Penanda itu berbunyi "I Wayan Mustika, Gong Smith", lalu ada nomor telepon, nama desa, yang sesuai nama desa dalam daftar kunjung saya itu. Dari luar bangunan tempat ini terlihat lebih baik dan lebih artistik ketimbang Pabrik Gong Pancasan di Bogor yang jauh lebih sederhana. Desa Tihingan berjarak sekitar 7 km dari kota Klungkung, Bali.
Satu set gamelan Bali lengkap umumnya bisa dikerjakan oleh sepuluh pekerja bengkel dalam waktu sekitar 2 bulan. Lumayan lama. Harga satu set gamelan itu berkisar dari puluhan sampai ratusan juta rupiah, bergantung pada bahan yang dipakai serta kehalusan pekerjaan. Bahan bakunya adalah campuran kuningan tembaga dengan perbandingan tertentu.
Tengara yang ada di depan rumah Pande Gong Desa Tihingan I Wayan Mustika, menjadi petunjuk bagi kami untuk mampir. Kompleks ini tampak sepi ketika kami memasuki pelataran rumahnya. Bengkel tempat bekerja tampak bersih, tidak ada kegiatan. Tidak lama kemudian seorang ibu menyapa, mengatakan bahwa si empunya bengkel tengah pergi.
Di sisi sebelah kanan terdapat sebuah ruang dengan koleksi gong dan benda kerajinan lain di Pande Gong Desa Tihingan I Wayan Mustika. Selain terkenal sebagai pembuat gong, Pande Gong Desa Tihingan juga membuat Gender Wayang, Kelentangan (Angklung), Semara Pegulingan, ceng-ceng, kempuk, panggul, kelengkapan gamelan.
Dari sebelah rumah I Wayang Mustika terdengar bunyi logam beradu, pertanda ada pande gong Desa Tihingan tengah bekerja, namun kami tidak sempat mampir ke sana. Sebagian besar penduduk Desa Tihingan, lebih dari 90%, memang merupakan pengrajin gong, suatu keahlian masyarakat setempat terpelihara secara turun temurun selama berabad.
Ada ruang yang sepertinya menjadi bengkel kerja tradisional di rumah Pande Gong Desa Tihingan I Wayan Mustika. Namun tak ada satu tukang pun yang tengah bekerja saat itu sehingga bengkel kerja ini terlihat bersih. Keadaan bengkel pembuatan gong ini tak beda jauh dengan yang ada di Pancasan, hanya saja terlihat lebih bersih dan terang.
Di pendopo Pande Gong Desa Tihingan sebelah kanan ini terdapat sejumlah peralatan musik yang terbuat dari bahan bambu dan dikenal bernama Kelentangan. Alat musik bambu yang menyerupai angklung ini terbuat dari susunan bambu, namun diletakkannya secara mendatar, dan dibunyikan dengan cara dipukul, bukan digetarkan.
Sebuah ruang tengah setengah terbuka dengan beberapa buah gong buatan Pande Gong Desa Tihingan I Wayan Mustika dipajang yang siap pakai dan siap kirim. Sementara tumpukan kenong atau gong kecil pada teras rumah yang tampak di latar belakang tampaknya masih memerlukan sentuhan akhir sebelum siap untuk dijual ke pembeli.
Sayang sekali karena bengkel pembuatannya tengah libur kami tidak bisa melihat langsung ketika Pande Gong Desa Tihingan milik I Wayan Mustika ini tengah bekerja membuat gong. Bisa jadi tak jauh beda dengan apa yang pernah saya lihat sebelumnya. Sentuhan akhir dan penyelarasan bunyi yang membedakan keenakan suara serta keindahannya.
Pande Gong Desa Tihingan Klungkung
Alamat : Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali. Telp 0366-22303. Lokasi GPS : -8.53110, 115.38294, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Tempat Wisata di Klungkung, Hotel di Bali, Peta Wisata Bali, Tempat Wisata di Bali.Di sisi sebelah kanan terdapat sebuah ruang dengan koleksi gong dan benda kerajinan lain di Pande Gong Desa Tihingan I Wayan Mustika. Selain terkenal sebagai pembuat gong, Pande Gong Desa Tihingan juga membuat Gender Wayang, Kelentangan (Angklung), Semara Pegulingan, ceng-ceng, kempuk, panggul, kelengkapan gamelan.
Di pendopo sebelah kanan terdapat alat musik terbuat dari bambu bernama Kelentangan buatan Pande Gong Desa Tihingan I Wayan Mustika. Alat menyerupai angklung ini terbuat dari susunan bambu, namun diletakkan secara mendatar, dibunyikan dengan cara dipukul.
Diubah: Desember 12, 2024.
Label: Bali, Gong, Klungkung, Pande Gong, Tihingan, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.