Kaligending adalah desa dimana bendung berada. Terjadinya desa dikaitkan dengan Lokananta, gamelan Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh, serta Sutawijaya pendiri Mataram. Selain namanya yang elok, Luk Ulo yang dibendung juga sungai besar dengan sejarah panjang. Bendung Kaligending Karangsambung selesai dibangun pada 1992 dengan tinggi mercu 2 meter dan lebar intake 3 x 1,90 meter untuk memasok air bagi area persawahan seluas 2948 ha.
Namun karena selalu menyebabkan banjir di permukiman penduduk di bagian hulu bendung, maka pada 1999 mercu dibongkar hingga sampai ke lantai bendung. Di samping kiri bendung terdapat alat pengukur curah hujan. Ada pula tugu prasasti peresmian dan sejumlah roda pintu air pada dua bangunan kecil yang mengatur aliran ke saluran di sebelah kiri bendung. Beberapa orang terlihat tengah melakukan kegiatan di bawah bendung, mungkin mencari ikan, karena ada larangan menambang pasir di area ini.
Pemandangan yang memperlihatkan posisi rumah roda pintu air terhadap saluran irigasi yang berada di sisi sebelah kiri Bendung Kaligending Karangsambung. Papan tengara berwarna coklat yang terlihat seperti ada diantara pohon kelapa itu adalah larangan bagi dilakukannya penambangan pasir di sekitar wilayah bendung.
Warna air sungai yang coklat keruh, bahkan di musim kemarau saat itu, boleh jadi menandai kerusakan parah yang terjadi di hulu sungai. Umumnya, di musim kering seperti itu kebanyakan air sungai akan terlihat lebih jernih dengan debit air yang kecil pula. Entah jika saat itu baru saja turun hujan deras di bagian hulu.
Sesuai namanya, aliran Kali Luk Ulo ini bentuknya berlika-liku diantara perbukitan batu purba keras yang tak mudah tergerus air. Luk Ulo mengalir ke arah selatan sepanjang sekitar 20 km dari Bendung Kaligending sebelum bermuara di Samudera Hindia di selatan Pulau Jawa.
Penampakan Bendung Kaligending saat itu memang tak lagi menyerupai bendung, dan bahkan lantai bendung pun sudah tergerus dan terbongkar lintang pukang hingga berserakan sampai ke bawah bendung. Itu karena gempuran air bah Kali Luk Ulo saat musim penghujan yang diperparah kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir yang membutababi.
Jika saja kekuatan Bendung Kaligending dibuat seperti Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang sehingga bisa sekaligus sebagai pengendali banjir di hulu dan hilir sungai, maka nasib Bendung Kaligending mungkin tak semerana seperti ini. Lebar sungai yang dibendung pun tak berbeda jauh, yaitu Kali Luk Ulo hampir 90 meter, dan Sungai Cisadane sekitar 100 meter.
Beton-beton yang bergelimpangan di bawah bendung menjadi saksi kesia-siaan dana yang digelontorkan untuk membangun Bendung Kaligending ini. Areal persawahan seluas hampir 3.000 ha juga merana dan hanya bisa panen sekali setahun karena air tak bisa masuk ke saluran induk sehingga tak ada lagi pasokan air di musim kemarau.
Dua anak kecil melangkah bersilang jalan di atas lantai Bendung Kaligending yang airnya dangkal di musim kemarau. Sungai Luk Ulo merupakan sungai induk yang menjadi muara sungai-sungai berukuran kecil hingga sedang, diantaranya Kali Cacaban, Kali Gebang, Kali Lokidang, Kali Loning, Kali Medana, Kali Paladadi, Kali Pucangan, dan Kali Welaran.
Ada saluran air di sisi sebelah kiri Bendung Kaligending, dengan saluran irigasi di atasnya yang masih mengalirkan air. Meskipun bendungnya tampak berantakan dengan serakan beton yang lintang pukang, namun cat biru pada pagar terlihat masih cukup cemerlang.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah mengapa bangunan yang didirikan di jaman Belanda bisa berumur seratusan tahun, sedangkan yang dibuat setelah jaman republik bernasib seperti Bendung Kaligending ini hanya dalam beberapa tahun saja. Yang pasti bukan karena kualitas insinyur kita lebih buruk, namun boleh jadi ada sebab non-teknis yang menjadi penyebabnya.
Bendung Kaligending diresmikan pada 28 Maret 1992 oleh Ir. Hartarto, Menteri Perindustrian waktu itu, sehingga hanya berumur 7 tahun dengan diratakannya mercu pada 1999. Belakangan terdengar kabar bahwa bendung ini akan dibangun lagi dengan anggaran 50 miliar rupiah. Semoga perencanaannya matang dan tidak pula dikorupsi berjamaah.
Bendung Kaligending Karangsambung Kebumen
Alamat : Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kebumen. Lokasi GPS : -7.58164, 109.67644, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Kebumen, Tempat Wisata di Kebumen, Peta Wisata Kebumen.Diubah: September 30, 2019.Label: Bendungan, Jawa Tengah, Kebumen, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.