Dalam Al-Qur'an, meminta pertolongan dengan sholat merujuk pada konsep bahwa sholat (salat) adalah salah satu cara utama untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya.
Sholat dianggap sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Allah, serta sebagai bentuk ibadah yang dapat memberikan ketenangan, kekuatan, dan bimbingan dalam menghadapi kesulitan hidup.
Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan hal ini adalah Surah Al-Baqarah ayat 45:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya:
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya sholat itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 45)
Dalam ayat ini, sholat disebut sebagai salah satu cara untuk meminta pertolongan Allah, bersama dengan kesabaran.
Sholat dianggap sebagai ibadah yang dapat membantu seseorang menghadapi tantangan hidup dengan ketenangan dan keteguhan hati, karena melalui sholat, seseorang mengingat kebesaran Allah dan melepaskan diri dari ketergantungan pada hal-hal selain-Nya.
Selain itu, sholat juga dijelaskan sebagai sarana untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Ankabut ayat 45:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya:
"Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-Ankabut: 45)
Dengan demikian, meminta pertolongan dengan sholat dalam Al-Qur'an tidak hanya bermakna memohon bantuan secara langsung, tetapi juga melibatkan proses pembentukan diri menjadi pribadi yang sabar, khusyuk, dan terjaga dari perbuatan buruk, sehingga lebih siap menghadapi ujian hidup dengan pertolongan Allah.
Berikut adalah beberapa contoh pertolongan yang dapat dimohonkan melalui sholat:
Contoh: Ketika seseorang merasa stres atau putus asa, sholat dapat membantu mengingatkan bahwa Allah Maha Besar dan selalu ada untuk membantu hamba-Nya.
Contoh: Seseorang yang sedang tergoda untuk melakukan dosa, seperti berbohong, berbuat curang, atau melakukan maksiat, dapat memohon pertolongan Allah melalui sholat agar dijauhkan dari godaan tersebut.
Contoh: Seorang muslim yang sedang berjuang untuk menjaga imannya di tengah lingkungan yang tidak mendukung dapat memohon pertolongan Allah melalui sholat agar tetap teguh dalam keimanan.
Contoh: Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat sering melaksanakan sholat ketika menghadapi musuh, seperti dalam Perang Badar, sebagai bentuk tawakkal dan memohon pertolongan Allah.
Contoh: Seseorang yang sedang sakit dapat memohon kesembuhan melalui sholat, baik sholat wajib maupun sholat sunnah seperti sholat hajat.
Contoh: Ketika seseorang merasa cemas tentang masa depan atau takut menghadapi sesuatu, sholat dapat menjadi sarana untuk mengingat bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong.
Contoh: Seorang yang sedang mencari pekerjaan atau menghadapi masalah dalam bisnis dapat memohon pertolongan Allah melalui sholat agar diberikan jalan yang terbaik.
Contoh: Ketika seseorang kehilangan orang yang dicintai, sholat dapat menjadi sarana untuk memohon kekuatan dan kesabaran.
Intinya pertolongan yang dimaksud dalam Al-Qur'an melalui sholat bersifat menyeluruh, mencakup aspek spiritual, mental, dan fisik.
Sholat bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengingat kebesaran-Nya, dan memohon bantuan-Nya dalam segala situasi.
Dengan sholat, seseorang diajarkan untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah, bukan kepada makhluk atau kemampuan diri sendiri.
Allah berfirman dalam Surah Al-Ma'un ayat 4-5:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya:
"Maka celakalah orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya." (QS. Al-Ma'un: 4-5)
Ayat ini mengingatkan kita agar sholat dilakukan dengan khusyuk dan penuh kesadaran, karena hanya dengan begitu sholat dapat menjadi sarana untuk memohon pertolongan Allah secara efektif.
Namun, ada beberapa momen khusus dalam sholat yang sangat tepat untuk memohon pertolongan Allah. Berikut penjelasannya:
Niat yang ikhlas dan kesiapan mental untuk khusyuk adalah langkah awal memohon pertolongan.
Contoh: Memohon dalam hati agar Allah membimbing untuk sholat yang khusyuk dan diterima.
Contoh: Memohon agar Allah membuka hati dan memberikan ketenangan selama sholat.
Contoh: Dalam doa iftitah, terdapat kalimat seperti:
"Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat."
Ini adalah bentuk permohonan pertolongan untuk dijauhkan dari dosa dan kesalahan.
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."
Ini adalah pengakuan langsung bahwa kita memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Contoh: Dalam sujud, seseorang dapat berdoa secara khusus (berdoa dalam hati) memohon pertolongan dalam menghadapi masalah, penyakit, atau kesulitan hidup.
"Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah kekuranganku, tinggikanlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, dan ampunilah aku."
Doa ini mencakup permohonan pertolongan dalam berbagai aspek kehidupan.
Contoh: Memohon pertolongan untuk menyelesaikan masalah, diberikan kesabaran, atau dijauhkan dari kesulitan.
Contoh: Berdoa dengan bahasa sendiri atau membaca doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ, seperti: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan." (HR. Muslim)
Namun, momen-momen seperti membaca Surah Al-Fatihah, sujud, duduk antara dua sujud, dan setelah sholat adalah waktu-waktu yang sangat dianjurkan untuk memohon pertolongan secara khusus.
Yang terpenting adalah kekhusyukan dan kesadaran bahwa kita sedang berkomunikasi dengan Allah. Dengan hati yang khusyuk, doa dan permohonan pertolongan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Artinya:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186)
Sholat dianggap sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Allah, serta sebagai bentuk ibadah yang dapat memberikan ketenangan, kekuatan, dan bimbingan dalam menghadapi kesulitan hidup.
Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan hal ini adalah Surah Al-Baqarah ayat 45:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya:
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya sholat itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 45)
Dalam ayat ini, sholat disebut sebagai salah satu cara untuk meminta pertolongan Allah, bersama dengan kesabaran.
Sholat dianggap sebagai ibadah yang dapat membantu seseorang menghadapi tantangan hidup dengan ketenangan dan keteguhan hati, karena melalui sholat, seseorang mengingat kebesaran Allah dan melepaskan diri dari ketergantungan pada hal-hal selain-Nya.
Selain itu, sholat juga dijelaskan sebagai sarana untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Ankabut ayat 45:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya:
"Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-Ankabut: 45)
Dengan demikian, meminta pertolongan dengan sholat dalam Al-Qur'an tidak hanya bermakna memohon bantuan secara langsung, tetapi juga melibatkan proses pembentukan diri menjadi pribadi yang sabar, khusyuk, dan terjaga dari perbuatan buruk, sehingga lebih siap menghadapi ujian hidup dengan pertolongan Allah.
Meminta Pertolongan Apa Dalam Sholat
Pertolongan yang dimaksud dalam Al-Qur'an ketika meminta pertolongan melalui sholat dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, baik secara spiritual, mental, maupun fisik.Berikut adalah beberapa contoh pertolongan yang dapat dimohonkan melalui sholat:
Pertolongan dalam Menghadapi Kesulitan Hidup
Sholat dapat menjadi sarana untuk memohon kekuatan dan ketenangan hati ketika menghadapi masalah, seperti kesulitan ekonomi, konflik keluarga, atau tekanan pekerjaan.Contoh: Ketika seseorang merasa stres atau putus asa, sholat dapat membantu mengingatkan bahwa Allah Maha Besar dan selalu ada untuk membantu hamba-Nya.
Pertolongan dalam Menjaga Diri dari Perbuatan Buruk
Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Ankabut ayat 45, sholat dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.Contoh: Seseorang yang sedang tergoda untuk melakukan dosa, seperti berbohong, berbuat curang, atau melakukan maksiat, dapat memohon pertolongan Allah melalui sholat agar dijauhkan dari godaan tersebut.
Pertolongan dalam Mencapai Keteguhan Hati (Istiqamah)
Sholat membantu seseorang untuk tetap istiqamah (konsisten) dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, terutama dalam situasi yang penuh godaan atau tantangan.Contoh: Seorang muslim yang sedang berjuang untuk menjaga imannya di tengah lingkungan yang tidak mendukung dapat memohon pertolongan Allah melalui sholat agar tetap teguh dalam keimanan.
Pertolongan dalam Menghadapi Musuh atau Ancaman
Dalam konteks peperangan atau konflik, sholat dapat menjadi sarana untuk memohon kemenangan dan perlindungan dari Allah.Contoh: Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat sering melaksanakan sholat ketika menghadapi musuh, seperti dalam Perang Badar, sebagai bentuk tawakkal dan memohon pertolongan Allah.
Pertolongan dalam Menghadapi Penyakit atau Kesulitan Fisik
Sholat dapat menjadi sarana untuk memohon kesembuhan atau kekuatan dalam menghadapi penyakit.Contoh: Seseorang yang sedang sakit dapat memohon kesembuhan melalui sholat, baik sholat wajib maupun sholat sunnah seperti sholat hajat.
Pertolongan dalam Mencapai Kedamaian Hati
Sholat dapat memberikan ketenangan dan kedamaian batin, terutama ketika seseorang merasa gelisah, sedih, atau takut.Contoh: Ketika seseorang merasa cemas tentang masa depan atau takut menghadapi sesuatu, sholat dapat menjadi sarana untuk mengingat bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong.
Pertolongan dalam Mencapai Keberkahan Hidup
Sholat dapat menjadi sarana untuk memohon keberkahan dalam rezeki, keluarga, pekerjaan, atau kehidupan secara umum.Contoh: Seorang yang sedang mencari pekerjaan atau menghadapi masalah dalam bisnis dapat memohon pertolongan Allah melalui sholat agar diberikan jalan yang terbaik.
Pertolongan dalam Menghadapi Ujian Iman
Sholat dapat membantu seseorang untuk tetap sabar dan kuat ketika diuji dengan kehilangan, kegagalan, atau musibah.Contoh: Ketika seseorang kehilangan orang yang dicintai, sholat dapat menjadi sarana untuk memohon kekuatan dan kesabaran.
Intinya pertolongan yang dimaksud dalam Al-Qur'an melalui sholat bersifat menyeluruh, mencakup aspek spiritual, mental, dan fisik.
Sholat bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengingat kebesaran-Nya, dan memohon bantuan-Nya dalam segala situasi.
Dengan sholat, seseorang diajarkan untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah, bukan kepada makhluk atau kemampuan diri sendiri.
Allah berfirman dalam Surah Al-Ma'un ayat 4-5:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya:
"Maka celakalah orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya." (QS. Al-Ma'un: 4-5)
Ayat ini mengingatkan kita agar sholat dilakukan dengan khusyuk dan penuh kesadaran, karena hanya dengan begitu sholat dapat menjadi sarana untuk memohon pertolongan Allah secara efektif.
Pada Bagian Mana Doa Pertolongan Itu Dipanjatkan
Pertolongan kepada Allah dapat dimohonkan di seluruh bagian sholat, mulai dari awal hingga akhir, karena sholat adalah ibadah yang menyeluruh dan setiap bagiannya memiliki makna serta kesempatan untuk berkomunikasi dengan Allah.Namun, ada beberapa momen khusus dalam sholat yang sangat tepat untuk memohon pertolongan Allah. Berikut penjelasannya:
Sebelum Sholat (Niat dan Persiapan)
Sebelum memulai sholat, seseorang dapat memohon pertolongan Allah dengan menyadari bahwa sholat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.Niat yang ikhlas dan kesiapan mental untuk khusyuk adalah langkah awal memohon pertolongan.
Contoh: Memohon dalam hati agar Allah membimbing untuk sholat yang khusyuk dan diterima.
Saat Takbiratul Ihram (Mengangkat Tangan dan Membaca "Allahu Akbar")
Takbiratul Ihram menandai dimulainya sholat dan pengakuan bahwa Allah Maha Besar. Pada saat ini, seseorang dapat memohon pertolongan dengan merendahkan diri di hadapan Allah.Contoh: Memohon agar Allah membuka hati dan memberikan ketenangan selama sholat.
Saat Membaca Doa Iftitah
Doa iftitah adalah doa pembuka sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram. Doa ini mengandung pujian kepada Allah dan pengakuan akan kelemahan diri sebagai hamba.Contoh: Dalam doa iftitah, terdapat kalimat seperti:
"Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat."
Ini adalah bentuk permohonan pertolongan untuk dijauhkan dari dosa dan kesalahan.
Saat Membaca Surah Al-Fatihah
Surah Al-Fatihah adalah inti dari sholat dan dianggap sebagai dialog antara hamba dengan Allah. Ayat ke-5 dalam Surah Al-Fatihah:"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."
Ini adalah pengakuan langsung bahwa kita memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Saat Ruku' dan Sujud
Ruku' dan sujud adalah momen ketika seorang hamba merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Allah. Pada saat ini, seseorang dapat memohon pertolongan dengan penuh kerendahan hati.Contoh: Dalam sujud, seseorang dapat berdoa secara khusus (berdoa dalam hati) memohon pertolongan dalam menghadapi masalah, penyakit, atau kesulitan hidup.
Saat Duduk di Antara Dua Sujud (Duduk Iftirasy)
Pada posisi ini, terdapat doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ:"Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah kekuranganku, tinggikanlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, dan ampunilah aku."
Doa ini mencakup permohonan pertolongan dalam berbagai aspek kehidupan.
Saat Tasyahud Akhir (Sebelum Salam)
Sebelum mengakhiri sholat, seseorang membaca tasyahud yang berisi pujian kepada Allah dan sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Pada saat ini, seseorang dapat memanjatkan doa apa pun, termasuk memohon pertolongan.Contoh: Memohon pertolongan untuk menyelesaikan masalah, diberikan kesabaran, atau dijauhkan dari kesulitan.
Setelah Sholat (Doa Setelah Sholat)
Setelah sholat, seseorang dianjurkan untuk berdzikir dan berdoa. Ini adalah momen yang sangat mustajab (dikabulkan) untuk memohon pertolongan Allah.Contoh: Berdoa dengan bahasa sendiri atau membaca doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ, seperti: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan." (HR. Muslim)
Kesimpulan
Pertolongan dapat dimohonkan di seluruh bagian sholat, karena sholat adalah ibadah yang menyeluruh dan setiap gerakan serta bacaan memiliki makna tersendiri.Namun, momen-momen seperti membaca Surah Al-Fatihah, sujud, duduk antara dua sujud, dan setelah sholat adalah waktu-waktu yang sangat dianjurkan untuk memohon pertolongan secara khusus.
Yang terpenting adalah kekhusyukan dan kesadaran bahwa kita sedang berkomunikasi dengan Allah. Dengan hati yang khusyuk, doa dan permohonan pertolongan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Artinya:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186)