
Foto dokumentasi Museum Masjid Agung Demak. Yang disebut Makam Kasepuhan adalah makam tanpa cungkup dimana terdapat jirat kubur Raden Patah, dan R Pati Unus, raja Demak pertama dan kedua. Jika diperhatikan, batu nisan yang ada pada foto dan yang sekarang ini (lihat Makam Raja-Raja Demak) sudah berbeda. Namun tak saya temukan batu nisan yang lama di dalam museum. Mungkin disimpan di tempat lain.

Koleksi Kitab Suci Kuno Al Qur’an 30 Juz tulisan tangan disimpan di dalam lemari pajang kaca Museum Masjid Agung Demak, dengan pengawet alami diletakkan di dekatnya. Kondisinya boleh dikatakan masih cukup bagus. Tidak jelas kapan terakhir kalinya kitab tulis tangan ini digunakan orang untuk mengaji.

Koleksi Kayu Tiang Tatal yang dibuat oleh Sunan Kalijaga yang dipakai di dalam soko guru Masjid Agung Demak. Ini mengingatkan saya pada tiang tal yang juga ciptaan Sunan Kalijaga di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon yang dibuat pada jaman Sunan Gunung Jati, satu-satunya wali sembilan yang ada di wilayah Jawa Barat.

Koleksi sejumlah Kap Lampu peninggalan dari Paku Buwono I tahun 1710 M. Bagaimana ceritanya sampai Paku Buwono I menghadiahkan kap-kap lampu gelas ini ke Masjid Agung Demak tidak jelas benar. Begitu pula kapan kap lampu ini tidak digunakan lagi di masjid.

Sponsored Link