Setelah melewati Jalan Raya Goa Lawah, kami masuk Jl Ida Bagus Mantra sejauh 300 m, lalu berbelok ke kiri memasuki Jl Raya Kusamba sejauh 2,2 km, dan belok ke kiri lagi. Pantai Kusamba berada 300 m dari belokan yang terakhir itu.
Ada tanah sedikit lapang di tepian pantai untuk tempat parkir kendaraan, serta beberapa buah warung makanan. Pantai Kusamba tampaknya masih perlu pengembangan sebagai kawasan wisata, karena belum terlihat ada tempat yang cukup nyaman bagi pejalan untuk nongkrong sebagaimana yang saya lihat di Pantai Batubelig misalnya.
Pantai Kusamba, dan orang hilir mudik memasukkan karung-karung berisi barang-barang keperluan sehari-hari ke dalam kapal untuk dibawa ke Pulau Nusa Penida. Sementara para penumpang terlihat menunggu sampai semua barang selesai diunggah.
Kawasan Pantai Kusamba memiliki ombak relatif tenang. Tiupan angin pun tidak seberapa kuat saat itu sehingga cukup nyaman berada di tepian pantai. Kesibukan di kapal cadik itu cukup menghidupkan suasana Pantai Kusamba yang memiliki bentang pantai cukup panjang.
Pantai Kusamba pernah menjadi salah satu pelabuhan utama Kerajaan Klungkung. Nama Kusamba sendiri tercatat dalam riwayat Kerajaan Klungkung sebagai tempat bersejarah dimana laskar Kerajaan Klungkung berhasil merebut kembali Puri Kusamba dari tangan Belanda dalam serangan dinihari 24 Mei 1849, yang menyebabkan tewasnya Jenderal Michiels.
Bentang tepian Pantai Kusamba sangat panjang dan pasir halus berwarna kehitaman menghiasinya. Tidak adanya dermaga, membuat perahu harus diikat dengan tali-tali panjang agar tidak bergerak terbawa ombak.
Jika saja ada sebuah dermaga kayu panjang menjorok ke laut di sini tentu akan menjadi pemandangan yang mengasikkan, terutama di waktu senja ketika matahari mulai merapat ke garis cakrawala dan orang-orang duduk mencangkung di bibir-bibir dermaga.
Karung-karung dan jerigen telah bertumpuk di dalam perut perahu cadik di tepian Pantai Kusamba, yang kini telah siap untuk dimuati penumpang. Beberapa saat kemudian orang-orang pun naik per satu satu ke dalam perahu, berhimpitan dengan barang-barang yang mereka bawa. Saat itulah saya tahu mengapa perahu sekecil itu membutuhkan sampai empat buah mesin motor sebagai penggeraknya. Rupanya beban yang diangkutnya lumayan berat...
Bibir Pantai Kusamba sangat lebar di bagian sebelah kiri, dimana terlihat deretan perahu nelayan yang tengah diparkir di atas pasir. Sayangnya banyak sampah bertebaran di pasir Pantai Kusamba ini, yang meskipun pasirnya berwarna kehitaman namun akan tetap terlihat indah jika saja tidak terserak kotoran di atasnya.
Kawasan Pantai Kusamba memiliki ombak relatif tenang. Tiupan angin pun tidak seberapa kuat saat itu sehingga cukup nyaman berada di tepian pantai. Kesibukan di kapal cadik itu cukup menghidupkan suasana Pantai Kusamba yang memiliki bentang pantai cukup panjang.
Karung-karung dan jerigen telah bertumpuk di dalam perut perahu cadik di tepian Pantai Kusamba, yang kini telah siap untuk dimuati penumpang.
Pemandangan persawahan menghijau subur dengan latar perbukitan membiru terlihat beberapa saat setelah meninggalkan Pantai Kusamba.
Kami memang tidak lama berada di Pantai Kusamba, namun mungkin suatu saat nanti akan kembali untuk merasakan bagaimana naik perahu ke Pulau Nusa Penida ditengah-tengah karung-karung itu. Mudah-mudahan saat itu sudah ada dermaga kayu cantik yang menghias tepian pantai dan bisa duduk mencangkung di sana menanti matahari tenggelam.
Pantai Kusamba Klungkung
Alamat : Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. Lokasi GPS : -8.56426, 115.45305, Waze. Tempat Wisata di Klungkung, Hotel di Bali, Peta Wisata Bali, Tempat Wisata di Bali. Diubah: Desember 12, 2024.Label: Bali, Klungkung, Pantai, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.