Masjid ini didirikan atas usaha 14 tokoh Masyumi melalui Yayasan Pesantren Islam ( YPI ) dan pembangunannya mulai dilakukan pada 19 November 1953, dibangun di atas tanah milik Yayasan seluas 43.755 m2 yang diperoleh pada 1952 berkat bantuan Sjamsuridjal, Walikota Jakarta Raya saat itu. Masjid selesai dibangun pada tahun 1958 dengan nama Masjid Agung Kebayoran Baru.
Para pendiri YPI adalah Soedirdjo, Tan In Hok, Gazali Syahlan, H. Sjuaib Sastradiwirja, Abdullah Salim, Rais Chamis, Ganda, Kartapradja, Sardjono, H. Sulaiman Rasjid, Faray Martak, Jacub Rasjid, Hasan Argubie dan Hariri Hady. Salah seorang pencetus gagasan pendirian yayasan adalah dr. Syamsuddin, Menteri Sosial RI waktu itu.
Pada 1960 Prof. Dr. Mahmoud Syaltout (Rektor Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir) berkunjung ke Masjid Agung Kebayoran Baru ini dan memberikan kuliah umum kepada jamaah. Beliau lalu memberi nama ”Al-Azhar” bagi masjid ini, dan merestui pegangkatan Prof. Dr. HAMKA sebagai Imam Besar Masjid Agung al-Azhar.
Bangunan Masjid Agung Al-Azhar dibuat dengan perpaduan gaya arsitektur Masjid Hij' di Saudi Arabia dan Masjid Qibtiyah di Mesir. Di Masjid Agung Al-Azhar pernah dilakukan penggalangan kekuatan anti komunis untuk ikut serta menumpas pemberontakan PKI dalam pergolakan politik yang terjadi di tahun 1965-1966. Sejak 19 Agustus 1993 masjid ini ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
Masjid Agung Al-Azhar Jakarta
Alamat : Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp 021-72783682. Lokasi GPS : -6.235064, 106.798989, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Rujukan : Hotel di Jakarta Selatan, Hotel Melati di Jakarta Selatan, Peta Wisata Jakarta Selatan, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Selatan.Diubah: Maret 11, 2018.Label: Jakarta, Jakarta Selatan, Masjid, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.