Ketika itu rencananya memang hanya ke Sleman, sedangkan Candi Plaosan masuk wilayah Klaten. Padahal candi itu ada di Prambanan. Jarak dari BP3 Yogyakarta ke Candi Plaosan Kidul sekitar 3,8 km, namun dari Candi Sewu hanya 1,7 km. Memasuki area Candi Plaosan, mobil parkir di dekat perempatan. Di sebelah kiri Candi Plaosan Lor, dan sekitar 100 m di sebelah kanan adalah Candi Plaosan Kidul.
Candi Plaosan Kidul menjadi bahan pembicaraan hangat pada sekitar bulan Oktober 2003, ketika di tempat ini ditemukan sebuah inskripsi terbuat dari emas berukuran 18,2 cm x 2,2 cm. Inskripsi yang ditulis dengan memakai huruf Jawa Kuno dan menggunakan bahasa Sanskerta itu diduga berasal dari abad ke-9, sesuai dengan perkiraan dibangunnya Candi Plaosan ini.
Papan nama Candi Plaosan Kidul dengan latar belakang dua buah candi perwara yang berada di sisi kiri, dan karena lokasinya berada di Klaten maka sudah masuk ke wilayah tanggung jawab BP3 Jawa Tengah, seperti tertulis di papan itu.
Kompleks Candi Plaosan Kidul merupakan area terbuka yang luas, tanpa terlihat ada penjagaan yang ketat. Hanya ada bedeng memanjang di sebelah kiri yang tampaknya digunakan arkeolog dan pekerja ketika tengah melakukan restorasi candi.
Meskipun penduduk sekitar tentunya telah menemukan keberadaan candi terlebih dahulu, namun catatan sejarah menyebutkan bahwa Candi Plaosan Kidul ditemukan oleh Ijzerman, seorang arkeolog Belanda, saat ia melakukan penelitian pada Agustus 1909, dimana ia menemukan 16 candi kecil yang berada dalam keadaan rusak.
Walaupun Candi Plaosan Kidul adalah merupakan candi umat Buddha, yang terlihat dengan adanya stupa-stupa kecil pada kemuncak candi, namun pada pintu candi terlihat ada hiasan Kala Makara, yang biasa dijumpai pada candi-candi Hindu. Sebuah fenomena yang juga ditemui di beberapa candi lainnya, yang bisa menjadi petunjuk adanya kerukunan diantara para penganutnya.
Dua diantara sekitar enam candi perwara Candi Plaosan Kidul yang telah selesai direstorasi, namun lebih banyak lagi candi perwara yang masih berbentuk tumpukan batu menunggu pekerjaan restorasi dilakukan.
Candi Plaosan Kidul dan Lor diduga dibangun pada abad ke-9 M oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada jaman Kerajaan Mataram Hindu. Dugaan itu berdasarkan analisa De Casparis terdahap isi Prasasti Cri Kahulunan berangka tahun 764 Saka (842 M), yang ditemukan di Magelang. Isi Prasasti Cri Kahulunan akan saya muat di tulisan berikutnya tentang Candi Plaosan Lor.
Suasana sepi, dan meskipun pekerjaan restorasi candi masih jauh dari selesai, namun tidak terlihat tanda-tanda sedang dikerjakan. Jika persoalannya adalah dana, inilah salah satu pos yang mestinya diperhatikan, ketimbang dihamburkan untuk proyek semacam Hambalang yang akhirnya hanya dikorupsi.
Jika melihat bentuk-bentuk batu yang terserak, nampaknya hanya ada batu-batu penyusun candi yang berbentuk persegi. Batuan dengan relief tampaknya disimpan di tempat lain, mengingat kondisi Candi Plaosan Kidul yang terbuka. Ruangan di dalam candi juga kosong, yang jika ada arcanya mungkin baru akan diletakkan ketika seluruh situs telah direstorasi, dan sistem keamanannya diperbaiki.
Salah satu candi perwara di Candi Plaosan Kidul memiliki pipi tangga yang pendek sepanjang dua undakan, tidak sampai menyentuh ujung bawahnya. Belum diketahui apakah ada candi induk di sini, sebagaimana Candi Plaosan Lor, karena bekas-bekasnya nampaknya belum lagi ditemukan.
Saya sempat mengambil foto beberapa candi perwara Candi Plaosan Kidul telah selesai dipugar, dikelilingi oleh tumpukan batu-batu reruntuhan candi perwara yang jumlahnya tak terhitung masih menunggu untuk dikerjakan. Jauh di latar belakang adalah Candi Plaosan Lor.
Di Relung di bawah relief Kala terlihat kosong yang mungkin untuk alasan keamanan, jika pun arcanya memang ada. Saya juga tak menemukan di bagian mana terdapat arca Tathagata Amitabha, Vajrapani serta Prajnaparamita di Candi Plaosan Kidul ini, atau mungkin semuanya masih disimpan di BP3 Yogyakarta.
Sayang saya tidak bisa mengidentifikasi dimana letak pendopo di bagian tengah Candi Plaosan Kidul ini, yang kabarnya dikelilingi 8 candi kecil dan terbagi menjadi dua tingkat, dimana tiap-tiap tingkat terdiri dari empat candi.
Entah berapa lama lagi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan restorasi Candi Plaosan Kidul ini. Jika pun dananya tersedia, bukan perkara mudah untuk menyusun serakan batu-batu tak berkode itu untuk menjadi sebuah kompleks percandian yang besar.
Candi Plaosan Kidul Klaten
Alamat : Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasi GPS : -7.74273, 110.50440, Waze. Peta Wisata Klaten, Tempat Wisata di Klaten, Hotel di KlatenDiubah: November 19, 2019.Label: Candi, Jawa Tengah, Klaten, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.