Posisi Bukit Malimbu berada sesudah Pantai Senggigi menuju arah Pelabuhan Bangsal. Tujuh kilometer dari terusan Pantai Senggigi maka perjalanan akan terasa sedikit menanjak. Menandakan bahwa kita tidak lama lagi akan sampai pada dataran tinggi Bukit Malimbu.
Kita tidak perlu membayar tiket untuk memasuki tempat wisata Bukit Malimbu. Cukup membayar uang parkir bagi yang membawa mobil. Tempat parkirnya cukup luas. Kebanyakan bagi penikmat panorama Bukit Malimbu yang membawa motor, mereka tidak memanfaatkan lokasi parkir, tetapi praktis hanya duduk di atas motor masing-masing.
Dari atas Bukit Malimbu, air laut terlihat tenang
Bukit Malimbu sebenarnya hanyalah sebuah tikungan kecil. Saya teringat dengan daerah puncak, Bogor. Bedanya jika di Puncak kita menikmati pemandangan perkebunan teh, di Bukit Malimbu kita disajikan dengan berbagai hamparan panorama indah. Pemandangan yang bisa kita nikmati dari Bukit Malimbu diantaranya adalah Gunung Agung Bali dan Pantai Gili yang terlihat dari kejauhan, dan Pantai Malimbu di bawahnya. Perpaduan sempurna antara gunung, pantai, dan pepohonan rindang.
Karena posisinya yang menghadap arah Barat, maka waktu yang tepat untuk berada di sini adalah saat menjelang matahari tenggelam. Pilih tempat terbaik untuk menikmati pemandangan. Lalu sambil menunggu saatnya tenggelam matahari, bisa melihat barang dagangan penduduk setempat yang menghampiri kita. Biasanya kaus atau perhiasan mutiara dengan harga yang masuk akal. Para pedagang tersebut juga mempersilahkan kita untuk menawar.
Matahari terbenam di Bukit Malimbu paling ditunggu pejalan
Kalau ingin ngemil, ada penjual jagung bakar, dan jika haus ada penjual buah kelapa segar. Sayangnya, pada saat saya mengunjungi Bukit Malimbu, kurang banyak terdapat tempat sampah. Sehingga jika pembeli sudah selesai menikmati air buah kelapa, sampahnya langsung dilempar dari atas bukit ke bawah. Walaupun sampah tersebut secara alamiah terdaur ulang, mungkin akan lebih baik jika dikumpulkan dalam satu wadah sehingga bisa dimanfaatkan untuk hal lain, dan juga tidak merusak pemandangan.
Karang-karang besar dan tajam di bawah Bukit Malimbu
Tidak ada transportasi umum menuju Bukit Malimbu kecuali taksi. Taksi Blue Bird adalah salah satu armada taksi resmi di Lombok. Saya sarankan jika ingin menggunakan taksi, minta sopirnya untuk menunggu untuk mengantarkan kembali pulang. Penerangan jalan yang kurang memadai di sepanjang jalan antara Bukit Malimbu sampai dengan Jalan Raya Senggigi dan juga keadaan jalan yang sepi, membuat taksi jarang melaluinya. Cara lain dengan menghubungi hotel atau tempat penginapan setempat yang mungkin dapat mengatur jadwal perjalanan ke Bukit Malimbu.
Disuguhi lukisan indah dalam perjalanan pulang dari Bukit Malimbu
Untuk pejalan yang hanya memiliki waktu yang singkat mengunjungi Lombok, misalkan perjalanan pertemuan bisnis atau pelatihan kerja yang biasanya berlangsung di hotel yang bertebaran di sepanjang Jalan Raya Senggigi, bisa mengatur jadwal seperti berikut ini: Pagi sampai siang hari melakukan pertemuan bisnis, sorenya menikmati matahari tenggelam di Bukit Malimbu. Setelah itu balik ke Senggigi menikmati makan malam, dan kembali ke hotel untuk beristirahat.
Keesokan paginya bermain di Pantai Senggigi, dan kemudian siangnya perjalanan pulang menuju Bandara Internasional Lombok. Atau jika waktunya sangat terbatas, tetapi tujuan utama perjalanan menuju Pulau Gili Trawangan, Air, ataupun Meno, lakukan penyeberangan kapal melalui pelabuhan Bangsal. Pasti sebelumnya akan melewati Bukit Malimbu.
Bukit Malimbu Lombok Barat
Alamat : Desa Malimbu, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Lokasi GPS : -8.443599, 116.033475, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Lombok Barat, Hotel di Senggigi.Diubah: Juni 27, 2018.Label: Fina Hastuti, Gunung, Lombok Barat
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.