Sepsis adalah kondisi serius yang terjadi ketika tubuh memberikan respons yang berlebihan terhadap infeksi, menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penanganan sepsis:
Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, tes darah (seperti kadar laktat, hitung sel darah putih, dan kultur darah), serta pemeriksaan penunjang lainnya.
Setelah hasil kultur darah atau sumber infeksi diketahui, antibiotik dapat disesuaikan dengan jenis bakteri yang spesifik.
Cairan intravena (seperti saline normal atau larutan Ringer laktat) diberikan untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ.
Gagal ginjal akut mungkin memerlukan dialisis.
Parameter yang dipantau meliputi tekanan darah, denyut jantung, saturasi oksigen, dan produksi urine.
Transfusi darah mungkin diperlukan jika terjadi anemia atau gangguan pembekuan darah.
Edukasi tentang gejala sepsis untuk deteksi dini.
Penanganan Sepsis
Penanganan sepsis harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah komplikasi yang lebih parah, seperti syok septik atau kegagalan organ.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penanganan sepsis:
1. Identifikasi dan Diagnosis Cepat
Gejala sepsis meliputi demam, denyut jantung cepat, napas cepat, tekanan darah rendah, kebingungan, dan penurunan produksi urine.Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, tes darah (seperti kadar laktat, hitung sel darah putih, dan kultur darah), serta pemeriksaan penunjang lainnya.
2. Pemberian Antibiotik
Antibiotik spektrum luas harus diberikan sesegera mungkin, idealnya dalam waktu 1 jam setelah diagnosis sepsis.Setelah hasil kultur darah atau sumber infeksi diketahui, antibiotik dapat disesuaikan dengan jenis bakteri yang spesifik.
3. Resusitasi Cairan
Pasien sepsis sering mengalami hipotensi (tekanan darah rendah) akibat vasodilatasi dan kebocoran kapiler.Cairan intravena (seperti saline normal atau larutan Ringer laktat) diberikan untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ.
4. Obat Vasopresor
Jika tekanan darah tetap rendah meskipun sudah diberikan cairan, obat vasopresor (seperti norepinefrin) dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan darah.5. Dukungan Organ
Jika terjadi kegagalan organ, seperti gagal napas, pasien mungkin memerlukan ventilator mekanik.Gagal ginjal akut mungkin memerlukan dialisis.
6. Pemantauan Ketat
Pasien sepsis harus dipantau di unit perawatan intensif (ICU) untuk memastikan stabilitas hemodinamik dan fungsi organ.Parameter yang dipantau meliputi tekanan darah, denyut jantung, saturasi oksigen, dan produksi urine.
7. Pengendalian Sumber Infeksi
Jika infeksi berasal dari sumber yang dapat diangkat (seperti abses atau infeksi luka), tindakan bedah atau drainase mungkin diperlukan.8. Terapi Tambahan
Pada kasus tertentu, kortikosteroid dosis rendah dapat diberikan jika pasien mengalami syok septik yang refrakter terhadap vasopresor.Transfusi darah mungkin diperlukan jika terjadi anemia atau gangguan pembekuan darah.
9. Rehabilitasi dan Perawatan Lanjutan
Setelah fase akut teratasi, pasien mungkin memerlukan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi fisik dan kognitif.Pencegahan Sepsis
Mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan, vaksinasi, dan penanganan luka yang tepat.Edukasi tentang gejala sepsis untuk deteksi dini.