Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Gedung Sate

Gedung Sate Bandung merupakan salah satu ciri khas kota Bandung yang terkenal. Bandung, Ibukota Jawa Barat, terletak sekitar 180 km arah tenggara Jakarta. Kota yang dulu berhawa sejuk dan nyaman ini pernah dijuluki sebagai Parijs van Java, yang menunjukkan reputasinya sebagai kiblat bagi para penggemar mode, dan belanja. Julukan itu konon dipopulerkan oleh seorang berdarah Yahudi Belanda bernama Roth di pasar malam tahunan Jaarbeurs (Jalan Aceh) pada 1920.

Curug Dago

Curug Dago adalah sebuah air terjun setinggi 18 meter yang berada di Kampung Curug Dago, Kecamatan Cidadap, di bagian utara kota Bandung, dekat terminal angkot Dago di ujung Jl.Ir.H. Juanda. Saya mengunjungi curug ini beberapa saat setelah meninggalkan Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda sekitar tengah hari.

Upside Down World

Kunjungan kami ke tempat pelancongan Upside Down World Bandung ini terjadi karena melihat namanya saat sedang mengamati peta lokasi hotel tempat kami hendak menginap. Bunyinya cukup menarik perhatian, dan lokasinya lumayan strategis di daerah sekitar Dago dan Dipati Ukur, tak jauh pula dengan hotel tempat kami menginap, sehingga sudah saya niatkan berkunjung meski belum tahu persis isinya seperti apa.

Museum Pos Indonesia

Museum Pos Indonesia berada di samping kanan kompleks Gedung Sate, Bandung, dengan pintu masuk dari Jalan Cilaki. Di seberang Museum Pos Indonesia, dipisahkan oleh Taman Lansia, adalah Yoghurt Cisangkuy yang sering saya kunjungi jika tengah berada di Bandung. Museum Pos Indonesia baru saya kunjungi beberapa bulan yang lalu.

Dago Pakar

Dago Pakar Bandung adalah wilayah perbukitan di Bandung utara yang terkenal indah pemandangannya. Bandung dahulu merupakan kota berhawa sejuk yang sebagian besar wilayahnya terletak di dataran rendah dikelilingi gunung dan bukit-bukit Parahyangan, membuatnya seperti sepotong tanah yang dilemparkan dari langit ke atas sebuah kuali raksasa.

Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda

Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda Bandung merupakan pilihan tempat yang baik untuk melakukan jalan kaki ringan sambil menikmati udara segar hutan muda saat anda punya waktu luang. Terletak di daerah Bandung Utara, taman ini berada di tanah konservasi yang sangat besar seluas 600 hektar dengan koleksi pohon yang mengesankan berjumlah lebih dari 2.500 jenis.

Gua Jepang

Gua Jepang Bandung adalah salah satu gua yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda, Bandung Utara . Gua Jepang ini dibuat pada tahun 1942 oleh balatentara pendudukan Jepang dengan bantuan para pekerja paksa romusha. Gua Jepang tidak pernah terselesaikan dan kabarnya belum pernah direnovasi sejak saat itu.

Gua Belanda

Gua Belanda Bandung yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda, dibuat beberapa tahun lebih awal dari Gua Jepang, yaitu sekitar tahun 1918. Pada awalnya gua ini dimaksudkan sebagai terowongan air PLTA Bengkok, namun karena tempatnya yang strategis maka semasa Perang Dunia II gua ini fungsinya berubah menjadi pangkalan tentara Belanda untuk melakukan siaran radio rahasia bagi kepentingan militer.

Kawah Putih

Kawah Putih Ciwidey Bandung menyimpan sejumlah pertanyaan, sebagian karena kabut mistis dan belerangnya yang tinggi, sebagian karena belum pernah ke sana, sehingga sempat ada keraguan tentang aksesnya lantaran pernah diberitakan tertutup tanah longsor. Padahal sudah lama dibuka kembali.

Perkebunan Teh Rancabali

Perkebunan Teh Rancabali yang berada di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung, menyajikan pemandangan menawan dengan hamparan pohon-pohon tehnya yang terlihat sangat indah dan sejuk di mata. Karpet hijau mulus yang tersusun oleh deretan rapat pohon teh yang sangat luas itu terlihat dalam perjalanan menuju ke Situ Patengan .

Situ Patengan

Situ Patengan Ciwidey adalah tempat wisata air paling ujung yang berada di daerah sejuk Ciwidey, Bandung Selatan. Sebelum sampai ke lokasi Situ Patengan, terdapat jalan bercabang ke kiri yang menuju ke Pantai Jayanti di Cianjur Selatan

Air Panas Walini

Air Panas Walini Ciwidey Bandung sudah kami lihat dalam perjalanan menuju ke Situ Patengan, namun kami mengunjunginya belakangan. Jika dari arah Situ Patengan , maka lokasi Air Panas Walini berada di sebelah kiri jalan. Pintu gerbang dan pembayaran tiketnya tidak begitu jauh dari tepi jalan.

Bumi Perkemahan Ranca Upas

Bumi Perkemahan Ranca Upas Ciwidey Bandung ada di daerah Ciwidey, Bandung Selatan, dan merupakan tempat terakhir di area wisata alam itu yang kami datangi. Sebenarnya kami sempat mampir sebentar ke Kampung Strawberry yang masih di daerah Ciwidey juga, beberapa saat setelah meninggalkan Bumi Perkemahan Ranca Upas, namun tak sampai masuk ke bagian dalam areanya.

Museum Geologi

Museum Geologi Bandung memiliki koleksi sangat mengesankan ketika saya pertama kali mengunjunginya sekitar pertengahan tahun 80-an. Karenanya, ada dorongan kuat untuk kembali mengunjungi museum ini ketika tengah mengambil cuti dan pergi ke Kota Bandung. Setidaknya sudah tiga kali saya ke museum yang kini sudah tampak jauh lebih modern dibanding saat pertama kali datang.

El Hotel Royale

Sedikitnya sudah tiga kali kami menginap di El Hotel Royale Bandung, sejak dari hotel yang sempat menjadi salah satu ikon Kota Bandung ini belum berganti menggunakan namanya yang sekarang. Ya, hotel ini sebelumnya bernama Grand Royal Panghegar, sebelumnya lagi Hotel Panghegar, dan ketika berdiri pada 1922 bernama van Hengel.

Kampung Gajah Wonderland

Kami mampir ke Kampung Gajah Wonderland Parongpong Bandung karena tertarik melihat ada deretan patung gajah di sebuah taman di tepi sebelah kiri jalan, ketika melewati Jalan Sersan Bajuri dari arah terminal Ledeng, Bandung. Pagi-pagi itu kami telah meninggalkan hotel dengan tujuan pertama adalah untuk mengunjungi kebun strawberry di Cihideung.

Makam R.Ng. Yosodipuro

Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke daerah Pengging, ditandai dengan tapakan kaki di halaman depan Makam Raden Ngabehi Yosodipuro di Pengging, pujangga keraton pada jaman PB II, III dan IV, dengan tembok depan memanjang. Nama Pengging telah lama saya kenal, sejak kecil, lewat buku roman sejarah.

Curug Cijalu: Permata Tersembunyi di Hutan Subang

Setelah dari Air Panas Sari Ater , kami berencana ke Curug Cijalu Subang , lalu Situ Wanayasa, dan dari sana ke Jakarta. Dari Ciater kendaraan mengarah ke Subang, lalu ke Jl Sagalaherang pada GPS -6.6774802, 107.6827097 dan mengikuti jalan utama arah ke wilayah Purwakarta.