkan kemudian.
Karena itu di halaman ada tengara Cagar Budaya bagi Gereja Santo Yusuf Cirebon. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Corebon cukup rajin untuk membuat papan penanda status Cagar Budaya, dengan bentuk dan format kalimat standar yang menyebutkan perlindungan undang-undang dan ancaman bagi pelanggarnya.
Gereja Santo Yusuf Cirebon ini konon dirancang oleh seorang arsitek yang bernama Gaunt Slotez, namun tak ada informasi lanjutan tentang siapa arsitek ini dan gedung apa saja yang pernah ia rancang. Tak saya temukan pula informasi tentang ini di mesin pencarian.
Menara Gereja Santo Yusuf Cirebon yang tak begitu tinggi berada di bagian tengah belakang bangunan, dengan sebuah lonceng tergantung di dalam ruangan cungkup yang ada puncaknya. Di atas menara terdapat batang penangkal petir, karena merupakan bagian tertinggi di gereja ini. Badan menara tertutup kayu yang dibuat bersusun seperti sisik.
Pada papan tengara nama cagar budaya, selain nama gereja juga disebutkan pada papan itu perkiraan tahun pembuatan Gereja Santo Yusuf Cirebon, yaitu 1878. Perkiraan tahun biasanya dibuat jika tidak ditemukan adanya tugu prasasti yang menyebutkan tanggal dan tahun berdirinya.
Di bagian samping depan Gereja Santo Yusuf Cirebon yang merupakan bangunan tambahan di depan bangunan asli berupa tiga kotak beratap lengkung yang berpintu di tengahnya, sedangkan kiri kanannya berupa lubang-lubang hawa. Akan terlihat jauh lebih elok jika saja bangunan itu dicat putih, dan atap lengkungnya disesuaikan dengan bentuk bangunan aslinya.
Tulisan pada dinding depan Gereja Santo Yusuf Cirebon berbunyi "Ludovicus Theodores Gonzales, Commendator Ordinis Equestris S.Gregorii Magni, Hoc Templum Dei Aedificcavit, Anno DNI MDCCCLXXX". Angka Rumawi 1880 itu merupakan tahun peresmian gereja, yang awalnya berupa Stasi yang dibangun pada 1878 dengan A.v. Moorsel SJ sebagai pastor stasi.
Sayang sekali pintu Gereja Santo Yusuf Cirebon tetap tertutup rapat bagi kami, karena Satpam yang bertugas tidak dapat membantu banyak. Bahkan ketika seorang pengurus Gereja Santo Yusuf Cirebon datang menemui kami di halaman gereja, tetap saja kami tidak bisa masuk ke dalam ruangan.
Dengan orang itu kami hanya bisa berbincang di halaman, di bawah pohon dekat pos jaga. Bukan cara yang ramah untuk menerima seorang tamu, apalagi jika datang dari luar kota. Memang tak semua rumah ibadah cukup ramah kepada pengunjung, sering tergantung pada kebijakan individu pengurusnya.
Gereja Santo Yusuf Cirebon
Alamat : Jalan Yos Sudarso No.20, Kota Cirebon. Telp: (0231) 202200. Lokasi GPS : -6.721648, 108.572251, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Cirebon, Hotel Murah di Cirebon, Tempat Wisata di Cirebon, Peta Wisata Cirebon.Diubah: Juni 20, 2019.Label: Cirebon, Gereja, Jawa Barat, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.