Area parkir di Mandala Wisata Wenara Wana Ubud ini cukup luas seta teduh, dan di sekitar tempat ini terdapat banyak toko-toko yang menjual berbagai macam suvenir. Setelah turun dan kendaraan saya langsung berjalan kaki menyeberang jalan menuju ke gerbang masuk.
Mandala Wisata Wenara Wana juga disebut Hutan Monyet Ubud atau Sacred Monkey Forest, dan merupakan cagar alam dengan sedikitnya 115 spesies pohon yang menjadi hunian kurang lebih 340 ekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dengan empat kelompok monyet berdiam di wilayah berbeda.
Patung induk monyet berukuran besar seukuran gorilla berada di atas sebuah tugu Mandala Wisata Wenara Wana, dengan beberapa patung monyet yang berukuran kecil bermain-main di sekelilingnya menempel pada tugu. Gerbang masuk Mandala Wisata Wenara Wana berupa bangunan kecil beratap limasan dengan sebuah mustaka di puncaknya terlihat di latar belakang. Beberapa langkah setelah pintu gerbang masuk itu terdapat bangunan toilet yang terlihat cukup bersih.
Belum lama berjalan di dalam kawasan Mandala Wisata Wenara Wana, seekor monyet yang berlagak seperti bos berukuran cukup besar menghadang pejalan yang lewat. Ia rupanya tengah meminta "pajak" kepada para pengunjung sambil bergulingan di atas tanah.
Uniknya, monyet-monyet ini rupanya bisa mengetahui pejalan mana yang memang membawa makanan untuk mereka, meskipun telah disembunyikan dengan rapat dibalik baju. Pengunjung yang tak membawa makanan sama sekali tidak digubris oleh monyet-monyet yang cerdik itu.
Di atas sebuah tugu terlihat seekor monyet jantan berpose sejenak dengan kaki menggelosor diantara kedua tangannya yang bertumpu di atas tugu, bergaya bak penguasa hutan dan menyerupai sebuah patung monyet hidup.
Melangkah lebih jauh lagi ke dalam kawasan hutan Mandala Wisata Wenara Wana Ubud terlihat seekor induk monyet tengah menyusui anaknya yang masih kecil. Ekspresi induk monyet ini mengingatkan saya pada seorang ibu yang tengah menunggu derma di tepi jalan. Monyet-monyet di sini meskipun cukup agresif untuk meminta 'jatah' kepada mereka yang membawa makanan, namun tidak mengganggu pejalan lainnya dan tidak pula mencuri kacamata atau pun benda lain yang dipakai pengunjung, setidaknya itulah yang saya alami dan lihat.
Pemandangan lainnya lagi adalah ketika seekor monyet muda tengah menikmati sebutir pisang yang diberikan oleh salah seorang pengunjung Mandala Wisata Wenara Wana. Ada pula induk monyet yang sedang menyusui diapit dua monyet lainnya pada tugu di bawah denah lokasi Mandala Wisata Wenara Wana.
Sebuah patung naga terlihat di dalam kawasan Mandala Wisata Wenara Wana dengan detail indah serta sebuah patung monyet di tepian sebuah kolam bundar, sementara beberapa orang tampak tengah berpose untuk diambil foto. Suasana di tengah hutan yang terletak beberapa puluh meter di bawah area parkir ini terasa teduh dan segar.
Dari sini seharusnya saya bisa berkunjung ke salah satu dari tiga pura yang berada di sana, namun karena kebetulan berjalan sendirian dan tidak bisa memperkirakan jarak ke pura membuat saya kehilangan selera dan berhenti hanya sampai di area terbuka di tengah hutan ini yang menjadi percabangan jalan ke pura.
Ketiga pura yang berada di dalam area Mandala Wisata Wenara Wana adalah Pura Agung Dalem (disebut juga Candi Monyet Kudus) yang berada di tengah hutan dan merupakan pura utama di tempat ini, Pura Beji (Candi Mandi Kudus) di barat laut, dan Pura Prajapati yang dikenal sebagai kubur suci dan tempat dilakukannya upacara Ngaben.
Pada titik perhentian saya yang terakhir, ada undakan menurun ke bawah dengan sebuah pohon besar dan tua di latar belakangnya. Dari puncak undakan saya melihat beberapa orang tengah mendaki undakan ke arah tempat saya berdiri. Jika melihat denah, tampaknya pura yang baru saja mereka kunjungi adalah pura utama, yaitu Pura Agung Dalem.
Untuk berkunjung ke Mandala Wisata Wenara Wana Ubud pejalan tidak bisa terburu-buru, agar bisa melihat sampai di ke tiga buah pura tua yang berada di dalamnya, sembari menikmati tingkah polah monyet-monyet yang berseliweran di sepanjang area hutan lindung Hutan seluas sekitar 27 hektar ini.
Mandala Wisata Wenara Wana
Alamat : Desa Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali. Lokasi GPS : -8.51836, 115.26041, Waze. Hotel di Ubud, Hotel di Gianyar, Hotel di Bali, Tempat Wisata di Gianyar, Peta Wisata Gianyar, Tempat Wisata di Bali.Gerbang masuk Mandala Wisata Wenara Wana berupa bangunan kecil beratap limasan dengan sebuah mustaka di puncaknya terlihat di latar belakang patung monyet besar. Beberapa langkah setelah pintu gerbang masuk itu terdapat bangunan toilet yang terlihat cukup bersih.
Belum lama berjalan di dalam kawasan Mandala Wisata Wenara Wana, seekor monyet yang berlagak seperti bos berukuran cukup besar menghadang pejalan yang lewat. Ia rupanya tengah meminta “pajak” kepada para pengunjung sambil bergulingan di atas tanah.
Melangkah lebih jauh lagi ke dalam kawasan hutan Mandala Wisata Wenara Wana Ubud terlihat seekor induk monyet tengah menyusui anaknya yang masih kecil. Ekspresi induk monyet ini mengingatkan saya pada seorang ibu yang tengah menunggu derma di tepi jalan.
Pemandangan lainnya lagi adalah ketika seekor monyet muda tengah menikmati sebutir pisang yang diberikan oleh salah seorang pengunjung Mandala Wisata Wenara Wana.
Ekspresi yang terlihat tidak gembira meskipun makanan ada di tangan. Pengunjung hutan wisata ini setiap bulannya mencapai puluhan ribu orang, dan itu berdampak positif maupun negatif buat para kera ini.
Sedikitnya ada 115 spesies pohon di hutan Mandala Wisata Wenara Wana Ubud ini yang menjadi hunian kurang lebih 340 ekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
Induk monyet yang sedang menyusui diapit dua monyet lainnya pada tugu di bawah denah lokasi Mandala Wisata Wenara Wana, ketika seorang anak gadis kecil melintas.
Pada titik perhentian saya yang terakhir, ada turunn ke bawah dengan sebuah pohon besar dan tua di latar belakangnya. Dari puncaknya saya melihat beberapa orang tengah mendaki undakan ke arah tempat saya berdiri. Jika melihat denah, tampaknya pura yang baru saja mereka kunjungi adalah pura utama, yaitu Pura Agung Dalem.
Diubah: Desember 12, 2024.
Label: Bali, Cagar Alam, Gianyar, Kera, Ubud, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.