Tulisan Tempat Wisata di Klaten dan peta wisata Klaten ini akan diperbarui ketika informasi yang lebih baru telah diperoleh, dan data GPS telah didapat. Lihat juga tulisan Lihat Peta Wisata Klaten
Klaten termasuk wilayah yang memiliki peninggalan candi yang relatif banyak, namun banyak diantaranya telah rusak dan memerlukan restorasi. Candi yang telah lebih dahulu berhasil direstorasi juga masih memerlukan perhatian agar benar-benar dalam kondisi yang sangat baik. Hanya saja, sebagai daerah rawan gempa, perlu diantisipasi bagaimana memperkecil dampak kerusakannya, jika gempa terjadi lagi
Candi Plaosan Kidul, tempat wisata di Klaten yang ada di daerah Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, 14 km dari kota Klaten, yang lokasinya berada di bagian Selatan kompleks Candi Plaosan.
Candi ini ditemukan oleh Ijzerman, seorang arkeolog Belanda, saat ia melakukan penelitian pada Agustus 1909, dimana ia menemukan 16 candi kecil yang berada dalam keadaan rusak.
Candi Plaosan Lor, tempat wisata di Klaten di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, 14 km dari kota Klaten, yang lokasinya berada di bagian Utara kompleks Candi Plaosan.
Prasasti Cri Kahulunan berangka tahun 842 M yang ditemukan di Magelang menyebutkan bahwa candi ini dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan, dengan dukungan suaminya.
Candi Sewu, tempat wisata di Klaten di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, 15 km dari kota Klaten, 1 km dari Candi Prambanan, candi Buddha terbesar setelah Borobudur.
Pada tahun 1960, di kompleks candi ini ditemukan sebuah prasasti bertahun 714 Caka atau 792 M, yang menyebutkan dilakukannya penyempurnaan bangunan suci
Candi Sojiwan, tempat wisata di Klaten yang berada di Dukuh Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul, Kec Prambanan, 15 km dari Kota Klaten, ada relief cerita Jataka, dibangun abad IX.
Candi ini diteliti pertama kali oleh J.R. van Blom dan ditulis pada disertasinya di Universitas Leiden, terutama membahas hiasan pada candi.
Tempat Wisata di Klaten
Api Mrapen Grobogan »Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, 15 km dari Kota Klaten, yang dikaitkan dengan legenda Roro Denok dan Joko Tua.
Candi Asu »
Dukuh Klurak, Desa Tlago, Kecamatan Prambanan, 15 km dari kota Klaten, dibuat pada abad IX AD.
Candi Bubrah »
Dukuh Klurak, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, 14 km dari kota Klaten, di Utara Candi Lumbung, dengan keadaan yang sudah rusak, dibangun pada abad XI
Candi Lumbung »
Dukuh Tlogo, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, 15 km dari kota Klaten, terdiri dari sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi Perwara.
Candi Merak »
Dukuh Karangnongko, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, 10 km dari kota Klaten, dengan candi induk menghadap ke timur.
Deles Indah »
Desa Sidorejom, Kecamatan Kemalang, 25 km dari Kota Klaten, dengan pemandangan puncak Merapi dan Kota Klaten.
Desa Wisata Jimbung »
Desa Jimbung, Kalikotes, 6 km dari Klaten, dengan ritual Syawalan, Sendang Bulus, Rumah Demit, dll.
Gua Belan Klaten »
Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, di tepi Kali Belan, dengan kedalaman sekitar 8 m.
Gua Suran Klaten »
Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, tempat sujud dan semedi Kyai Ageng Gribig, dengan kedalaman 4 m. Disamping gua terdapat Sendang Suran.
Makam Gusti Panembahan Agung »
Daerah Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, 5 km dari kota Klaten, merupakan putera Pangeran Wogaleh atau Pangeran Mas.
Makam Gusti Panembahan Romo »
Desa Kajoran, Kec Klaten, 5 km dari Kota Klaten, yang merupakan pujangga Mataram semasa pemerintahan Sultan Agung dan Amangkurat I.
Makam Ki Ageng Perwito »
Dukuh Ngredan, Desa Ngredan, Kecamatan Wonosari, 25 km dari kota Klaten; senopati perang Pajang, putera Sultan Trenggono Demak Bintoro.
Makam Kyai Ageng Gribig »
Dukuh Jatinom, Desa Jatinom, Kec Jatinom, 9 km dari kota Klaten, cucu Prabu Browijoyo dari Majapahit, putra Prabu Wasi Jolodoro.
Makam Kyai Ageng Pandanaran »
Puncak Bukit Jabalkat, Dukuh Paseban, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, 15 km dari Kota Klaten, semasa hidup lebih dikenal sebagai Sunan Tembayat.
Makam Kyai Ageng Syarifudin »
Dukuh Gading Santren, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, 5 km dari kota Klaten, merupakan putra Amangkurat II.
Makam Kyai Melati »
Kampung Sekalekan, Kalurahan Kota Klaten, Kecamatan Kota Klaten, yang dipercaya sebagai pendiri Kota Klaten.
Makam Menang Lase Konang »
Dukuh Konang, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, 15 km dari kota Klaten, yang merupakan cucu dan penerus Sunan Tembayat.
Makam Mlayopati »
Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kec Kemalang, 25 km dari kota Klaten, merupakan ayah Ki Ageng Mangir, ada batu bertuliskan Mlayopati dengan huruf Jawa baru.
Makam Nyai Ageng Anjang Mas »
Dukuh Gledeg, Desa Gledeg, Kecamatan Karanganon, 8 km dari kota Klaten, merupakan abdi dalem dalang wanita Kraton Kartosuro.
Makam Rng Ronggo Warsito »
Desa Palar, Trucuk, 15 km dari Klaten; Pujangga Kraton Surakarta, putera Mas Ngabehi Ronggo Warsito II. Di dekat makam ada sumur tiban bernama Nyai Sekar Gading Melati.
Masjid Golo »
Disebut juga Masjid Pandanaran, berada di dekat Makam Ki Ageng Pandanaran, berukuran 12 X 11 meter, dengan dua emperan susun. Bangunan utama masjid ditopang 16 tiang yang terbuat dari kayu jati.
Museum Gula »
PG Gondong Baru, Kecamatan Jogonalan, 5 km dari kota Klaten, dengan koleksi mesin penggilingan kuno, alat angkutan kuno, dll.
Petilasan Sembahyang Sunan Kalijogo »
Dukuh Sepi, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, 20 km dari kota Klaten, berupa batu putih yang pernah digunakan Sunan Kalijogo untuk sholat Maghrib.
Rawa Jombor »
Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, 8 km dari Kota Klaten, dengan luas 198 Ha, dengan latar belakang pegunungan kapur.
Rumah Minangkabau »
Sekitar Rawa Jombor, dibangun pada 1958 semasa Gubernur Muchtar yang digunakan sebagai tempat pertemuan dan rekreasi.
Sendang Bulus Jimbung »
Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, seluad 72 m2, yang dihuni bulus bernama Nyi dan Ki Poleng, digunakan untuk kegiatan upacara Syawalan.
Sendang Gotan »
Dukuh Gotan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, 5 km dari Kota Klaten, dengan luas 250 m2 dan kedalaman 1,5 m, konon dihuni seekor naga betina.
Sendang Maerokoco »
Desa Paseban, Kecamatan Bayat, 12 km dari kota Klaten, dengan kedalaman 1,5 m, konon tempat Kyai Ageng Pandanaran menancapkan tongkatnya.
Sendang Plampeyan »
Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, 12 km dari Kota Klaten, seluas 16 m2 dan kedalaman 1 m, konon tempat Kyai Ageng Gribig menancapkan tongkatnya.
Sendang Riyo Manggolo »
Desa Kajoran Kriyan, Kec Klaten Selatan, 5 km dari kota Klaten, dengan kedalaman 1,5 m, dikaitkan dengan legenda Pangeran Riyo Manggolo.
Sendang Sinongko »
Desa Pokak, Kec Ceper, 7 km dari Kota Klaten, dengan kedalaman 1 m, ditumbuhi pohon seperti Gayam bathok yang berumur ratusan tahun, Gayam lumut, dll.
Sendang Tretes »
Desa Ngraden, Kecamatan Wonosari, 15 km dari kota Klaten, dengan kedalaman 2 m, yang dikaitkan dengan legenda Roro Blorong.
Umbul Ingas »
Desa Cokro, Kecamatan Tulung, 17 km dari Kota Klaten, di tepi Kali Busur, sebagai sumber air minum Kraton Surakarta atas prakarsa Paku Buwono ke X.
Umbul Jolotundo »
Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom, 8 km dari kota Klaten, seluas 220 m2 dan kedalaman 2 m, dikaitkan dengan legenda Roro Amis.
Umbul Ponggok »
Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, 10 km dari kota Klaten, dengan kedalaman rata rata 1,5 m.
41. Umbul Tirto Mulyono »
Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, 6 km dari kota Klaten, dengan luas 400m2 dan kedalaman 1,5 m.
42. Umbul Tirto Mulyani »
Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, 6 km dari kota Klaten, dengan kedalaman 75 cm, ada patung Budha di tengahnya, dan konon dihuni ular naga.
43. Umbul Lumban Tirto »
Desa Daleman, Kecamatan Tulung, 17 km dari Kota Klaten, dengan luas 200 m2, dan kedalaman rata-rata 1,5 mDiubah: Maret 15, 2018.
Label: Jawa Tengah, Klaten, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.