Pantai Batubelig memang tidak sepopuler Pantai Kuta, dan karenanya pengunjungnya pun lebih sedikit. Namun melihat matahari tenggelam di Pantai Batubelig tidak kalah indahnya dengan melihat senja di Pantai Kuta.
Tampaknya sangat menyenangkan untuk berjalan dengan kaki telanjang menyusur sepanjang tepian Pantai Batubelig dengan ciprat air laut di kaki dan suara ombak yang datang silih berganti menghempas bibir pantai yang sangat landai dan berpasir tebal.
Pantai Batubelig menjadi tempat luas bebas yang digemari oleh anak-anak setempat untuk bermain-main apa saja, terutama ketika matahari sudah mulai jauh turun mendekati garis cakrawala dan panasnya pun tidak lagi menyengat kulit.
Anak-anak laki-laki terlihat berkejaran memperebutkan bola di atas pasir Pantai Batubelig yang lunak dan cukup empuk, sehingga tidak ada rasa takut bila terjatuh ketika tengah bermain mengadu kecepatan dan kecerdikan mengolah bola.
Bagi turis yang lebih menyukai suasana yang lebih tenang ketimbang Kuta, pantai ini menjadi pilihan yang baik untuk menghabiskan waktu di senja hari. Entah hanya untuk sekadar duduk menikmati suasana, atau pun berjalan kaki di sepanjang tepian bibir pantai yang panjang.
Pantai Batubelig Kerobokan juga menjadi tempat mencari nafkah bagi wanita-wanita lewat baya yang menjadi pedagang acung, menawarkan berjenis pakaian dan pernak-perniknya. Hari itu tidak ada ibu-ibu yang menawarkan jasa untuk memijat atau untuk merawat kuku.
Saat itu ada anak-anak bule balita bermain di pasir Pantai Batubelig diawasi orang tuanya dari jauh. Pasir Pantai Batubelig ini lembut di kaki, dan bibir pantai yang lebar serta ombak yang jinak membuat orang tua merasa nyaman membawa anak-anak mereka ke tempat ini.
Ketika matahari hampir menyentuh garis cakrawala Pantai Batubelig ada seleret awan menutup bagian tengah yang menambah keindahannya. Sementara anak-anak merasa tidak terganggu dengan perubahan waktu, dan terus berkejaran di tengah buih laut yang datang tak pernah henti.
Sebuah restoran di tepian Pantai Batubelig menyediakan tempat duduk di area terbuka di atas panggung, pada bar, serta beberapa tempat duduk dan payung pantai yang nyaman di bawahnya.
Ombak Pantai Batubelig yang terus bergulung namun tidak terlalu besar menjadi tempat yang menyenangkan bagi peselancar pemula.
Tampaknya sangat menyenangkan untuk berjalan menyusur tepian Pantai Batubelig dengan ciprat air laut di kaki dan suara ombak yang datang silih berganti menghempas bibir pantai.
Bermain bola dikala senja di tepi Pantai Batubelig menjadi hiburan, bukan saja buat anak-anak, namun juga buat pengunjung yang menonton dari tepian pantai.
Berjalan sendirian di tepi pantai dengan santai, dengan kaki sesekali terkena hempasan ombak, bisa menjadi pengobat pikir dan hati yang sedang gundah. Penjaja acung dan pemijat tampak bersantai di tepian.
Cakrawala yang bersih dari awan memberi harapan bahwa kami bisa melihat detik-detik matahari tenggelam di balik cakrawala tanpa terganggu oleh awan yang menggantung.
Ombak yang jinak membuat anak-anak bisa mencebur ke dalam air laut dan bermain dengan ombak. Bias matahari senja pada permukaan air laut memberi pemandangan yang elok.
Matahari mulai turun rendah dan beberapa saat lagi akan menyentuh cakrawala. Sementara anak-anak masih asik bermain bola, sedangkan pedagang acung sudah berjalan meninggalkan pantai untuk pulang ke rumah setelah seharian mencari rizki.
Sepasang turis berjalan beriringan dengan seekor anjing yang setia menemani, sementara bola matahari hampir menyentuh cakrawala dengan semburat cahaya kuning kemerahan.
Anak-anak masih asik bermain dengan gelombang yang datang dan pecah di bertebaran pantai. Hanya sesekali mereka memperhatikan posisi matahari yang semakin turun.
Seorang peselancar berjalan melintasi pantai, dengan latar bola matahari yang terlihat sangat jelas dan hampir menyentuh cakrawala.
Anak-anak masih ramai bermain bola di atas pasir, tampaknya pantang berhenti sebelum hari mulai gelap.
Sebaris awan tipis memotong matahari di tengahnya, sebuah komposisi yang undah. Syukur tak ada lagi awan yang turun menutupi matahari. Dan anak-anak masih saja asik bermain.
Matahari sudah menyentuh cakrawala, ketika seorang anak mendorong ban yang dipakainya tadi untuk berenang di laut, menyusul dua temannya yang telah berjalan lebih dahulu meninggalkannya.
Saat sebagian bola matahari telah berada di bawah garis cakrawala, tinggal seorang anak yang masih bermain-main dengan air laut.
Separuh matahari telah tenggelam, memancarkan cahaya yang lemah ke langit, sementara tiga anak masih berdiri di batas air laut.
Saat matahari hampir sepenuhnya tenggelam di balik cakrawala, anak-anak kembali masuk ke dalam air laut, bermain dengan buih.
Anak-anak bule bermain di pasir Pantai Batubelig diawasi orang tuanya dari jauh. Pasir Pantai Batubelig ini lembut di kaki, dan bibir pantai yang lebar serta ombak yang jinak membuat orang tua merasa nyaman membawa anak-anak mereka ke tempat ini.
Datang pengganggu ketika anak-anak perempuan itu tengah bermain, adik salah satu diantara mereka. Namun kedua gadis kecil itu tak mengindahkannya, membuat si adik kecil mati kutu.
Gagal mengganggu, akhirnya si pengganggu kecil menyerah dan pergi, sementara kedua gadis kecil melihat pada tumpukan sampah yang menunggu untuk diangkat petugas kebersihan.
Matahari telah tenggelam sempurna, dan tepian pantai telah bersih dari orang-orang dan anak-anak yang bermain. Namun mungkin tak lama, karena berjalan di tepi pantai jelang atau selepas makan malam bisa menjadi pengalaman yang mengasyikkan.
Senja adalah waktu yang baik untuk berjalan kaki santai atau berlari kecil di sepanjang garis pantai, apalagi jiga bisa berdua bersama sang kekasih.
Lampu-lampu cafe mulai menyala menerangi tepian Pantai Batubelig. Pohon-pohon palm yang tampaknya belum lama ditanam, memberi suasana yang cukup berbeda.
Pantai Batubelig merupakan salah satu tempat pilihan yang baik bagi pejalan yang ingin menikmati suasana senja dan melihat pemandangan matahari terbenam ketika sedang berada di Bali.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Pantai Batubelig adalah merupakan salah satu tempat pilihan yang baik bagi turis yang ingin menikmati pemandangan matahari terbenam ketika sedang berada di Pulau Bali.
Saat senja jatuh lampu-lampu cafe mulai menyala menerangi tepian Pantai Batubelig. Pohon-pohon palm yang tampaknya belum lama ditanam, memberi suasana yang cukup berbeda.
Meskipun ada sampah di sana-sini, yang telah dikumpulkan menunggu untuk dibuang, namun secara keseluruhan pantai ini cukup bersih, dan nyaman untuk dilihat. Diperlukan kesadaran pengunjung untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, serta kerelaan ibu-ibu pedagang untuk memungut sampah ketika melihatnya.
Di mulut pantai terdapat puluhan tukang ojek yang siap mengantar pejalan ke tempat tujuan jika tidak membawa kendaraan sendiri. Pantai Batubelig Kerobokan berjarak sekitar 9,8 km dari Pantai Kuta, ke arah Utara.
Pantai Batubelig Kerobokan Bali
Alamat : Banjar Batu Belig, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Lokasi GPS : -8.67417, 115.14607, Waze. Hotel di Badung, Tempat Wisata di Badung, Peta Wisata Badung.Diubah: Desember 12, 2024.Label: Badung, Bali, Kerobokan, Pantai, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.