Ketika melewati Desa Srati saya melihat tanda menarik di kiri jalan, menengarai makam keramat ke arah bukit. Saya berjanji mampir sepulangnya dari Pantai Pecaron, karena makam selalu menarik. Jika makam dikeramatkan maka biasanya ada sejarah terkait mendiang. Selewat kampung, jalanan tetap saja kurang baik dan malahan semakin sempit dan berkelok di beberapa titik dengan ladang di kiri kanan.
Penggal jalan terakhir yang cukup panjang hanya bisa dilewati satu kendaraan roda empat, berkelok dengan jarak pandang pendek. Jarak jalan besar ke Pantai Pecaron Srati sekitar 2 km. Pasir di Pantai Pecaron Srati berwarna kelabu dan ada cukup banyak kerikil di sana yang membuatnya orang harus lebih berhati-hati dalam melangkah. Ombak di Pantai Pecaron Srati ini bisa dibilang cukup tinggi, tak beda jauh dengan ombak di pantai lainnya yang masih alami.
Pemandangan pada sisi kanan Pantai Pecaron Srati yang berbatas perbukitan cukup tinggi. Lamat-lamat di puncak bukit sebelah kiri terlihat menjulang tinggi menara Mercu Suar Pantai Menganti yang saya kunjungi belakangan. Sejumlah gubug di lereng perbukitan juga bisa terlihat dari tempat saya berdiri.
Jika air surut, sisi kanan Pantai Pecaron cukup panjang, sekitar 500 meteran. Di tengah area Pantai Pecaron Srati terdapat bangunan TPI Srati yang diresmikan pada 2004 oleh Rustriningsih, namun kini terbengkalai sia-sia. Dengan akses yang buruk serta tak ada fasilitas mck, orang jauh lebih memilih datang ke TPI Pasir untuk belanja ikan.
Diantara Pantai Pecaron Srati dan Pantai Menganti terdapat Pantai Karangbata, namun pantai ini tak sempat saya kunjungi meski sebenarnya sangat dekat dengan puncak semenanjung Pantai Menganti dimana terdapat tiga buah bangunan hotel di atasnya yang terlihat masih cukup baru.
Jika saja saya tergerak untuk mendekati bangunan hotel dan masuk ke dalamnya, mestinya saya memiliki kesempatan untuk bisa turun atau setidaknya melihat suasana di Pantai Karangbata. Namun jika melihat riuhnya gelombang laut yang menghantam karang di tepian Tanjung Karangbata, saya kira suasana di Pantai Karangbata pun tak jauh berbeda.
Di sisi kanan Pantai Pecaron Srati Kebumen terdapat sungai yang airnya cukup bening. Lantaran tak ada fasilitas mck yang memadai di pantai ini, saya terpaksa buang air kecil ke sungai itu. Beruntung sepertinya sangat sepi suasana di seberang sungai, dan hanya ada sepasang kekasih yang duduk di bangku di bawah pepohonan menghadap ke pantai.
Agak di sebelah kanan ada lagi bangunan berupa deret kamar-kamar yang mungkin dimaksudkan sebagai ruang ganti yang kondisinya sama terbengkalainya. Fasilitas yang bisa dipakai di Pantai Pecaron Srati saat itu hanyalah dua bangku panjang sederhana di bawah pepohonan menghadap pantai.
Sepinya pengunjung di Pantai Pecaron Srati ini tentu tak lepas dari minimnya fasilitas pendukung serta buruknya perawatan pada fasilitas yang ada. Jaraknya yang cukup jauh dari tepian jalan raya dengan akses jalan yang buruk juga menjadi faktor negatif lainnya. Akibatnya adalah promosi buruk dari mulut ke mulut.
Perbukitan yang membatasi sisi sebelah kiri Pantai Pecaron Srati saya ambil pula fotonya, dengan karang rendah yang sedikit menjorok ke laut. Tak terlihat ada satu pun perahu nelayan di pantai ini. Tampaknya penduduk Desa Srati lebih banyak hidup dari perkebunan ketimbang sebagai nelayan.
Selain pemandangan pantai dengan air laut bergelora dan perbukitan, yang juga menarik adalah botol-botol plastik pada manggar pohon kelapa penampung nira. Kebumen terkenal sebagai penghasil gula kelapa dan air nira. Nira yang dijajakan di tepi jalan besar sempat saya cicipi kenikmatan rasanya.
Semoga saja perangkat desa setempat bisa bijak menggunakan dana desa yang telah digelontorkan oleh pemerintah pusat sejak beberapa tahun terakhir ini. Sarana dan prasarana jalan serta fasilitas pendukung lainnya sangat penting untuk dibangun agar wisata Pantai Pecaron Srati Kebumen bisa menggeliat dan membawa berkah bagi masyarakat sekitar.
Inisiatif seperti itu memang baiknya sejak awal datang dari pemuda dan warga setempat, karena hanya dengan demikian mereka akan mempunyai rasa memiliki yang lebih kuat, dan kemudian keterikatan erat yang membangkitkan tanggung jawab untuk menjaga dan terus memperbaikinya. Berbeda jika inisiatif itu datang dari pemerintah daerah.
Selain akses yang harus diperbaiki dan diperlebar, masih banyak yang perlu dibenahi di Pantai Pecaron Srati. Gedung TPI Srati bisa dipakai untuk pendopo bersih nyaman serta ada fasilitas mck. Kursi perlu lebih banyak dipasang, juga sejumlah gazebo baiknya didirikan. Semoga kondisi Pantai Pecaron sudah baik ketika anda berkunjung.
Pantai Pecaron Srati Kebumen
Alamat : Desa Srati, Kecamatan Ayah, Kebumen. Lokasi GPS : -7.7701855, 109.421382, Waze. Harga tiket masuk : Rp.2.500, namun di hari biasa tidak ada penjaga. Hotel di Kebumen, Tempat Wisata di Kebumen, Peta Wisata Kebumen.Diubah: Oktober 07, 2019.Label: Jawa Tengah, Kebumen, Pantai, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.