Menara Pandang Teratai Purwokerto

Menara Pandang Teratai Purwokerto berada di Jalan Bung Karno, Desa Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, berjarak 3,1 km atau ditempuh dalam 8 menit dari Stasiun Purwokerto dengan kendaraan roda empat. Menara pandang yang memiliki ketinggian 117 m ini mulai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) APBN Pemerintah Pusat sejak tahun 2021, dan diresmikan pada Kamis 27 April 2022.

Pada saat peresmian itu, Bupati Banyumas Achmad Husein dan tokoh agama serta kepercayaan dari Forum Kerukunan Umat Beragama meletakkan 7 kitab suci di puncak Menara Teratai, yaitu Al Quran (Islam), Al Kitab (Katolik), Al Kitab (Protestan), Weda (Hindu), Tripitaka (Buddha), Sishu Wujing (Konghu Cu), dan Pandom Suci (Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa), sebagai simbol kebhinekaan dan persatuan antar umat beragama.

Sebagai ikon baru Kota Purwokerto, menara ini berdiri dalam satu kawasan dengan Masjid Agung dan Islamic Center Purwokerto yang groundbreaking pembangunannya dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Jumat 7 Mei 2021. Tempat ibadah agama lain kabarnya juga akan dibangun di kawasan kota baru Purwokerto ini.

Selain itu juga dibangun kuliner Madhang Maning Park, gedung Convention Hall Purwokerto, danau retensi pencegah banjir yang luasnya mencapai 7 hektar, serta Kompleks DPRD Kabupaten Banyumas.

Ada Apa di Menara Pandang Teratai

Semula, menara itu akan dinamai Menara Gada Rujakpolo dengan atap di atas dek pandang berbentuk kubah. Perubahan menjadi bentuk bunga teratai terjadi setelah ada masukan dari sejumlah pihak.

Lantai dasar bawah Menara Pandang Teratai ini difungsikan sebagai musholla dengan tempat wudhu dan toilet yang dekat dengan area parkir.

Di lantai 1 terdapat tempat penjualan tiket. Ada pojok baca, dan ada patung Bung Karno (BK) dalam posisi berdiri, patung BK dalam posisi jongkok dan sedang berjabat tangan dengan seorang anak perempuan, patung BK sedang berpidato dengan tangan menunjuk ke atas, dan patung BK sedang berdiri mengajar dimana di sebelahnya ada papan tulis bertulis aksara "aiueo".

Di lantai 1 juga dipajang klip komik yang ditempel memutar pada dinding yang menceritakan kisah Raden Kamandaka. Setelah membeli tiket, pengunjung bisa masuk ke dalam lift yang jumlahnya ada dua buah, masing-masing mampu membawa 20 orang pengunjung, untuk naik ke lantai 4. Jika tidak hendak naik lift maka pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang.

Di lantai 4 terdapat dek pandang yang tepiannya terbuka sehingga pengunjung akan merasakan terpaan angin kencang selama berada di sana. Sebagai pengaman, tepian dek dilindungi jejaring kawat dengan rangka besi berdiameter besar yang terlihat kokoh.

Di lantai ini terdapat tangga curam dengan cukup banyak anak tangga untuk menuju ke lantai 5 yang berada tepat di bawah atap teratai. Oleh karena curam dan banyaknya tangga, anak-anak dan lansia tidak diperbolehkan untuk ke lantai 5.

Lantai 5 juga merupakan dek pandang, dimana jejaring kawat digantikan dengan penutup dari bahan semacam akrilik, sehingga meski angin masih menerpa namun tidak sebanyak di lantai 4. Dari dek pandang lantai 4 dan lantai 5, pengunjung bisa melihat sekitaran Kota Purwokerto hingga Gunung Slamet jika cuaca mendukung.

Dari lantai 4 pengunjung akan diarahkan ke lantai 3, yang merupakan dek pandang ber-AC dimana terdapat lantai kaca tembus pandang dua lapis masing-masing setebal 1,9 cm. Di sana orang bisa berjalan sambil melihat dasar menara dari ketinggian 70-an meter. Di lantai 3 dan 4, jika sedang ramai, pengunjung dibatasi waktunya hingga 15 menit, sedangkan di lantai 5 dibatasi selama 10 menit.

Turun lagi ke lantai 2 pengunjung bisa duduk beristirahat menikmati pemandangan sekitar sambil memesan makanan minuman di Ruang Kopi Soekarno Circle, sebuah cafe yang cukup berselera atmosfirnya dan pilihan menunya. Di lantai 2 juga ada perpustakaan mini dan ruangan pertemuan, yang mungkin bisa dipesan ke pengelola.

Di sekitaran bawah Menara Pandang Teratai Purwokerto ada sejumlah permainan yang bisa disewa dengan tarif Rp15.000 - Rp20.000, seperti sepeda, sekuter dan kereta mini.

Informasi Kunjungan

Jam buka: pukul 09.00 - 22.00.
Tiket lift: Rp20.000 hari Senin hingga Jumat, dan Rp25.000 untuk Sabtu Minggu, bisa dipesan melalui aplikasi Dolan Banyumas atau beli di tempat.
Tarif parkir: sepeda motor Rp3.000, mobil Rp5.000, mini bus / elf Rp15.000, Bus Rp25.000.

Diubah: Maret 25, 2023.
Label: Banyumas, Jawa Tengah, Purwokerto, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »